Senin, 14 Maret 2016

Because You are My Best Love

Asyik android Gue udah ada aplikasi blog nih, setelah Gue download appsnya Gue mau posting tulisan baru nih. Sebagai tulisan pertama Gue di bulan ini sengaja Gue bikin Cerpen, hmmm sebenernya ini bukan karya asli Gue tapi editan dari karya anaknya paman Gue yang minggu kemarin (tanggal 13 maret 2016) baru nikah hehehe happy wedding yaaah :D

WARNING ! ! !
Cerita ini hanyalah fiktif belaka yang bersumber dari hayalan Gue sebagai penulis saja. Apabila terdapat kejadian aneh/tidak mungkin terjadi harap dianggap wajar saja (Namanya juga khayalan/imajinasi Gue). Dan untuk orang yang namanya Gue pake, Gue cuman bisa minta ma’af kalo ada konflik yang membuat kalian tidak suka,atau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan karakter dan kehidupan nyata yang kalian jalani (Namanya juga khayalan/Imajinasi Gue)
Oh iya jangan lupa follow  yah twitter, IG, Ask.fm&Wattpad Gue @Ks_Rizcha jangan lupa mentions yah..... kalo udah mentions pazti Gue follback deh. #thanksBefaore

Because You Are My Best Love

Cerpen By : Nur Rizcha Zell Tanubrata Van Houtten
(@Ks_Rizcha)

Puspa Angela Wiratama adalah nama lengkapku, orang-orang biasa memanggilku Puspa. Dari nama lengkap ku kalian pasti sudah tau aku anak siapa ? Ya tepat sekali, aku adalah anak dari tuan Wiratama Pustevan dan nyonya Angela Pasmiela Wiratama, kedua orang tuaku tercatat sebagai 10 nama pengusaha tersukses di Asia, itu wajar saja sih karena ayahku memang memiliki banyak perusahaan yang terletak di berbagai kota luar dan dalam negeri. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki orangtuaku berkembang baik sehingga membuat mereka menjadi sangat sibuk dengan bisnisnya dan sangat jarang berada di rumah tetapi walaupun mereka sangat sibuk dan jarang di rumah tetap saja aku merasa bahagia karena perhatian mereka tetap selalu tercurah padaku bahkan aku sangat dimanja karena semua keinginan ku selalu terwujudkan dengan mudah dan cepat maklum sajalah karena pada kenyataannya aku adalah anak tunggal.

Kebahagianku semakin terasa sempurna dengan hadirnya seorang laki-laki bernama Aldi Wiguna Saputra dalam hidupku sebagai kekasih terbaik ku, Aldi memang bukan sosok laki-laki romantis tetapi dia selalu mampu membuatku sangat nyaman saat berada di dekatnya, Aldi juga merupakan orang yang membuat hari-hari ku menjadi lebih bersemangat. Cinta yang diberikan Aldi padaku terlihat begitu sangat tulus karena setiap hari dia selalu saja memberikan semua perhatiannya padaku dan Aldi juga selalu mengerti bagaimana perasaan ku dalam setiap suasana selain itu Aldi juga merupakan sosok laki-laki idaman ku karena dia type orang yang humoris sehingga dia selalu mampu membuat hari-hariku menjadi lebih ceria. Semua perlakuan Aldi menurutku sudah lebih dari romantis, di mataku dia adalah sosok laki-laki sempurna yang tak memiliki nilai minus sama sekali.

Aku dan Aldi menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih sudah lebih dari tiga tahun, hingga pada suatu malam aku bermimpi Aldi pergi meninggalkan aku bersama dengan wanita lain, mimpi itu membuatku benar-benar sangat takut untuk kehilangannya
"Good morning my princess" Sapa Aldi sembari mendekati ku yg duduk di meja makan, tangannya memeluk ku dari arah belakang sedangkan wajahnya diletakan tepat di pundak ku, sebuah kebiasaan yang dilakukan Aldi saat di tempat yang tidak banyak orang dan Aldi memang sudah biasa datang ke rumah ku setiap pagi untuk menjemputku pergi ke kampus
"Morning too my prince" Jawabku refleks memiringkan kepalaku sehingga wajah kami saling menatap, ya dari awal masa pacaran sampai saat ini aku sudah terbiasa memanggil Aldi dengan sebutan prince dan Aldi terbiasa memanggil ku dengan sebutan princess, bahkan aku memberi Aldi julukan pangeran bawel karena sifat bawelnya yang sering terlihat saat ku sedang sakit atau saat aku telah melakukan sebuah kecerobohan sedangkan Aldi memberi ku julukan tuan putri labil karena pola pikirku yang sering berubah-rubah apalagi jika sudah merencanakan liburan bersama
"Sayang, aku mohon jangan tinggalin aku ya karena aku benar-benar gak sanggup kalo kamu pergi dari aku" Ucapku yang dari tadi masih memikirkan tentang mimpi ku tadi malam, tanganku perlahan-lahan mengelus pipi tirus Aldi
"Kamu kenapa sayang koq tiba-tiba ngomong gitu ? Pasti ada hal yang mengganggu pikiran kamu nih" Heran Aldi, dia memang begitu sangat mengerti sifat ku yang tak biasa berkata aneh-aneh tanpa ada sebab yang jelas
"Aku mimpi kamu ninggalin aku sama cewek lain, aku takut mimpi itu akan bener-bener terjadi. Aku takut banget" Keluhku menundukan kepala, tangankupun beralih posisi dari pipi Aldi menuju meja makan.

Dengan ekspresi menahan tawa Aldi langsung menarik tubuh ku sehingga kini aku benar-benar berada di hadapannya
"Hahaha" Aldi tertawa lepas, tangannya menarik kepalaku yang masih menunduk untuk mendongak ke atas dia seakan memaksaku untuk menatap wajah ovalnya sehingga mau tak mau aku kini benar-benar bertatap muka dengannya
"Kamu lucu deh masa bunga tidur koq dijadiin beban pikiran, sayang dengerin aku ya ! Berapa lama kita bersama ? Selama itu apa pernah aku mengabaikan kamu ? apa pernah aku menjauh dari kamu ? apa pernah aku biarin kamu kesepian sendiri ?" Lanjut Aldi memberikan ku pertanyaan bertubi-tubi yang jawabannya hanya satu kalimat yaitu "GAK" sehingga aku tak mampu berkata-kata dan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala seolah memberi jawaban dengan bahasa tubuh
"Nah itu artinya buat cuek sama kamu aja aku gak akan sanggup apalagi kalo harus pergi ninggalin kamu" Ucap Aldi berusaha menyakinkanku, matanya menatap tajam mataku
"Sayang maafin aku karena aku udah mikir yang aneh-aneh tentang kamu" Jawabku seraya langsung memeluk erat Aldi dengan hati penuh dengan rasa penyesalan
"Hmmm tapi udah lega kan kalo langsung diomongin gini, jangan cuma nyindir lewat twitter doang. Iya kalo akunya peka, kalo akunya gak peka gimana ?" Sindir Aldi membalas pelukanku sambil mengelus rambut panjangku
" Iya sayang, lega banget malah hehehe" Jawabku terkekeh, masih memeluk Aldi
"Eh tapi kamu stalking twitter aku ya ?" Sambungku yang baru menyadari kata-kata sindiran dari Aldi
"Ish aku gak stalking twitter kamu koq sayang, cuma kadang-kadang pas aku online kebetulan tweet kamu suka nongol di timeline aku" Elak Aldi melepaskan pelukannya dari ku lalu menatapku dengan tatapan serius
"Tuan putri labil, pangerannya minta tuan putrinya jangan suka mikir yang aneh-aneh ya kan gak bagus" Aldi menyambung kata-katanya dengan kalimat permintaan, suara Aldi terdengar sangat lembut karena nadanya yang rendah
"Iyah pangeran bawel, aku janji gak akan mikir yang aneh-aneh lagi tentang kamu" Sahutku sembari mencubit mesra hidung Aldi
"Tuan putrinya jail deh ah" Sungut Aldi menarik tanganku sehingga aku kembali masuk dalam pelukannya, wajahku dengan Aldipun hanya berjarak beberapa senti saja. Dalam posisi seperti ini sangat memudahkan Aldi untuk melakukan apapun padaku dan "CUUUP" Aldi mendaratkan ciumannya pada keningku
"Pangerannya juga gak kalah jail" Kataku seraya melingkarkan tangan di pinggang Aldi

Aldi hanya tersenyum penuh kemenangan merasakan hangatnya pelukanku
"Eh kamu Curang deh ah yank masa makan gak ngajak-ngajak aku" Protes Aldi melepaskan pelukannya sambil langsung mendudukan ku kembali di kursi tempatku duduk tadi
"Ayo sini kita makan bareng" Ajakku
"Telat ah, aku udah ngambek" Aldi menggodaku dengan wajah masamnya di depanku
"Muah" Aku langsung mencium mesra pipi Aldi, reaksi ku membuat Aldi sedikit kaget
"Udah gak ngambek lagi kan ?" Tanyaku jail
"Gimana mau ngambek kalo tuan putrinya pengertian banget" Jawab Aldi tersenyum lebar langsung duduk tepat pada kursi di depan ku, kami berdua menyantap makanan yang ada di meja makan sambil kadang-kadang bercanda sedikit-dikit dan tidak jarang saling menyuapi. Aku sungguh merasa sangat bahagia bisa memiliki kekasih sebaik Aldi, aku benar-benar tak mau kehilangannya, karena aku dan Aldi sudah terlanjur sama-sama saling sayang dan cinta.

Tetapi semuanya berubah saat Aldi mengenalkan ku dengan Joe sahabat karibnya sejak SD yang baru pulang dari Belanda, sejak kehadiran cowok bernama lengkap Joe Wirawan tersebut waktu Aldi untuk ku mulai berkurang karena Aldi lebih sering bersama dengan Joe, hal ini tentu saja membuatku cukup sedih karena merasa mulai kekurangan perhatian dari Aldi dan aku mulai jarang bersama dengan orang yang paling aku sayang tapi aku juga sadar Joe ada dalam kehidupan Aldi jauh lebih dulu dibanding aku
"Hai sayang" Sapa Aldi padaku saat ku duduk sendiri di bangku taman kampus
"Pagi pangeran bawel" Jawabku tak beranjak dari duduk ku
"Sayang aku minta maaf ya kalo akhir-akhir ini waktu aku buat kamu mulai berkurang, apalagi sejak Joe balik ke Indonesia aku mulai asyik sama kebiasaan lama aku sama Joe yaitu main game online bareng dan kamu mulai sering sendiri" Ucap Aldi secara mendadak, tangannnya menggenggam erat tanganku
"Oh jadi kamu sadar aja ya udah mulai cuek sama aku" Batinku menjerit sedangkan wajahku menatatap wajah Aldi dengan tatapan tanpa arti
"Koq diem aja ? Kamu marah ya sayang ?" Aldi bertanya dengan membalas tatapanku dan tangannya masih menggenggam tanganku
"Gak koq sayang, aku gak marah sama kamu pangeran bawel. Aku ngerti kamu pasti seneng banget sahabat kamu dari kecil udah kembali jadi wajar aja kamu asyik sama dia" Jawabku dengan senyum palsu yang terukir di bibir
"Tapi aku tetap aja gak enak sama kamu yank, kan itu sama aja aku ngurangin waktu aku sama kamu" Perkataan Aldi menyiratkan sebuah penyesalan tangannya mulai melepas genggamannya dari tanganku
"Apaan sih kamu sayang ? Pake acara gak enak segala sama aku, lagian aku tau kamu udah harus mulai nyusun skripsi jadi otomatis waktu kamu juga banyak disita buat cari bahan skripsinya, jadi gak mungkin juga aku nuntut kamu buat abisin waktu kamu cuma buat aku" Ucapku panjang lebar, tanganku mengelus pipi Aldi. Sebuah kebiasaan yang ku lakukan saat dalam pembicaraan serius dengan kekasihku, Aldi seperti tak mampu berkata-kata lagi dia hanya memberikan tatapan kagumnya padaku
"Sayang, aku gak minta macem-macem sama kamu yang aku mau cuma kamu tetap ada di dekat ku saat aku butuh orang untuk menjadi sandaran ku saat aku meneteskan air mata dan kamu jangan pernah tinggalin aku" Lanjut ku, saat itu juga Aldi langsung memeluk ku erat
"Makasih sayang kamu udah bener-bener ngertiin aku, ternyata bener kata orang pilihan hati gak pernah salah dan kamu adalah pilihan terbaik hati ku dan akan selamanya nenjadi yang terbaik untuk ku" Ucap Aldi memeluk ku makin erat.

Gadis cantik berkulit sawo matang yang bernama Mawar Ananda Winata ini adalah kekasih Joe, aku mengenal Mawar ketika Aldi mengenalkan Joe padaku. Pada malam perkenalan itu aku sempat menaruh rasa curiga pada Joe karena gerak-geriknya yang aneh saat berada di dekat ku dan dia sempat beberapa kali terlihat curi-curi pandang pada ku. Merasakan sikap Joe yang aneh terhadapku membuat ku sedikit merasa kurang nyaman, akupun curiga jika Joe tertarik pada ku tapi karena dia adalah sahabat kekasih ku yang telah memiliki Mawar membuat ku membuang jauh-jauh kecurigaanku itu. Hingga pada saat pulang dari cafe tempat perkenalan ku dengan Joe dan Mawar aku menyaksikan dengan mata kepala ku sendiri bagaimana mesranya perlakuan Joe pada Mawar saat menurunkan Mawar di depan rumahnya
"Ya'ampun Joe so sweet banget ya tadi pas Mawar mau masuk rumah Joe cium kening Mawar sambil bilang I love You segala" Gumamku saat aku hanya berduan dengan Aldi di dalam mobilnya, Gumamanku membuat Aldi secara tiba-tiba menghentikan mobilnya di tepi jalan
"Aku salah ngomong ya ?" Tanyaku kaget
"Gak koq, kamu gak salah ngomong" Jawab Aldi tersenyum sembari langsung menghadap ke arahku
"Maaf sayang aku gak seromantis cowok-cowok lain yang selalu bilang I love you saat awal ketemu dan akhir pertemuan tapi kamu harus tau aku benar-benar tulus sayang sama kamu dan aku akan selalu cinta sama kamu sampai kapanpun" Aldi melanjutkan jawabannya sambil memandang wajahku dengan pandangan yang menyiratkan sebuah perkataan tulus dari hati terdalam
"Pangeran, aku percaya koq kalo kamu bener-bener tulus sayang sama aku" Ucap ku mengelus pipi Aldi
"Maaf bukan maksud aku minta kamu buat bilang I love you ke aku setiap awal dan akhir ketemu tiap hari, tadi aku cuma kagum aja sama keromantisan Joe sama Mawar" Sambungku langsung memeluk erat tubuh Aldi, saat itu juga Aldi langsung mencium keningku
"Aku bisa melakukan lebih dari yang Joe lakukan sama Mawar" Bisik Aldi mulai menurunkan ciumannya ke arah hidungku tangannyapun menarik daguku dan ciumannya semakin turun saja
"Kamu apa-apaan sih ? Aku gak suka" Bentak ku spontan mendorong kasar tubuh Aldi, sedangkan Aldi yang terpental ke arah pintu mobil hanya nyengir kuda
"Hahaha" Tawa Aldi menggema di dalam mobil
"Tuh kan gak berani juga kamu aku nakalin, makanya jangan ngiri liat cewek dicium cowoknya, mau lebih dari cium juga aku bisa" Goda Aldi tersenyum jail, sedangkan aku hanya berdengus kesal
"Iiihhh kamu nyebelin, aku kira kamu mau......." Ucapanku terhenti
"Hayo mikirnya ke mana-mana tuh, tenang sayang tadi aku cuma mau godain kamu doang koq mana mungkin aku macem-macem sama kamu kalo belum ijab kabul secara SAH" Aldi memotong ucapan ku dengan menekankan pada kata sah sembari kembali mengemudikan mobilnya
"Hehehe maaf ya pangeran, aku tadi mikir yang aneh-aneh duluan" Sesal ku
"Susah banget ya tuan putrinya buat buang pikiran anehnya" Jawab Aldi mencubit gemes pipi ku tapi matanya tetap konsen pada jalan di depannya
"Kamu juga susah banget buang kebiasaan cubit pipi aku" Gerutu ku
"Hmmm jadi kapan nih kamu siap aku ijab kabul sambil nyebut nama Puspa Angela Wiratama binti Wiratama Pustevan depan penghulu" Aldi kembali menggodaku
"Aku sih pengennya secepetnya kan kalo penghulunya udah bilang sah berarti aku resmi dong menjadi nyonya Aldi hmmm nama aku ganti jadi siapa ya ? Puspa Angela Wiratama Wiguna atau Puspa Angela Wiratama Saputra atau malah Puspa Angela Wiratama Wiguna Saputra ?" Aku membalas godaan Aldi
"Secepatnya ? Ya udah sekarang aja gimana hahaha" Aldi kembali tertawa lepas
"Hmmm Puspa Angela Wiratama Wiguna dong kan kalo penghulunya udah bilang sah berarti kamu udah resmi jadi anak tuan Wiguna Maxime Brata dan nama aku ganti jadi Aldi Wiguna Saputra Wiratama karena aku juga telah resmi menjadi anak tuan Wirata Pustevan jadi seluruh dunia akan tau kalo kita bakal kasih cucu buat dua keluarga pengusaha terkenal di Asia" Sambung Aldi menyebut nama lengkap ayahnya dan ayahku
"Gak sekarang juga kali ah, hmmm kamu mah mengkhayalnya terlalu jauh sampe ke cucu segala" Jawabku menunduk dengan wajah layaknya kepiting rebus sedangkan Aldi hanya tersenyum kecil.

Pagi jum'at aku mendadak sakit, kepalaku terasa sangat pusing dan tubuhku demam entah kenapa Aldi tidak menjemputku seperti biasa. Pada sekitar jam 09 : 00 WIB tiba-tiba aku mendapat pesan singkat melalui WHATSAPP dari nomor tak dikenal
"Good morning beatiful girls" Itulah isi pesan singkat tersebut
"Morning too, but I'm sorry who's your ?" Aku membalas pesan singkat tersebut dengan rasa penasaran di hati
"Gue Joe" Aku kembali menerima pesan, membaca nama pengirim pesan singkatnya membuat mataku terbelalak dan tubuhku bak tersambar petir di siang bolong
"Oh Joe, dpt nope Gw dari mana ?" Tanyaku berusaha menenangkan diri
"Apa sih yg Gue gk tau tentang tuan putri labilnya Aldi wkwkwk" Balasan dari Joe membuat ku tersenyum sendiri di depan handpone ku
"Wkwkwk bisa aja loe, oh ya Gw save ke kontak ya"
"Oke cantik save aja, knp Lu gk masuk kuliah ?"
"Gw lg sakit nih"
"Sakit apa cantik ?"
"Cuma pusing+demam biasa doank ko"
"Aish, jgn sakit2 dong cantik :( makanya pola makan Lu harus lebih teratur kalo perlu diselingi sama minum vitamin C juga biar daya tahan tubuhnya bisa stabil. Cpt sembuh ye, jgn lupa minum obat&istirahat yg cukup"
Itulah isi chatting antara aku dan Joe melalui media WHATSAPP tersebut, chatting itu terus berlanjut hingga sore hari, entah apa yang merasuk dalam pikiran ku sehingga aku jadi merasa di saat aku jatuh sakit justru aku mendapat perhatian lebih dari kekasih orang lain bukan dari kekasih ku sendiri. Kemana Aldi ? Aku juga gak tau dia kemana dia menghilang sehingga dia mendadak tak ada kabarnya, di sinilah awal aku berpikiran Joe adalah orang yang sangat penyayang dan untuk pertama kalinya aku berpikiran ada laki-laki yang lebih baik dari pada kekasih ku sendiri.

Percakapan ku dengan Joe melalui media WHATSAPP terus berlanjut setiap hari, dia selalu mengingatkanku untuk minum obat dan istirahat selama masih sakit. Awalnya aku berpikir Joe hanya kasian padaku jadi dia hanya mau menemani ku pada saat aku sakit saja tapi ternyata sampai aku telah sembuh Joe masih saja terus melanjutkan chatting dengan ku. Entah kenapa hati ku selalu merasa senang saat mendapat chatting dari Joe bahkan kadang-kadang aku merasa sebel jika mendapat whatsapp masuk tetapi bukan dari Joe, dulu aku paling jarang memegang handpone sekarang lebih sering karena selalu berharap mendapat pesan singkat dari Joe. Bahkan aku yang biasanya gengsi mengirimkan pesan singkat duluan malah jadi berani mengirim duluan pada Joe.

Pada saat ku sedang asyik berkutat dengan laptop ku di kamar, tiba-tiba aku dikagetkan dengan lagu Kesempurnaan Cinta yang menjadi nada dering di ponselku dengan terburu-buru aku menyambar ponselku, terlihat jelas di layar ponselku tulisan "JOE calling" dengan perasaan kaget bercampur senang akupun menggeser gambar telephone berwarna hijau
"Hallo assalamu'alaikum" Ucapku saat ponselku telah berada di telinga kananku
"Wa'alaikum salam cantik, duh adem banget rasanya kuping Gue denger suara calon istri sholehah ngucapin salam" Terdengar sanjungan Joe padaku dari balik ponselku
"Modus deh ah Lo" Jawabku tersipu malu
"Itu jujur koq cantik, eh malam nanti kosong gak ?" Jawab Joe sambil bertanya
"Kayanya sih kosong, emang kenapa ?"Jawabku penasaran
"Gue mau ngajak Lo dinner boleh gak ? Ya tapi diam-diam dari Aldi sama Mawar hehehe" Jawab Joe terkekeh
"Dinner ? kapan dan di mana ?" Tanyaku antusias
"Kapan dan di mananya sih gampang, Lonya aja mau apa gak ?" Joe kembali bertanya
"Iya ganteng Gue mau koq" Jawabku refleks menyebut Joe ganteng
"Apa tadi coba ulangin, Gue gak denger" Pinta Joe yang pura-pura tak mendengar
"Fhotocopy mahal" Sahutku kesal
"Hahaha oke deh, tunggu Gue malam ini ya cantik nanti pasti Gue jemput" Tawa Joe
"Oke deh, Gue tunggu ya" Jawabku tersenyum
"Jam 7 ya cantik" Joe menyebutkan jam yang ditentukannya untuk menjemputku
"Iya" Jawabku singkat
"Assalamu'alaikum cantik" Pamit Joe
"Wa'alaikum salam" Jawabku memutuskan sambungan telponnya.

Waktu masih menunjukan tepat pukul 4 sore aku sudah bergegas mandi, usai mandi aku langsung memilih memilah pakaian yang ada di lemari ku hingga akhirnya aku menemukan dress merah, setelah ku pakai dress tersebut panjangnya menutupi lututku, entah kenapa saat ini aku merasa hati ku sangat berbunga-bunga sehingga aku ingin berdandan secantik mungkin agar Joe melihat penampilan cantikku. Aku telah duduk di depan meja riasku, di atas meja itu tersusun berbagai alat make up dengan perlahan-lahan tapi pasti aku mengoleskan beberapa jenis make up ke wajahku. Setelah selesai memoles wajah akupun menuruni satu persatu anak tangga yang ada di rumahku dengan high heels gold 15 cm yang ku pakai untuk dinner bareng dengan Joe.

Tepat pukul 06 : 59 sesuai dengan janji Joe datang menjemputku, akupun menghampiri ke arah mobilnya, Joe memandangku kagum dari ujung kaki sampai ujung kepala entah kenapa aku sangat mengharapkan pujian darinya tapi Joe malah tak sama sekali memuji penampilanku saat ini
"Aaahhh bete masa Joe gak muji dandanan Gue sih, percuma dong Gue dandan cantik-cantik gini" Batinku meredam kesal
"Cepet banget jemputnya untung Gue udah siap, kan janjinya jam 7" Kataku saat berada di dalam mobil yang dikemudikan Joe
"Mending cepet kan daripada telat, paling Lo juga udah dandan dari jam 3 siang tadi" Goda Joe
"Apaan sih Lo ? Gak koq, Gue dandan dari jam 6 tadi" Dusta ku
"Iyain aja deh biar Lo seneng" Jawab Joe memacu mobilnya menuju sebuah cafe yang sangat mewah.

Aku dan Joe telah sampai di sebuah cafe, memang jika dilihat dari luar cafe tersebut terlihat sangat mewah, saat ku memasuki cafe tersebut aku memandangnya takjub karena suasananya sangatlah romantis, sebuah tempat yang tidak pernah aku kunjungi bersama dengan Aldi. Setelah setelah memesan makanan aku dan Joe menghabiskan makanan ala prancis itu
"You're so beatiful to night with your red dress" Joe membuka pembicaraan setelah kami selesai menyantap makanan
"Oh thank you so much I'm flattered" Balasku tersipu malu
"I love you, do you want to be mine ?" Tanya Joe tiba-tiba, dia berlutut di depan ku sambil mempersembahkan rangkaian mawar merah padaku yang masih duduk di kursi cafe tersebut
"Joe, what do you mean ?" Kagetku
"Gue tau Lo udah punya Aldi, tapi Gue bener-bener gak bisa tahan perasaan ini, Gue cinta sama Lo. Asal Lo tau ya dari awal perkenalan kita malam itu Gue udah tertarik sama Lo" Ucap Joe bangkit dari tempat dia berlutut, lalu menarik ku untuk ikut berdiri
"Tapi Joe....." Jawabku
"Tapi apa cantik ? Gue udah punya Mawar berarti kita sama-sama punya resiko" Potong Joe memasang tampang penuh harap
"Aku takut Joe" Ucapku dengan nada takut
"Takut apa sih cantik ? Gue sayang sama Lo dan Gue mau....." Jawaban Joe menggantung karena aku menyentuh bibirnya
"Jangan dilanjutin karena Gue mau koq jadi pacar Lo" Ucapku masih menyentuh bibir Joe, sedangkan wajah ku menatap lekat wajah Joe.

Dua minggu telah berlalu, aku dan Joe telah menjalin hubungan secara diam-diam dari Aldi dan Mawar. Awalnya memang terasa sangat canggung namun lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan posisi memiliki dua orang kekasih, setiap hari ada-ada saja hal romantis yang dilakukan Joe padaku sehingga membuatku merasa lebih senang bersama dengan Joe dibanding bersama dengan Aldi bahkan akhir-akhir ini aku mulai menjauh dari Aldi
"Sayang aku rasa kamu akhir-akhir ini koq cuek banget sih sama aku ?" Tanya Aldi pada saat kami berdua berada di dalam mobilnya menuju ke kampus
"Biasa aja koq, gak cuek" Jawabku acuh, mataku fokus pada layar ponsel karena ku tengah asyik chatting dengan Joe
"Aku lagi mau ngomong serius sama kamu" Ucap Aldi menghentikan mobilnya, tangannya langsung merebut ponselku
"Apaan sih kamu ? Balikin hp aku" Ketus ku berusaha merebut ponselku, sebenarnya yang membuatku ingin merebut ponselku dari Aldi hanya tak ingin Joe kecewa karena menunggu lama aku membalas chattingnya. Aku yakin Aldi tak akan bisa membaca isi chatting ku karena semua sosial media yang ku punya menggunakan kode pengaman dari apps lock
"Gak akan aku balikin sebelum pembicaraan kita selesai" Jawab Aldi mengantongi ponselku ke sakunya
"Bete ah" Gerutu ku
"Ya makanya jelasin dulu dong, kenapa kamu berubah jadi cuek sama aku ?" Aldi berusaha membujuk ku
"Kan aku uadah bilang kalo biasa aja, aku gak cuek sama kamu. Nyebelin banget sih, kamu tuh terlalu bawel deh ah jadi cowok" Jawabku jutek
"Jutek amat neng jawabnya" Protes Aldi
"Lagian kamu bawel banget, aku gak suka" Aku menjawab masih dengan jutek
"Yakin nih kamu gak suka aku bawel ? Tapi koq suka manggil aku pangeran bawel ?" Tanya Aldi sedikit menggoda ku
"Kamu koq makin lama makin nyebelin ya" Ketusku
"Iya deh, iya aku minta maaf. Aku gak akan tanya yang macem-macem lagi kalo itu bikin kamu ngerasa gak nyaman" Akhirnya Aldi mengalah
"Ya udah balikin hp aku dong" Pintaku dengan suara mulai lembut
"Hmmm nanti aja ya sayang kalo udab sampe kampus" Jawab Aldi, kembali menjalankan mobilnya. Mendengar jawaban Aldi membuatku hanya memasang muka cemberut.

Dalam beberapa hari belakangan ini aku merasa sikap Joe terhadapku mulai berubah. Dia mulai tak peduli padaku dan komunikasi antara kami sudah mulai jarang terjadi, tapi aku tak peduli pada perubahan sikap Joe. Sekarang aku rasa aku sudah mulai terjebak dalam permainanku sendiri karena sebenarnya dari awal aku menerima cinta Joe bukan untuk serius justru akhirnya malah aku yang seakan tergila-gila pada Joe dan mulai benar-benar sangat sayang pada Joe bahkan kini aku mulai tak peduli lagi dengan Aldi.

Hari ini adalah hari tepat satu bulan aku menjalin hubungan dengan Joe secara diam-diam, pada jam 9 pagi aku sengaja membawa mobilku sendiri ke rumah Joe dengan membawa sebuah kue tart dan sebuah jam tangan yang dibungkus rapi dengan kertas kado, aku sengaja tak mengabari Joe jika ingin datang ke rumahnya karena ingin memberinya kejutan. Tapi malah aku yang mendapat kejutan karena melihat Joe di sofa pada ruang tamu rumahnya sedang bercanda ria bersama dengan wanita lain yang tak ku kenal dia bukan Mawar atau saudara perempuannya
"Joe, dia siapa ?" Tanyaku dengan emosi yang terkumpul di ubun-ubun
"Hai Puspa, kenalin nih Rizcha pacar Gue" Jawab Joe dengan santai dan ekspresi datar tangan Joe merangkul pinggul gadis di sampingnya
"Pacar ? " Tanyaku kaget
"Dia siapa honey ?" Tanya gadis yang bernama Rizcha tersebut terdengar sangat manja
"Dia Puspa beb, pacarnya Aldi" Kata-kata yang membuatku tak berdaya, seluruh organ tubuhku terasa sangat kaku
"Oh Aldi yang tadi malam kamu kenalin ke aku itu ya ?" Rizcha kembali bertanya
"Iya bebeb sayang" Sahut Joe masih santai
"PLAAAAKKK" Sebuah tamparan dari tanganku mendarat tepat di pipi Joe
"I hate you Joe !" Jeritku senyaring mungkin, emosiku sudah benar-benar tak tertahankan dan air mataku tak mampu terbendung lagi, perlahan lahan butiran air mata mulai membasahi pipiku
"Joe kenapa Lo tega nyakitin Gue dengan hadirin cewek ini" Sambungku menarik kasar tangan Rizcha
"Lepasain tangan Rizcha !" Bentak Joe padaku, tangannya menepiskan tangannku dengan kasar sehingga tanganku terlepas dari tangan Rizcha
"Gue bisa diem Lo gampar Gue tapi kalo nyentuh cewek yang paling Gue sayang Gue gak akan diem" Sambung Joe
"Lo jahat Joe, Lo sukses bikin hati Gue hancur berantakan ! Lo jahat Joe, Gue benci sama Lo ! Benci banget ! Dasar bajingan, cowok gak punya perasaan ! Tukang selingkuh" Sumpah serapah seakan terucap begitu saja dari bibir merahku, semua kekesalan yang ada di dalam hatiku telah terluapkan seluruhnya
"Gue jahat ? Gue gak punya perasaan ? Gue tukang selingkuh ? Apa bedanya Gue sama Lo ? Apa Lo gak sadar kita sama aja ? Kita sama-sama selingkuh dari pacar kita" Joe mengatakan sebuah kalimat yang tak pernah ku bayangkan akan dikatakan Joe padaku
"Udahlah gak ada gunanya juga Gue ladenin Lo, bebeb sayang mending kita jalan-jalan yuk pusing nih aku" Ajak Joe pada Rizcha, tangannya menggandeng mesra tangan Rizcha, mereka seakan tak memperdulikan perasaan ku.

Sekarang aku hanya terdiam, air mataku terus mengucur dan bibir ku tak mampu mengucapkan sepatah katapun sedangkan mataku terus memandangi langkah Joe dan Rizcha yang semakin jauh
"Ternyata sesakit ini rasanya diselingkuhin ? Ya'ampun Puspa bodoh Lo mau dijadiin bonekanya Joe, Lo bodoh Puspa ! Aldi yang tulus mencintai Lo malah Lo siasiakan begitu aja, kali ini Gue sadar kalo Gue bener-bener jahat sama Aldi, pokoknya Gue harus minta maaf sama Aldi" Batinku sendiri menyalahkan diriku sendiri, kini aku benci pada diriku sendiri. Menyadari kebodohan yang telah ku lakukan membuat ku refleks mencari nama Aldi di kontak ponselku dan berusaha untuk menghubunginya
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan cobalah beberapa saat lagi" Terdengar suara seorang operator dari dalam ponselku. Tanpa pikir panjang lagi akupun memacu mobilku ke arah rumah Aldi, sayangnya di tengah perjalanan mobilku mendadak mati, aku yang sama sekali tak mengerti soal mesin mobil langsung meninggalkan mobilku di tepi jalan
"Hari ini Gue harus meminta maaf sama Aldi" Benak ku berucap sedangkan kaki ku mengalun setengah berlari.

Matahari mulai tertutup awan dan langitpun mulai memendung mereka seolah-olah mengerti apa yang ku rasakan saat ini
"Byuuuurrrr" Hujan mulai membasahi bumi, aku menangis di bawah guyuran hujan menyesali kesalahan yang telah ku lakukan selama satu bulan ini
"Aaaaaaa" Teriak ku melampiaskan rasa sesalku, air mataku mulai bercampur dengan air hujan. Aku benar-benar tak peduli jika ada orang yang mendengar teriakanku
"Kriiiinnnggg" Terdengar suara bel di rumah Aldi karena aku menekannya
"Aldi buka pintunya ! Aku merindukanmu" Teriak ku di depan pintu, tapi tak ada sahutan dari dalam rumah Aldi, pintunyapun tak terbuka
"Kriiiiiinnnggg" Aku kembali menekan tombol bel rumah Aldi, kali ini suara bel rumah Aldi membuat pintu tersebut terbuka saat itu juga muncul lah wanita paruh baya, ya dia adalah mbok Sri pembantu rumah Aldi sejak Aldi kecil, Mbok Sri adalah pembantu yang paling lama berada di rumah Aldi bahkan mbok Sri sudah menganggap Aldi seperti anaknya sendiri, begitu juga sebaliknya Aldi menganggap mbok Sri ibunya sendiri karena setiap hari Aldi lebih sering bersama dengan mbok Sri daripada tante Cassandra Saputri Wiguna ibu kandungnya sendiri
"Non Puspa ? Ada apa toh koq non basah kuyup begini ?" Tanya mbok Sri dengan logat jawanya yang kental
"Mbok Aldi mana ?" Aku bukan menjawab pertanyaan mbok Sri malah bertanya balik
"Oalah non ke sini mau cari den Aldi toh, udah telat non soalnya den Aldi sudah pergi" Jawab mbok Sri
"Pergi kemana mbok ?" Tanyaku lagi, urat kakiku mulai melemah
"Mending non Puspa masuk dulu, biar bisa ganti baju dan agak tenang dulu. Muka non udah pucet begitu badannya juga gemeter" Ucap mbok Sri menarik tanganku ke arah dalam rumah Aldi, tanpa ada perlawanan sedikitpun aku mengikuti kemauan mbok Sri.

Akupun langsung masuk ke dalam kamar mandi dan mengguyur seluruh tubuhku dengan air hangat yang ada di kamar mandi rumah Aldi, setelah memakai pakaian yang di siapkan mbok Sri akupun pergi ke ruang tengah. Tepat di atas meja ku lihat ada secangkir teh hangat yang telah disiapkan oleh mbok Sri untukku
"Non sebelum aden pergi dia sempat menitipkan ini sama mbok, katanya ini harus sampai ke tangan non Puspa" Ucap mbok Sri saat aku selesai menyeruput teh hangat buatannya, tangan mbok Sri menyerahkan sebuah kotak kecil merah darah padaku. Aldi memang sangat mengetahui warna favoritku
"Apa ini mbok ?" Tanyaku bingung
"Mbok juga gak tau non, maaf mbok masih banyak kerjaan di dapur" Jawab mbok Sri berjalan ke arah dapur meninggalkanku.

Saat mbok Sri telah tak terlihat lagi, akupun membuka kotak berwarna merah darah itu ternyata isinya sebuah DVD yang bertuliskan
"For : My Princess {Puspa Angela Wiratama (Wiguna)}
From : Your Prince {Aldi Wiguna Saputra (Wiratama)}"
"Apa maksud dari semua ini ?" Tanyaku dalam hati, akupun langsung memasukan DVD tersebut ke dalam laptop yang selalu berada di dalam tas milik ku. Dari layar laptop terlihat jelas sebuah video isi dari DVD yang ku masukan tadi, video itu menontonkan Aldi yang duduk di ranjang miliknya sambil berucap
"Hallo tuan putri labil, aku tau saat kamu menonton video ini pasti kamu lagi di rumah aku di depan laptop kesayangan kamu tapi aku gak tau kapan kamu nonton video ini
Sangat berat untukku melakukan ini tapi kamu harus tau kalo aku begitu mencintaimu aku juga sangat menyayangimu untuk itu aku pergi, aku pergi bukan untuk meninggalkanmu tapi aku sudah tau tentang hubunganmu dengan Joe. Iya kamu cocok dengan Joe, aku berharap semoga kamu bahagia dengan Joe, aku janji gak akan ganggu kamu sama Joe lagi tapi kalo kamu sedih kamu bisa liat video ini lagi karena di akhir video ini aku bakal stand up, emang sih buat kamu mungkin ini garing banget karena aku pake materinya Ge Pamungkas tapi ini stand up aku yang pertama kali dan khusus buat kamu. Hari ini alias hari minggu tanggal 13 Maret 2016 aku akan meneruskan kuliah ku ke Singapore, sekali lagi aku doin semoga tuan putri labil ku selalu bahagia sama sahabat karibku sejak dulu. Aku sayang kamu princess and you are my best love" ternyata benar video itu ditutup Aldi dengan dia melakukan stand up comedy menggunakan tema tipe orang pacaran di bioskop.

Menyaksikan video tersebut membuat air mataku kembali menetes
"Aldi berangkat tanggal 13 kemungkinan besar dia masih di bandara" Analisa ku
"Gue harus buru-buru susul Aldi ke bandara" Hatiku berbicara, tanpa pikir panjang aku langsung ke luar rumah Aldi untuk mencari taksi ke arah Bandara. Pelan tapi pasti ban taksi yang ku naiki berputar menuju bandara, tapi jalanan di depan ku sedang macet total karena ada sebuah kecelakaan. Karena merasa kesal akupun turun dari taksi itu
"Eh korbannya cowo kasian banget ya" Bisik seseorang pada temannya, karena penasaran aku berusaha menerobos gerombolan orang-orang yang mengelilingi korban kecelakaan
"Aldi" Batinku berucap saat melihat jam tangan yang dipakai sang korban, aku sangat mengenal jam tangan itu karena setiap bulan pada tanggal jadian ku dengan Aldi aku selalu memberinya hadiah jam tangan keluaran terbaru. Perlahan-lahan aku melangkah mendekati korban kecelakaan itu
"My prince" Erangku saat mengetahui orang itu memang Aldi, dengan derai air mata aku langsung mendekap kepala Aldi yang berlumuran darah
"My prin.....princess" Ucap Aldi terbata-bata, tangannya yang berdarah mengelus pelan pipi ku
"Sayang, maafin aku"Jawabku menggenggam tangan Aldi
"Ka.....ka.....mu gak sa....salah sa.....yang" Aldi berkata masih dengan terbata-bata
"A.....aku seneng ba......banget saat detik-detik terakhir hi.....hi....hidup aku berada da....lam pelukan orang yang paling a....ku cinta" Lanjut Aldi
"Gak ! ini bukan detik-detik terakhir hidup kamu pangeran bawel, kamu harus kuat demi aku sayang" Isak ku, air mataku perlahan jatuh
"Ma.....ma.....maafin aku sa.....sayang, a.....a......ku harus pergi" Jawab Aldi, tangannya yang berada dalam genggaman ku mulai melemah
"Gak sayang ! Kamu gak boleh pergi dari aku" Larangku mencium kening Aldi, saat itu juga nafas Aldi berhembus kencang
"I will always love You my princess because you are my best love" Suara Aldi terdengar lebih jelas dari sebelumnya
"Aldiiiiiiiiiii" Teriak ku senyaring mungkin saat menyadari Aldi telah tak berdaya lagi dalam ciumanku dan "BUUUGGGHHHHH" Aku jatuh pingsan.

Saat mataku telah terbuka aku telah berada di dalam sebuah ruangan yang sama sekali tak ku kenal
"Lo udah sadar ?" Tanya Joe padaku
"Aldi di mana ?" Aku balik bertanya
"Ayo ikut Gue" Ajak Rizcha
"Kemana ?" Tanyaku tak mengerti maksud ajakan Rizcha
"Jangan bawel, ikut aja" Jawab Rizcha menarik tanganku.

Aku tersentak kaget saat Rizcha menghentikan langkah kakinya dan melepaskan tarikan pada tanganku tepat di depan sebuah gundukan tanah merah dengan batu nisan bertuliskan "Aldi Wiguna Saputra"
"Ini gak mungkin, karena Gue yakin semua kejadian tadi mimpi doang" Lirihku bersimpuh di depan makam Aldi
"Maafin aku pangeran bawel" Lanjutku memeluk batu nisan Aldi

"Penyesalan tak akan datang di awal perbuatan tapi penyesalan pasti akan selalu hadir pada diri kita dan semua yang kita miliki tak akan ada yang abadi jadi jangan pernah sia-siakan orang yang tulus menyanyangimu hanya karena kamu merasa ada yang lebih baik darinya karena di mata orang yang tulus padamu cuma kamu yang terbaik sehingga dia tak akan pernah mau meninggalkanmu untuk orang yang terlihat lebih baik darimu"
@Ks_Rizcha's Qoute

Rabu, 10 Juni 2015

Kau Tetaplah Menjadi Milik Ku



KAU TETAPLAH
MENJADI MILIK KU
(Special For Birthday My Best Friends)
Cerpen By : Riz Jacko                     
(@ks_rizcha)                

WARNING ! ! !
Cerita ini hanyalah fiktif belaka
yang bersumber dari hayalan Gue
sebagai penulis saja.
Apabila terdapat kejadian aneh/
tidak mungkin terjadi harap di-
anggap wajar saja (Namanya juga
khayalan/imajinasi Gue).
Dan untuk orang yang namanya
Gue pake, Gue cuman bisa
minta ma’af kalo ada konflik
yang membuat kalian tidak suka,
atau ada sesuatu yang tidak sesuai
dengan karakter dan kehidupan nyata
yang kalian jalani (Namanya juga
khayalan/Imajinasi Gue)


“Hidup ini penuh dengan misteri di mana kita gak akan pernah tau apa yang akan terjadi ke depannya. Begitu juga dengan cinta, cinta penuh dengan misteri di mana kita gak akan pernah tau kepada siapa hati ini akan berlabuh. Itulah yang terjadi pada Gue saat ini, tak pernah Gue duga sebelumnya jika Gue Edho Zell seorang aktor paling populer bisa jatuh cinta pada Nevira Aurora si Miss kutu buku yang tak jarang Gue bully semasa kuliah dulu karena penampilan cupunya lengkap dengan kacamata dan tas besar di gendongannya” Ucap seorang laki-laki bertubuh kekar bernama Edho Zell pada Nevira Aurora yang berdiri di hadapannya, tangan Edho menggenggam sembari mengelus kedua tangan  Nevira, suasana heningpun langsung terjadi pada saat Edho selesai berucap. Wajah merah merona Nevira menatap lekat wajah ganteng Edho yang memperlihatkan mimik penuh keseriusan
“Hei Miss kutu buku, jangan natap kagum Gue kaya gitu juga kali ! Apa jawaban Lo kalo sekarang dan di tempat ini Gue ungkapin isi hati Gue yang sejujur-jujurnya dan bilang I love you so much, do you want to be mine ?” Perkataan Edho yang tiba-tiba langsung memecahkan keheninngan  di taman dekat lokasi shooting sinetron terbaru yang akan dibintangi Edho tersebut, tempat di mana Edho dan Nevira berdiri berhadapan.
Nevira diam terpaku, hatinya tak sedikitpun percaya pada setiap perkataan yang terucap dari bibirEdho
“Hehehe udah Dho udah” Ucap Nevira terkekeh
“Udah apaan ?” Potong Edho heran
“Udah bagus ko akting Lo, jadi udah cukup kali latihannya” Jawab Nevira tersenyum kecil
“Akting ? Latihan ? Maksud Lo apaan sih ? Gue jadi bingung sendiri nih” Tanya Edho tak mengerti pada ucapan Nevira barusan
“Semua kata-kata yang Lo ucapin barusan itu bohong kan Dho ? Dan tadi Lo lagi latihan buat take Lo nanti kan ?” Nevira balik bertanya
“Itu mah udah kaya nasi yang didiemin lima hari alias basi banget” Lanjut Nevira
“Gak Vir ! Semua yang Gue bilang barusan bener-bener serius gak ada kebohongan sedikitpun, Gue SERIUS Miss kutu buku” Edho menjawab dengan sengaja menekankan pada kata serius
“What do you say ? Seorang Edho Zell yang notabennya aktor hebat dan pecinta komedi bisa serius nyatain cinta sama Miss kutu buku yang sering dia bully waktu kuliah dulu ? it’s very impossible” Sinis Nevira mulai mengeluarkan kata-kata dalam bentuk bahasa asing, tangannya menepiskan pelan tangan Edho sedangkan wajahnya berpaling dan kakinya melangkah menajauh ingin meninggalkan Edho
“Vir Gue mohon tolong Lo percaya sama Gue sekali ini aja, pliiisssss jangan anggap Gue lagi becanda, jangan anggap ini komedi, jangan anggap Gue lagi latihan akting dan jangan anggap ini sinetron karena Gue bener bener serius. Nevira Aurora Gue cinta sama Lo, Gue sayang sama Lo dan Gue mau jadi pacar Lo, apa Lo mau jadi pacar Gue ?” Edho menahan langkah Nevira seraya langsung berlutut di hadapan Nevira dengan wajah yang penuh harap, tangannya memegang erat kedua tangan Nevira
“Stop Dho ! Stop ! Ayo berdiri, Gue malu !. Liat tuh orang orang pada nontonin kita, Ayo berdiri Dho !” Seru Nevira
“Gak ! Gue gak bakal berdiri sebelum Lo jawab pertanyaan Gue !” Bantah Edho
“Tapi Gue malu Dho, Gue malu jadi tontonan orang banyak gini” Jawab Nevira menundukan kepalanya dan matanya metatap ke arah Edho yang masih berlutut di hadapannnya
“Biarin ! Gue gak peduli kalo harus malu, karena yang Gue mau cuman jawaban iya atau tidak dari Lo” Edho berucap setengah berteriak, dia acuh tak acuh dengan puluhan pasang mata yang menyaksikan tingkahnya
“Dho Lo serius ?” Tanya Nevira ragu, Edho tak menjawab dia hanya mengangguk pelan
“Oke kalo Lo serius, sekarang ikut Gue” Pinta Nevira menepiskan pelan tangannya dari pegangan Edho.
Mendengar permintaan Nevira, Edho langsung bangkit dan mengikuti langkah kaki Nevira
“Ciaaaa baru juga dijedor udah ngajak ke tempat sepi aja ciaaa” Ledek Edho pada saat ia dan Nevira berada di depan gedung kosong
“Lo becanda mulu deh, jangan jangan pas nyatain cinta tadi Lo becanda juga ya ?” Selidik Nevira
“Gak ko, kalo masalah Gue jedor Lo tadi itu serius banget sumpah” Sergah Edho membentuk jarinya menjadi huruf V
“Gue gak percaya” Jawab Nevira santai
“Percaya aja dong” Pinta Edho
“Gue bisa percaya, asal Lo mau jalanin tantangan dari Gue” Jawab Nevira tersenyum sinis
“Apaan tantangannya ?” Tanya Edho antusias
“Gampang ko, cukup dengan Lo naik motor gede keliling taman sambil minta tandatangan dan minta selfi bareng 19 cewek yang nongkrong di sekitar taman, jelasin ke mereka kenapa Lo lakuin itu” Jawab Nevira
“Ko gitu ? Kan biasanya cewek cewek yang samperin Gue buat minta tandatangan atau selfi bareng” Edho bingung, dia menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal
“Ya Gue pengen yang anti mainstream aja” Nevira menjawab dengan santai
“Oke Gue mau tapi Lo harus liat langsung perjuangan Gue, gimana ?” Tanya Edho merasa tertantang
“Ini Gue sengaja bawa kamera tersembunyi biar Lo dapat merhatiin semua yang Gue lakuin dari jauh” Sambung Edho sengaja menyembunyikan kamera kecil agar Nevira dapat memperhatikan usahanya menjalankan misi tantangan darinya
“Lo serius mau ngelakuinnya ?” Nevira menjawab sembari melempar kalimat tanya karena setengah kaget
“Apa sih yang gak buat calon princess aku” Bisik Edho seraya mencolek pelan dagu Nevira langsung berlalu dari hadapan Nevira
“Ini dagu woy bukan sabun, main colak colek aja” Ketus Nevira.
Kini Edho sudah duduk di sebuah motor gede warna putih tulang, sementara Nevira memperhatikan semua gerak-gerik Edho melalui kamera tersembunyi yang dipakai Edho
“Bruuum bruuum bruuummm.....” Edho memainkan gas motor gede yang dinaikinya, dengan pelan tapi pasti Edho melepaskan kopling dari genggamannya, akhirnya motor gede itu mulai melaju mengelilingi taman
“Hai siang, Gue Edho Zell” Ucap Edho saat sudah turun dari motornya dan melepas kaca mata hitamnya lalu duduk di samping seorang gadis yang rambutnya dihiasi pita merah
“Iya Gue tau, kaka kan Edho Zell anak Happy Holiday Indonesia” Jawab sang gadis tersenyum kecil, matanya menatap tajam mata Edho
“Iya tapi dulu sih, hebat juga ya Lo sampe bisa tau sejarah karier Gue” Edho nyengir kuda
“Eh kalo boleh tau nama Lo siapa ?” Lanjut Edho mengulurkan tangannya
“Gue Rizcha” Jawab sang gadis menyambut uluran tangan Edho masih dengan ukiran senyum di bibirnya
“Kayanya lebih enak dipanggil Cha ya ?” Edho bergumam matanya membalas tatapan mata Rizcha
”Oh ya Cha, sebenernya sih Gue nyamperin Lo ke sini niatnya mau selfi bareng sama Lo boleh gak ?” Lanjut Edho mulai menjalankan misinya
“Seriusan nih kaka mau selfi bareng sama Gue ?” Rizcha tersentak kaget
“Bukan serius lagi Cha tapi seribu rius” Jawab Edho tersenyum jail
“Ya ampun ka malah becanda” Ketus Rizcha memalingkan wajahnya membelakangi Edho
“Becanda dikitlah Cha, biar gak garing” Ucap Edho beralih posisi duduk jadi di hadapan Rizcha dengan gaya sok asyiknya.
Melihat tingkah konyol Edho yang terkesan lucu itu Rizcha hanya tersenyum kecil
“Mau ya selfi bareng sama Gue ?” Tanya Edho mengeluarkan ponsel hitamnya dari kantong celana
“Eh tunggu dulu,Gue harus tau dong apa alasan kaka jadi mau selfi bareng sama Gue” Tolak Rizcha
“Alasannya ? Hmmm mau tau aja apa mau tau banget ?” Goda Edho
“Becanda mulu deh kaka,ya mau tau banget dong” Jawab Rizcha jutek
“Jadi anak gadis gak boleh jutek jutek nanti susah dapat cowok, alasan Gue mau selfi bareng sama Lo karena Gue lagi dapat tantangan dari cewek ini” Edho berucap sambil memperlihatkan fhoto Nevira dari ponselnya
“Emang cewek itu siapa sih ka ?” Tanya Rizcha  mulai penasaran
“Kepo deh Lo” Ejek Edho menjulurkan lidhnya
“Kaka mah gitu, bikin penasaran aja” Sungut Rizcha memasang tampang murung
“Hahaha” Edho terrtawa lebar
“Dia ini Nevira Aurora calon pacar Gue, katanya dia bakal terima cinta Gue kalo Gue dapat fhoto selfi dan tandatangan 19 cewek yang nongkrong di sekitar taman ini” Lanjut Edho menjelaskan dengan panjang lebar
“Oh jadi kaka mau manfaatin Gue biar kaka bisa pacaran sama cewek culun itu ?” Rizcha mengambil kesimpulan dari penjelasan Edho
“Bukan mau maanfaatin Lo Cha, tapi Gue cuman minta bantuan Lo jara.......” Jawab Edho menggantung
“Dan Gue gak mau bantu kaka buat jadi pacar cewek culun itu, come on ka liat kaka ini kurang apa coba ? Ganteng iya, baik iya, kocak juga iya jadi kan kakak dengan gampangnya bisa dapetin cewek manapun yang kaka mau termasuk Raisa atau bahkan Agnes Mo sekalian" Oceh Rizcha panjang lebar memotong ucapan Edho
“Kata-kata Lo sih bener Cha, tapi ini masalah perasaan dan rasanya Gue udah cinta banget sama Nevira jadi kalo Lo baik bantu Gue dong Cha" Edho mencoba membujuk Rizcha
“Bodo amat, maaf ka Gue harus pergi” Rizcha kembali menolak permintaan Edho sembari langsung meninggalkan Edho
“Arrrgghhh........... sial, gagal usaha pertama Gue” Kesal Edho menendang kerikil di dekat kakinya
“Oke kali ini boleh gagal, tapi tenang Edho gak boleh menyerah masih banyak cewek-cewek lain di sekitar taman ini” Sambung Edho memotivasi dirinya sendiri.
Edho kembali mengelilingi taman yang cukup besar tersebut, beberapa orang gadis mau membantu Edho dengan mau diajak selfi bareng dan memberikan tandtangannya secara Cuma-Cuma tapi tidak sedikit juga yang menolak untuk membantu Edho
“Vira akhirnya Gue berhasil ngejalanin tantangannya” Girang Edho saat telah mendapatkan 19 selfi bareng cewek-cewek lengkap dengan tandatangannya, tapi tepat di saat Edho selesai berucap tiba-tiba saja tayangan yang diamati Nevira mendadak mati
“Loh kenapa ko mati ?” Panik Nevira
“Ini pasti ada yang gak beres, Gue pasti lagi dikerjain nih” Nevira  bergumam sendiri tanganya mencoba mengutak atik laptop di depannya, masih dalam keadaan bingung tiba-tiba ada sentuhan tangan dipundaknya yang nembuatnya setengah kaget
“Aurel” Kaget Nevira  saat melihat orang yang menyentuh pundaknya, ya yang menyentuh pundaknya adalah Aurel yang tak lain dan tak bukan adalah manager Edho Zell
“Lo mah bikin Gue kaget aja” Lanjut Nevira
“Sorry kalo Gue bikin Lo kaget, tapi Gue ke sini cuman pengen kasih kabar kurang enak buat Lo” Jawab Aurel menampakan ekspresi serius
“Kabar apaan ?” Tanya Nevira penasaran
“Edho kecelakaan” Jawab Aurel dengan tatapan kosong
“Wah parah Lo Rel becandanya” Nevira tak percaya
“Emang muka Gue kaya orang becanda ?” Aurel berusaha menyakinkan Nevira
“Kalo Lo gak percaya mending Lo sekarang ikut Gue !” Sambung Aurel menarik tangan Nevira
“Ikut kemana ?” Heran Nevira
“Ke TKP lah” Jawab Aurel terus menarik tangan Nevira dan Nevirapun mengikuti langkah kaki Aurel yang cukup cepat
“TKP apaan ?” Tanya Nevira masih heran
“Tempat Kejadian Peristiwa di mana Edho kecelakaan” Jawab Aurel.
Tidak lama kemudian Aurel yang bersama Nevira telah sampai di pinggir jalan aspal sepi, di tengah jalan aspal tersebut terlihat jelas motor gede yang dinaiki Edho roboh dan tak jauh dari itu tubuh Edho tergeletak tak berdaya dengan lumuran darah
“Edho” Teriak Nevira, kakinya spontan berlari mendekati tubuh Edho yang tak sadarkan diri
“Dho bangun Dho bangun, maafin Gue Dho jujur Gue gak bermaksud bikin Lo kaya gini karena niat awalnya Gue cuman mau uji ketulusan Lo aja” Isak Nevira langsung mengangkat kepala Edho yang berdarah ke pangkuannya
“Gue mohon bangun Dho ! Gue gak peduli Lo mau berhasil atau gak dapetin 19 tandatangan dan selfi bareng cwe di sekitar taman ini, yang Gue mau Lo denger kejujuran Gue kalo tanpa Lo ngejalanin tantangan dari Gue tadipun pasti cinta Lo Gue terima karena sebenernya Gue juga cinta sama Lo. Dho pliiisss bangun” Pinta Nevira, pipinya mulai dialiri butiran air mata sedangkan matanya yang tersembunyi dibalik kacamata memerah penuh dengan tangisan.
Dengan perlahan Nevira menarik wajah Edho ke dalam dekapannya dia seakan tak peduli pada tangannya yang ikut dilumuri darah segar
“Iya Gue tau itu ko, akhirnya Lo jujur juga” Tiba-tiba saja sebuah kalimat terdengar dari arah kepala Edho
“Jadi Lo gak papa ?” Nevira terperanjat
“Ya gak papa lah, orang ini semua rekayasa” Jawab Edho tak mengerakan kepalanya yang masih dalam hangatnya dekapan Nevira
“Oh jadi Lo cuman sandiwara” Ketus Nevira bangkit dari duduknya tangannyapun melepaskan kepala Edho
“Au sakit tu kepala Gue kejedot aspal” Ringis Edho memegangi kepalanya
“Bodo amat, bete deh Gue” Sahut Nevira judes
“Lo pikir ini semua lucu ? Becanda Lo gak ada lucu-lucunya, Tapi keterlaluan banget” Lanjut Nevira, tubuhnya membelakangi Edho yang baru bangun dan wajahnya menunjukan tampang kesal
“Iya gak lucu tapi bikin Lo khawatir banget kan ?” Bibir Edho berbisik di kuping kiri Nevira, tangannya memeluk tubuh Nevira dari arah belakang sedangkan kedua tangan Nevira berada dalam genggaman tangan Edho. Mendapat perlakuan seperti itu Nevira tak mampu berkutik sama sekali
“Maaf ya kalo Gue bikin Lo bete, tapi rekayasa kejadian tadi cuman bertujuan supaya Gue tau sepeduli apa sih Lo sama Gue” Sambung Edho masih tak melepaskan pelukannya pada Nevira
“Gue peduli banget sama Lo Dho bahkan Gue gak mau kalo sampe ada apa apa sama Lo, karena Gue cinta sama Lo” Jerit hati Nevira, tanpa sadar Nevira memiringkan wajahnya ke arah belakang sehingga wajahnyapun beradu pandang dengan wajah Edho, entah siapa yang memulai kini wajah Edho dan Nevira semakin dekat saja. Nevira perlahan memejamkan kedua matanya, sementara wajahnya dengan wajah Edho semakin dekat saja hingga keduanya dapat merasakan hembusan nafas masing-masing, wajah kedua insan yang saling mecintai itu semakin dekat saja semakin dekat ................... semakin dekat................... semakin dekat................................ semakin dekat............. semakin dekat.......... dan ............ “TONG” Tiba-tiba sebuah kaleng minuman soda mendarat tepat di kepala Edho. Saat itu juga Nevira membuka matanya dan menjauhkan wajahnya dari wajah Edho sedangkan tangannya melepaskan pelukan Edho
“Kalo kalian mau mesum jangan di tempat umum gini juga kali, gak malu tuh diliatin sama orang-orang ?” Ledek Aurel, ya rupanya kaleng minuman soda itu sengaja dipukulkan Aurel pada kepala Edho dengan maksud memberikan teguran
“Malu banget deh Gue sama Aurel sumpah” Batin Nevira pipinya memerah layaknya kepiting rebus
“Hehehe sorry kami tadi itu lagi khilaf, maklum ketularan anak muda zaman sekarang sih” Celetuk Edho cengengesan, matanya melirik ke arah Nevira
“Apaan sih Lo” Mata Nevira  melotot galak dan tangannya mencubit kuat pinggang Edho
“Cubit aja terus, suka suka Lo” sindir Edho pada Nevira
“Oooh pengen dicubit lagi" Tantang Nevira
“Waaah ketauan nih nilai pelajaran bahasa Indonesianya jelek, masa gak tau kalo kata-kata Gue  barusan itu majas Ironi ?” Ejek Edho
“Yeee sekate kate Lo, asal Lo tau ya nilai UN bahasa Indonesia Gue pas SMA dulu sembilan koma lima” Nevira menjawab dengan menirukan gaya bicara salah satu tokoh di sinetron pada stasiun televisi nasional yang saat ini tengah populer
“Ciaaa gak kebalik tuh angkanya ?” Goda Edho
“Hahaha bisa jadi” Nevira akhirnya tertawa lepas
“Kalian berdua asyik banget sih ngobrolnya, Gue gak diajak-ajak terus Gue dianggap apa ?” Ketus Aurel dengan wajah masam
“Dho bersihin dulu gih tuh saos di kepala Lo, nanti keburu kering kan bentar lagi Lo harus take bareng Yuki Kato” Lanjut Aurel memberikan sapu tangan cokelat pada Edho
“Lo jadi obat nyamuk aja” Sahut Edho menjulurkan lidahnya sedangkan tangannya mengambil sapu tangan dari Aurel
“Aurel mah curang, masa Edho doang yang dikasih sapu tangan padahal kan tangan Gue juga banyak saosnya gara-gara peluk kepala Edho tadi" Nevira sengaja pura-pura iri dengan Edho
“Gue jadi obat nyamuk ? Ogah banget deh, sorry Vir Gue cuman punya satu sapu tangan” Jawab Aurel
“Kalo Aurel masih punya satu sapu tangan lagi, pasti Gue yang ambil biar Gue aja yang bersihin saos di tangan Lo ini” Dengan cepat Edho berucap sambil langsung membersihkan saos yang berlumuran di tangan Nevira
“Keliatan banget Dho modus Lo, eh ngomong-ngomong kalian udah jadian ya ?” Tanya Aurel tiba-tiba
“Gak tau nih Gue masih digantungin Rel sama Miss kutu buku itu” Edho berkomentar, dia bersikap seolah-olah Nevira tak ada di dekatnya
“Nah Vir peka dong, itu kode keras dari Edho buat Lo jawab pernyataan cintanya” Ceplos Aurel
“Gue rasa kalian udah pada tau jawabannya deh” Gumam Nevira menatap lurus ke depan
“Gue sih gak tau ya, Vir Gue minta jawaban yang tegas dong iya atau iya ?” Tanya Edho
“Itu mah bukan minta jawaban Dho tapi maksa buat diterima” Protes Aurel
“Salah dikit doang lah Rel, kalo ibarat sms itu mah typo. Ya udah Gue benerin deh, Vir Gue minta jawaban yang tegas dong iya atau gak” Edho menjawab dengan mengulang sebagian kalimatnya
“Nah Vir, Edho perlu ketegasan jawaban dari Lo, tinggal jawab iya atau gak aja apa susahnya ?” Tanya Aurel pada Nevira matanya menatap lekat wajah Nevira
“Emang Edho mau jawabannya apa ?” Nevira balik bertanya
“Mau Gue sih cuman mau jawaban iya” Sambar Edho
“Ya udah jawabannya sesuai kemauan Lo aja” Ucap Nevira memamerkan senyum manisnya
“Itu artinya Lo mau jadi pacar Gue ?” Tanya Edho ragu
“Iya, Gue mau jadi pacar Lo” Nevira mempertegas jawaban pernyataan cinta Edho padanya
“Oh thank you so much my princess” Girang Edho refleks memeluk tubuh Nevira di hadapannya
“Ehem Gue beneran dijadiin obat nyamuk nih ?” Aurel berdehem saat melihat adegan di depannya
“Maklumin aja dong Rel namanya juga lagi seneng, tenang Lo gak jadi obat nyamuk ko tapi Lo jadi saksi atas bersatunya prince and princess chubby 2015 hari ini” Jawab Edho tersenyum bangga
“Mau muntah tau Gue dengernya” Ledek Aurel
“Lo mau muntah ? Jangan-jangan Lo hamil” Edho membalas ledekan Aurel
“Mulut Lo gak pernah disekolahin ya ?” Sinis Aurel menepuk pelan lengan Edho
“Emang mulut bisa sekolah ?” Edho bertanya dengan tampang sok polos
“Pertanyaan macam apa itu ? itu adalah pertanyaan terbodoh yang pernah Gue denger, mau Gue tabok Lo ?” Jawab Aurel melepaskan sendalnya lalu hendak melayangkannya ke arah Edho, tapi Edho berlari untuk menghindarinya dan Aurel terus mengejarnya
“Emang ada pertanyaan bodoh ?” Edho kembali memainkan kata-katanya untuk meledek Aurel dan dia tetap berlari
“Tau ah bodo amat, cape Gue” Kesal Aurel menghentikan kejarannya pada Edho
“Oh iya Vir Gue sama Edho emang akrab banget ya soalnya kita udah kaya sodara jadi Lo jangan cemburu ya” Sambung Aurel menghampiri Nevira yang masih diam duduk di tempatnya dan tertawa melihat aksi kejar mengejar yang terjadi antara Edho dan Aurel
“Santai aja kali, Gue udah tau ko sejauh apa hubungan kalian” Jawab Nevira tersenyum selebar-lebarnya
“Pilihan Edho buat jadiin Lo princessnya gak salah ternyata, Lo pengertian banget” Sanjung Aurel pada Nevira
“Bisa aja Lo” Jawab Nevira tersipu malu, sedangkan Aurel tak menjawab dia hanya tersenyum kecil
“Ciaaaaaa ibu-ibu lagi gosip” Ganggu Edho
“Sok tau deh Lo, buruan siap-siap bentar lagi Lo harus take. Udah hafal kan dialognya ?” Celoteh Aurel
“Iya bawel” Jawab Edho
“Bawel itu kan jenis hewan ?” Tanya Aurel dengan memasang tampang sok lugu
“Ciaaa ngajak becanda dia, garing deh candaan Lu” Ejek Edho
“Lo mah gak asyik, Gue tuh gak bisa diginiin” Sungut Aurel menirukan ekspresi Nazar
“Tau Lo ngambek gini, Gue pergi pacaran Lonya Gue biarin ngambek gak karuan sendiri  Gue mah gitu orangnya” Balas Edho
“Iya tau yang udah gak ngenes lagi” Gerutu Aurel
“Makanya Lo cari prince juga dong hahaha” Tawa Edho, tangannya merangkul bahu Nevira
“Zayn Malik prince Gue, udahan ah ayo kita ke lokasi take Lo” Ajak Aurel mengakhiri candaannnya dengan Edho.
Detik demi detik berlalu, adegan demi adegan dilakoni Edho bersama Yuki Kato di depan kamera, sutradara dan crew salah satu stasiun televisi swasta
“Beib kamu jangan cemburu yah kalo liat aku akting, aku tuh kalo akting berusaha untuk total banget jadi wajar aja aku keliatan kaya pacaran beneran sama Yuki Kato ditambah lagi ada gosip-gosip yang beredar suka bilang aku CINLOK sama lawan main aku, tapi itulah resiko profesi seorang publik figur. Aku harap kamu bisa ngerti itu beib” Ucap Edho saat break shooting, tangannya menggenggam tangan Nevira sedangkan matanya menatap lekat wajah putih mulus Nevira
“Yakin itu cuman totalitas akting kamu doang ? Yakin kamu gak tertarik sama kecantikan Yuki Kato ? Yakin kamu gak bakal CINLOK beneran sama Yuki Kato ?” Pertanyaan bertubi-tubi itu terlontar dari bibir Nevira, nada bicaranya terdengar cukup sinis
“Yakin ko beib, pegang dada aku ! Di sini akan terdengar kejujuran hati aku” Jawab Edho meletakan tangan Nevira di dadanya, tapi Nevira tak merespon jawaban Edho, dia hanya terdiam dengan tatapan kosong tanpa arti
“Masa kamu gak percaya sama aku beib ? Gini deh, tatap baik-baik muka serius aku dan dengerin baik-baik omongan aku !” Perintah Edho melanjutkan jawabannya
“Aku tuh cuma sayang sama kamu, jadi tolong percaya secantik apapun cewek-cewek yang jadi lawan main aku tetap aja di mata aku yang paling cantik itu cuma kamu sayangku, semenarik apapun cewek-cewek yang jadi lawan main aku tetap aja yang paling menarik hati aku cuma kamu sayangku dan sebaik apapun sikap cewek-cewek yang jadi lawan main aku tetap aja yang terbaik buat aku itu cuma kamu sayangku, because you are my princess” Edho kembali meneruskan jawabannya dengan kalimat panjang lebar, kedua tangan Edho memegangi kepala Nevira otomatis wajahnya dengan wajah Nevira saling bertatapan
“Kamu yakin ?” Lagi dan lagi Nevira kembali bertanya
“Ini kata yakin kesekian kali yang kamu tanyakan, apa wajah aku kurang memperlihatkan keyakinan hati aku ? Apa kata-kata aku kurang jelas untuk memperlihatkan ketulusan hati aku ? Harus seperti apa lagi aku biar bisa yakinin kamu kalo aku cuman cinta dan sayang sama kamu beib ?” Edho balik bertanya
“Bhaaak“ Nevira tertawa kecil
“Gimana akting aku ? Hebat kan ? Gak kalah hebat dong sama Yuki Kato ?” Ucap Nevira tiba-tiba
“Akting ? Jadi kamu tadi cuman akting doang beib ?” Edho tersentak kaget, tapi Nevira tak menjawab dia hanya menganggukan kepalanya dan bibirnya mengukir senyum penuh kemenangan
“Oooh jd ceritanya ada yang balas dendam nih ? Pinter banget sih kamu beib aktingnya” Gemas Edho sembari mencubit hidung kekasihnya itu
“Gak percuma dong zaman SMA dulu aku ikut ekskul teater” Jawab Nevira tersenyum tipis
“Iya beib gak percuma ko, buktinya kamu berhasil menipu aku” Edho mengiyakan jawaban Nevira
“Hehehe” Nevira terkekeh
“Aduh kamera mana kamera rasanya pengen lambain tangan gara-gara gak kuat liat senyum kamu yang manis banget ini beib” Sanjung Edho mencubit pipi Nevira
“MODUS” Spontan Nevira menjawab setengah berteriak
“Itu mah bukan modus beib” Sergah Edho
“Terus Apaan dong ?” Tanya Nevira
“Kejujuran hati” Jawab Edho mengukir senyum semanis mungkin
“Perez deh” Ledek Nevira, mengusap wajah Edho dengan lima jarinya
“Gak ko sayangku cintaku” Jawab Edho memegang tangan Nevira
“Oh iya sayang kamu udah makan belum ?” Tanya Nevira
“Aku tuh baru bisa makan kalo disuapin sama kamu” Dusta Edho
“Manja banget deh kamu” Jawab Nevira mencubit pelan pinggang Edho
“Kebiasaan deh suka banget cubit-cubit” Gurutu Edho, wajahnya menunjukan rasa tak suka
“Ciaaa ngambek, aku aja gak marah hidung sama pipi aku dicubit kamu” Celetuk Nevira
“Itu jargon aku beib, jangan direbut dong” Larang Edho
“Pinjam jargonnya sesekali gak papa dong” Pinta Nevira
“Buat pacar aku tersayang apa sih yang gak” Goda Edho
“MODUS mulu deh kamu, makan ya sayang biar aku yang suapin” Jawab Nevira
“Kalo disuapin sama kamu mah lima kotak juga aku pasti abis” Ucap Edho
“Oke deh kamu tunggu bentar di sini yah” Nevira menjawab sambil langsung bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan Edho sendiri.
Tak lama kemudian Nevira kembali dengan membawa sekotak nasi
“Pokoknya kamu harus makan yang banyak biar badan kamu tetap fit dan semangat shooting” Oceh Nevira mengarahkan sesendok makanan ke mulut Edho
“Yam yam yam” Edho mengunyah makanan yang disuapkan Nevira padanya
“Glek glek glek” Edho meneguk air mineral setelah memakan beberapa suap makanan
“Beib gak adil dong kalo kamu aja yang nyuapin aku” Protes Edho
“Terus yang adil gimana ?” Tanya Nevira polos
“Sini-sini biar aku yang suapin kamu juga” Edho menjawab sambil langsung merebut sendok dari tangan Nevira
“Gak mau ah aku malu tau” Tolak Nevira
“Ayolah beib” Mohon Edho, tapi Nevira menggelengkan kepalanya
“Satu suap aja” Edho kembali memohon
“Malu” Jawab Nevira singkat
“Pliss Beib, gak ada orang yang liat juga” Bujuk Edho
“Ya udah tapi satu suap aja yah” Jawab Nevira
“A’ dong” Suruh Edho mengarahkan sesendok makanan ke mulut Nevira, tapi pada saat mulut Nevira mendekati sendok tersebut Edho menrik tangannya sedikit ke bawah, otomatis kepala Nevira refleks mengikuti gerakan sendok itu dan tepat di saat Nevira telah berhasil menyuap makanan dari sendok yang diarahkan Edho dengan gerakan secepat kilat Edho langsung mencium mesra kening Nevira
“Iiih kamu mah gitu” Manja Nevira tersenyum malu-malu sewaktu telah menelan makanan tersebut
“Nyolong start dikitlah beib hehehe” Jawab Edho tertawa kecil.
******************************
Waktu terus berjalan, Edho dan Nevira masih menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Setiap kali bertemu selalu ada saja keromantisan yang terjadi antara mereka, tapi tak jarang juga pertengkaran terjadi karena ha-hal sepele namun pertengkaran itu dapat terselesaikan dengan cepat karena diantara mereka pasti selalu ada yang mau mengalah dan mengaku salah.
Tidak seperti biasa karena pagi itu Nevira  tidak menemani Edho shooting, memang hari ini Edho tidak ada jadwal shooting tapi mereka berdua telah berjanji via ponsel akan bertemu di sebuah cafe cukup besar di daerah Bekasi, tepat pukul 09:00 pagi Nevira telah duduk di kursi cafe tempat janjiannnya dengan Edho tiba-tiba seorang laki laki bertopi dengan tangan membawa gitar menghampirinya
“Permisi mbak saya mau ngamen” Ucap laki-laki itu menyembunyikan wajahnya, tapi Nevira tak menjawab dia berpura-pura sibuk dengan handpone di tangannnya
“Ku cinta kamu beib
Ku sayang kamu beib
Setiap waktu mengingatmu
Karena kamu beib
Sedikitpun diriku tak bisa melupakan
tentang kamu
Sedetikpun hatiku tak mampu bila kau jauh dariku”
Sang pengamen mulai mengucapkan beberapa lirik lagu diiringi dengan alunan nada senar gitar yang dipetiknya, Nevira masih tak sama sekali menggubrisnya
“Aku hanya menginginkan dirimu
Sampai kapanpun menyayangimu
Aku hanya mencintai dirimu
Sampai matipun hanya padamu
Jauh darimu aku meriang
Tak ada kamu aku meriang
Jauh darimu aku meriang
Tak ada kamu aku meriang
Merindukan kasih sayang”
Pengamen tersebut melanjutkan nyanyiannya, ya lagu yang dinyanyikannya adalah lagu yang berjudul Meriang dari D'Bagindaz
“Udah ya mas, suaranya bagus ko dan ini buat mas tapi mas harus pergi dari sini karena saya lagi nunggu pacar saya” Nevira mulai angkat bicara, tangannya meletakan selembar uang lima puluh ribu rupiah ke sudut meja di depan pengamen
“Saya gak mau dibayar sama uang tapi saya mau dibayar sama cinta dan kesetian dari mbak” Ucap sang pengamen membuka topi yang menyembunyikan wajahnya
“Sayang ?” Nevira terperanjat saat melihat wajah pengamen itu karena ternyata dia adalah Edho kekasihnya sendiri
“Pantes aja kamu tadi gak kaya biasanya, kamu hari ini gak mau jemput aku” Lanjut Nevira cemberut, dia langsung berdiri
“Iya Beib, udah ah jelek tau ceberut gitu” Bujuk Edho, tapi Nevira hanya diam dia kembali duduk, melihat itu Edho langsung ikut duduk di hadapan Nevira
“Beibpameren kecantikan kamu dengan senyum manis kamu dong dan bayar suara ngamen aku tadi sama cinta dan kesetian kamu” Edho kembali membujuk Nevira
“Dengan senang hati sayang aku bayarnya, bukan hanya cinta dan kesetiaan aja yang aku kasih tapi apapun boleh buat kamu karena hati aku sudah sepenuhnya jadi milik kamu” Jawab Nevira menatap wajah Edho dengan senyum sepenuh hati
“Mulai pintar modus ya kamu beib” Edho membalas senyuman Nevira dengan cubitan mesra di hidung Nevira
“Kan belajar sama kamu sayang” Jawab Nevira menjulurkan lidahnya
“Aku mah gak pinter modus beib tapi aku pinter meluluhkan hati kamu” Elak Edho
“Iyain aja deh biar kamu seneng” Jawab Nevira sambil membenarkan letak kacamatanya, Edhopun nyengir kuda
“Oh ya beib happy anniversary 3 month with me, my wish is you always stay with me, don’t forget me and keep love with me” Ucap Edho tiba-tiba
“Waaah aku gak nyangka kalo kamu ingat hari anniversary kita sayang, selamat hari 3 bulan sama aku juga sayang. Keinginan aku cuman satu yaitu kamu dan aku bisa ketemu di anniversary-anniversary berikutnya” Balas Nevira
“Amin” Jawab Edho tersenyum lebar, tangan kanannya menggenggam dan mengelus tangan kiri Nevira
“Lunch bareng yuk sayang” Ajak Nevira tak mengubah letak tangannya
“Ayo buruan pesan” Jawab Edho antusias terhadap ajakan Nevira. Makan siang romantispun terjadi antara Nevira dan Edho, setelah selesai makan mereka jalan-jalan ke mall di dekat cafe itu dan mereka sempat mengabadikan moment-moment kemesraan di photo box yang ada di dalam mall tersebut, hari itu menjadi hari yang sangat spesial bagi Edho dan Nevira karena mereka menghabiskan waktu hanya berdua saja.

                                       ***************************
Bulan demi bulan telah berganti tak terasa hari ini tepat setengah tahun sudah Edho dan Nevira resmi menjadi sepasang kekasih
“Happy anniversary 6 month with me sayang” Ucap Nevira setengah berteriak di hadapan Edho, tangannya membawa kue tar merah yangatasnya dihiasi lilin yang membentuk angka 6
“Emang hari ini kita Anniversary ya beib ?” Heran Edho
“Iya sayang masa kamu lupa ?” Tanya Nevira dengan wajah yang memperlihatkan ekspresi kecewa
“Perasaan anniversary kita masih satu minggu lagi deh” Edho masih terlihat heran
“Iiih ko satu minggu lagi ? Kan anniversari kita hari ini tanggal 19, ayo ngaku anniversary sama siapa tuh satu minggu lagi” Celoteh Neviralangsung meletakan kue yang dibawanya ke atas meja
“Masa sih tanggal 19 ?” Tanya Edho
“Tau deh, kamu bikin mood aku ancur” Ketus Nevira memutar tubuhnya menjauhi Edho, tepat di saat itu terdengar musik dan lirik lagu Kau Terindah dari Aliando Syarif pada bagian REFF
“I’m so sorry my princess it is just kidding, now happy anniversarry 6 month with me” Ucap Edho belutut di hadapan Nevira sambil mempersembahkan kue tar cokelat yang di atasnya terdapat 6 lilin merah membentuk hati
“Untung banget deh Gue bisa punya cowok seromantis Edho” Batin Nevira menatap Edho penuh kekaguman
“Beib ko diam ? Tiup dong lilinnya” Pinta Edho.
Pada akhirnya Nevira menuruti permintaan Edho untuk meniup lilin di atas kue tar tersebut
“Karena aku tau kamu suka cokelat, makanya aku sengaja pilih ini buat kamu beib dimakan ya potongan pertamanya” Ucap Edho mengarahkan sepotong kue tar cokelat pada Nevira, dengan senyum penuh haru Nevira memakn kue tar cokelat itu
“Makasih ya sayang buat semuanya” Jawab Nevira, tapi Edho tak menjawab dia hanya melepas kacamata besar yang dipakai Nevira lalu menyeka air mata yang mulai berurai membasahi pipi mulus Nevira
“Aku gak mau ada tetesan air mata yang membasahi pipi kamu, termasuk air mata kebahagiaan sekalipun yang ku mau aku selalu dapat memandang senyum manis kamu” Lirih Edho
“Dan aku akan berusaha tersenyum untuk kamu sayang” Jawab Nevira langsung memeluk Edho
“I Love You So Much My Princess” Bisik Edho membalas pelukan Nevira
“I Love You So Much Too My Prince” Jawab Nevira
“Beib aku mau kamu liat sesuatu di belakang kamu deh” Suruh Edho
“Apaan ?” Tanya Nevira melepaskan pelukannnya dari Edho dan langsung mengarahkan pandangannya ke belakang.
Dari layar LCD besar terliahat jelas oleh Nevira video fhoto-fhoto semua kebersamaannya dengan Edho lengkap dengan theme song dari Mahadewa yang berjudul Immortal Love Song
“Sayang aku gak tau lagi harus ngomong apa sama kamu atas semua kejutan yang kamu beri buat aku hari ini” Ucap Nevira
“Eits belum selesai beib karena masih ada satu kejutan lagi buat kamu” Jawab Edho
“Prok prok prok” Edho bertepuk tangan, saat itu juga terdengar alunan musik dan Edhopun langsung melakukan performance dance sesuai dengan kemampuannya
“Sejak pertama bertemu
Ku tau ada yang Berbeda dari dirimu
Ku suka pada wajahmu
Dan aku tak mau Berlama-lama menunggu.....”
LirikdemiliriklagumilikAronAshabyangberjudul Halalkanmu tersebut dinyanyikanEdhodidepanNevira
“Ku ingin nikahi kamu (ye)
Jadikan kau istriku
Ku ingin kau jadi ibu dari anak-anakku
Sebut namamu Binti ayahmu
Dan semua wali kan berkata sah (sah)
Ini gila tapi ku mau..... Halalkanmu
Oooououououuoooo Halalkanmu
Oooououououuoooo Halalkanmu”
Edho kembali melanjutkan nyanyian dan performancedancenya dan beberapa orang teman Edho menjadi backing vocalnya, tapi tiba-tiba musik berhenti karena secara mendadak Aron Ashab datang.
Suasana heningpun menyapa saat Aron mendekati Nevira yang dari tadi menatap kagumperformancedance dan nyanyinya Edho
“Sebut nama Vira Binti ayah Vira
semua wali kan berkata sah
Ini gila tapi Edho mau..........
Edho ingin nikahi Vira (ye)
Jadikan Vira istrinya
Edho ingin Vira jadi ibu dari anak-anaknya
Sebut nama Vira Binti ayah Vira
Dan semua wali kan berkata sah (sah)
Ini gila tapi Edho mau..... Halalkan Vira
Oooououououuoooo Halalkan Vira
Oooououououuoooo
Sebut nama Vira ooouuu baby
halalkan Vira......
Oooououououuoooo Halalkan Vira (Sah)”
Aron Ashab melanjutkan nyayian Edho, tangannnya mencolek pelan dagu Nevira lalu langsung berdiri di belakang Nevira
“Will You marry me ?” Tanya Edho berlutut di hadapan Nevirasambil mempersembahkan sebuah kotak cincinberbentukhati warna merah
“Sayang aku rasa ini terlalu.......” Jawaban Nevira terhenti karena Edho bangkit sembari menyentuh bibir Nevira dengan telunjuknya
“Jangan bilang ini terlalu cepat beib karena aku rasa ini memang sudah waktunya” Larang Edho
“One more, will you marry me ?” Sambung Edho kembali berlutut di hadapan Nevira
“Yes I will” Jawab Nevira cepat, di bibirnya terukir senyum tulus.
Aksi tukar menukar cincinpun terjadi antara Edho dan Nevirs
“Congrat buat kalian berdua” Aron memberi ucapan selamat pada Edho dan Nevira
“Thank you bro Lo juga sudah mau bantu Gue buat ngelamar Vira tadi” Jawab Edho
“Iya bro sama-sama Gue juga seneng bisa bantu Lo”  Sahut Aron memamerkan senyum manisnya
“Bantu sih bantu tapi gak pake colek-colek dagu Gue juga kali” Sinis Nevira
“Itu gak ada di daftar rencana beib beneran deh” Sambar Edho
“Impropisasi dong” Jawab Nevira
“Impropisasi sedikit doang lah, anggap aja pajak dari lagu Gue yang dipake calon suami Lo” Jawab Aron santai
“Calon suami ? Hahaha ada-ada aja Lo” Tawa Nevira memukul pelan bahu Aron dan itu membuat Aron terbelalak karena cukup sedikit kaget
“Ehem” Edho berdehem pelan
“Kenapa Lo bro ? Cemburu ?” Aron meresponnya
“ Ya gak lah, karena Gue tau hati dan cinta cewek cantik berkacamata ini cuman buat Gue seorang” Jawab Edho menggenggam tangan Nevira karena memang saat ini Nevira duduk di tengah-tengah antara Edho dan Aron
“Yakin Lo ? Tapi tenang bro Gue gak bakal rebut calon istri Lo ini karenaLo tau kan kalo tipe cewek Gue blesteran yaaa kaya Kimberly gitu” Ucap Aron memepetkan duduknya dengan Nevira
“Ngapain nih mepet-mepet ?” Protes Nevira
“Ngetes sekalian pengen tau doang suka apa gak sih Lo kalo Gue deketin” Jawab Aron santai
“Cewek yang gak suka Lo deketin itu cewek gak normal” Ceplos Nevira
“Itu kode ya beib ? Ya sudah deket-deket aja terus sana sama Aron” Spontan Edho bertanya, dia langsung melepaskan tangan Nevira dari genggamannya kemudianberdiri membelakangi Nevira dan Aron
“Bukan kode ko sayang, iiih jangan marah dong”Manja Nevira sembari menarik tangan Edho
“Hahaha becanda kali beib, ikut aku yuk ke rumah mau kenalin calon istri aku sama mamah aku” Ajak Edho
“Tapi aku belum dandan” Jawab Nevira
“Gak dandanpun kamu tetap cantik ko beib” Sanjung Edho menatap tajam wajah Nevira
“Kamu bisa aja deh modusnya” Wajah Nevira tersipu malu tapi tangannya mencubit pelan pingang Edho
“Kebiasaan deh kamu beib suka cubit-cubit pinggang” Edho membalas cubitan tersebut dengan menarik mesra hidung Nevira
“Kamu juga kebiasaan suka tarik-tarik hidung aku” Jawab Nevira tak mau kalah
“Woy Gue berasa kaya lagi nonton FTV romantis LIVE pake kacamata 4 Dimensi nih sekarang”Aron berucap dengan nada tinggi bermaksud untuk menyindir Edho dan Nevira secara halus
“Hahaha sorry br” Edho menjawab dengan tawa nyaring
“Udahlah, mending Gue pulang” Aron melangkah pergi
“Hati-hati bro, kalo ada batu jangan ditabrak” Teriak Edho, tapi Aron tak menjawab dia tetap terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.
Waktu menunjukan tepat pukul 15 : 00 Nevira baru turun dari mobil bersama dengan Edho tepat di halaman rumah Edho
“Sayang ko kayanya rumah kamu banyak banget tamunya yah ?” Tanya Nevira menatap satu per satu mobil yang terparkir di halaman rumah Edho
“Gak tau juga beib, tapi kayanya keluarga pada lagi ngumpul deh” Jawab Edho
“Aduh aku jadi malu nih” Keluh Nevira
“Gak perlu malu beib, kan kebetulan aku bisa kenalin kamu sebagai calon istri aku sama kluarga besar aku” Edho berusaha menyakinkan Nevira.
Dengan hati yang sedikit ragu Nevira mengikuti langkah kaki Edho memasuki rumahnya
“Nah ini kebetulan Edhonya udah datang” Sapa wanita setengah baya, ya dia adalah ibu Edho. Ibunya langsung menghampiri ke depan pintu
“Ini ada apa yah mah ko pada ngumpul ?” Tanya Edho mengambil posisi di dekat ibunya
“Kamu liat cewek cantik berambut panjang itu kan ?” Bisik sang ibu menunjuk seorang gadis bergaun putih yang duduk di sofa pojok ruang tamu dalam rumah Edho
“Liat dong, kalo Edho gak liat berarti dia hantu dong” Edho menjawab setengah bercanda
“cewek itu namanya Sandra, dan kami semua sepakat untuk menjodohkan kamu sama dia” Jawab Ibu Edho
“Hahaha gak lucu deh becandanya mamah” Tawa Edho
“Siapa yang becanda ?” Tanya Ibu Edho
“Ya mamah lah, masa di tahun 2015 gini Edho dijodohin ? yang bener aja ?”Edho balik bertanya
“Mamah gak becanda, pokoknya mau gak mau kamu harus mau dijodohin sama Sandra !” Perintah Ibu Edho
“Tapi mah Edho gak mau dijodohin karenaEdho sudah punya calon pilihan sendiri dan sekarang Edho sudah bawa calonnya lagian Edho gak kenal sama sekali sama Sandra itu” Tolak Edho
“Edho mulai hari ini mamah larang kamu untuk dekat-dekat dengan cewek lain selain Aurel dan Sandra ! Dan mamah juga mewajibkan kamu untuk mengenal Sandra lebih jauh !” Pinta sang ibu
“Tapi mah aku................” Jawab Edho menggantung
“Gak ada tapi-tapian ! Ini perintah Edho ! dan untuk kamu, siapapun kamu mulai sekarang jauhi Edho karena kamu dengar  sendiri kan Edho sudah saya jodohkan ? Dan lebih baik kamu pergi dari sini karena ini adalah acara keluarga saya !” Usir Ibu Edho pada Nevira.
Mendengar perkataan itu Nevira tak mampu berkata-kata, hatinya bagai teriris sembilu. Perlahan demi perlahan air mata mulai membasahi pipinya, Nevira dengan cepat langsung mengalunkan kakinya berlalri meninggalkan rumah Edho
“Mamah keterlaluan ! Bisa-bisanya mamah usir gadis yang paling aku cintai” Ucap Edho
“Cinta ? Di era tahun 2015 masih bicara soal cinta ? Makan tuh cinta ! Emang hidup bisa bertahan hanya dengan cinta ?” Celoteh Ibu Edho
“Edho, mamah belum tau siapa gadis tadi dan bagaimana bibit bebet bobotnya berbeda dengan Sandra karena Sandra jelas-jelas sepupu Aron Ashab bukan kah Aro Ashab teman kamu sendiri ?” Lanjut Ibu Edho
“Menurut mamah akankah aku bisa bahagia jika hidup bersama Sandra orang yang sama sekali tidak aku cintai bahkan aku tidak mengenalnya sama sekali biarpun dia sepupu teman aku ?” Tanya Edho.
Pertanyaan Edho membuat ibunya tak mampu menjawab
“Maaf mah Edho harus kejar Nevira” Ucap Edho memalingkan tubuhnya dan mulai melangkah ingin mengejar Nevira
“Edho dengerin penjelasan mamah dulu” Mohon sang ibu menahan langkah Edho, tak sanggup rasanya Edho menolak permohonan ibu tersayangnya itu maka Edho menghentikan langkahnya. Kata demi kata dituturkan ibu Edho untuk menjelaskan kenapa dia ingin sekali menjodohkan Edho dengan Sandra
“Oh jadi itu alasan kenapa mamah mau banget aku dijodohin sama Sandra ?” Tanya Edho pada saat telah selesai mendengar semua penjelasan ibunya
“Iya nak, mamah harap kamu bisa memahami itu” Jawab sang ibu dengan derai air matanya
“Huuufffttt...............” Edho menghela panjang nafasnya
“Baiklah, demi mamah aku mau deh dijodohin sama Sandra” Akhirnya Edho mengambil keputusan
“Kamu seirus nak ?” Tanya Ibu Eho sedikit ragu
“Iya mah ake serius, tapi izinkan aku untuk menjelaskannya dulu sama Nevira” Jawab Edho
“Ya sudah cepat kejar sana gadis kamu itu, nanti keburu hilang dia” Suruh sang ibu.
Mendengar suruhan ibunya tersebut,  Edhopun berusaha untuk menyusul Nevira tapi dia tak melihat keberadaan Nevira di sekitar rumahnya
“Sial Gue kehilangan jejak Nevira, tapi kayanya Gue tau deh dia kemana” Hati Edho berbicara, dia mengambil kunci mobilnya sambil langsung mengemudikannya dengan cukup kencang menuju ke arah timur
“Sudah bisa aku tebak kamu di sini beib” Ucap Edho saat telah sampai di atas balkon sebuahperusahaan dan berdiri tepat di belakang Nevira yang duduk dengan derai air matanya
“Ngapain lagi kamu ke sini ? Belum puas kamu hancurin hati aku ?” Tanya Nevira di sela-sela isakannya
“Aku gak pernah ada niat buat hancurin hati kamu, kasih aku waktu buat jelasin semuanya beib” Pinta Edho, dia mengambil posisi duduk di samping Nevira
“5 menit” Jawab Nevira singkat tanpa menoleh ke arah Edho sama sekali
“Oke, kamu harus tau kalo Sandra itu anak dari sahabat mamah aku sejak kecil dan kebetulan dia sepupunya Aron ashabdan dari awal karier aku di dunia akting dia sudah sangat mengagumi akuwalaupun dia hanya sekedar fans gelap aku soalnyadia gak pernah mau gabung dalam fansclub aku dangak pernah mau hadir di meet and great ataupun acara-acara bareng aku lainnyakarena fisik dia lemah akibat dari penyakit lemah jantung yang dimilikinya sejak remaja, seminggu yang lalu dokter memvonis kalo usia Sandra tinggal tiga bulan lagi dan untuk membuat Sandra bahagia di sisa-sisa usianya maka mamah aku meminta aku buat selalu bersama dia” Edho menjelaskan semua apa adanya panjang lebar, dia berucap bagai tak berjeda sama sekali karena sengaja dipercepat olehnya
“Fans gelap ? Kamu pikir aku percaya ?Zaman sekarang ini semua udah pada canggih informasi-informasidengan mudah dapat dicari,umurnya tersisa cuma tinggal 3 bulan aja ? Kamu pikir aku percaya juga ? Dokter itu bukan tuhan, jadi prediksi dokter itu belum tentu bener” Sinis Nevira
“Kalo kamu gak percaya, ayo kita tanya semuanya ke Aron Ashab” Ajak Edho menarik tangan Nevira
Tidak sampai 15 menit Nevira dan Edho telah sampai di depan rumah Aron
“Hai bro, ada apaan nih Lo datang ke rumah Gue ? Sama calon istrinya juga, baru aja tadi lamaran udah mau kasih undangan aja nih buat Gue” Goda Aron yang duduk santai di depan kolam renang di belakang rumahnya, Edho memang sudah biasa datang ke rumah Aron jadi dia sangat mengerti apa kebiasaan Aron saat ada di rumahnya ketika siang bolong
“Kita ke sini gak mau antar undangan kali bro, tapi kada yang mau kita sama Lo” Jawab Edho
“Tanya apa ? Tanya tanggal yang bagus buat dijadiin hari pernikahan ya ?” Lagi dan lagi Aron kembali menggoda Edho
“Bukan juga, Lo mah dari tadi ngomongin nikah-nikah mulu” Jawab Edho mulai terlihat kesal
“Nevira kan baru aja abis dilamar sam Lo jadi wajar dong kalo ngomongin soal pernikahan ?” Tanya Aron
“Kita ke sini bukan buat mau tanya soal pernikahan tapi mau tanya-tanya soal Sandra sepupu Lo” Jawab Edho
“Sandra ?” Tanya Aron kaget bukan main
“Iya, apa bener kalo Sandra punya penyakit lemah jantung ?” Edho menjawab dengan bertanya balik
“Sejak SMA kelas 2 jantung Sandra memang sangat lemah, karena tahun 2013 lalu dia merupakan korban tabrak lari tubuh Sandra terpental kurang lebih satu setengah meter dan dadanya membentur trotoar. Selama 3 hari 2 malam Sandra koma, merupakan sebuah keajaiban Sandra bisa bertahan hidup sampai hari ini karena sejak terjadinya tabrak lari itu Sandra benar-benar jadi cewek paling lemah. Beberapa hari lalu penyakit Sandra itu kambuh lagi dan dokter memvonis kalo umurnyat inggal 3 bulan lagi” Tutur Aron panjang lebar, Nevira terdiam mendengarkan penuturan Aron
“Dia fans Gue kan bro ?” Tanya Edho lagi
“Iya, dia tau semua tentang kehidupan Lo tapiLo gak pernah tau kalo dia fans Lo karena dia hanya seorang fans gelap Lo” Jawab Aron
“Ron, Lo kan sepupunya Sandra jadi Lo tau kan kalo Sandra udah dijodohin sama Edho ?” Nevira mulai angkat bicara
“Apa ? Sandra sama Edho dijodohin ?” Tanya Aron tersentak kaget
“Iya bro, kebetulan nyokap Gue sama nyokapnya Sandra sahabat dari sejak kecil, jadi untuk membuat Sandra bahagia Gue dijodohin sama Sandra” Jawab Edho
“Terus apa Lo terima perjodohan itu ?" Tanya Aron
“Demi persahabatan nyokap Gue dan demi bikin orang yang umurnya pendek bahagia kenapa gak ?” Edho menjawab dengan kalimat tanya diakhir ucapannya
“Gila Lo bro, bener-bener gila ! Apa Lo gak mikirin gimana hancurnya perasaan Nevira saattepat di hari setelah dia dilamar dia harus terima kenyataan kalo cowok yang dicintainya mau buat dijodohin sama cewek lain ? Lo bener-bener gila !” Seru Aron
“Woles bro woles, kan gak lama juga cuman 3 bulan doang” Jawab Edho
“Lo bener 3 bulan itu bukan waktu yang lama,tapi apa Lo yakin kalo selama 3 bulan itu Sandra gak akan sembuh ? Apa Lo bisa jamin kalo selama 3 bulan itu Lo gak bakal jatuh cinta beneran sama Sandra ? dan apa bisa Nevira nunggu Lo selama itu ?” Pertanyaan bertubi-tubi itu diberikan Aron pada Edho
“Masalah Sandra bakal sembuh atau gak itu cuman sang pencipta yang tau tapi Gue yakin ko kalo Gue gak bakal jatuh cinta beneran sama Sandra karena Gue sudah terbiasa berakting seolah-olah menjadi pacar orang lain dan masalah Nevira bisa atau gak nunggu Gue itu jawabannya cuman Nevira yang tau” Edho menjawab semua pertanyaan Aron dengan cukup gampang
“Gue gak yakin Lo bisa jamin gak bakal jatuh cinta beneran sama Sandra, kemungkinan besar rasa cinta itu tumbuh karena terlalu sering bersama, apa lagi Sandra itu gadis cantik yang baik hati” Gumam Aron
“Nevira apa Lo bisa nunggu Edho selama itu ? dan apa Lo kuat kalo sering liat Edho selalu bersama Sandra ?” Lanjut Aron bertanya pada Nevira
“Mendengar setiap kalimat logika dari Aron membuat hati Gue bagai buah simalakama yang penuh dengan kebimbangan luar biasa, satu sisi Gue ingin membantu untuk membuat Sandra merasa bahagia di sisa usianya yang sudah tak panjang lagi, tapi di sisi lain Gue gak rela jika harus kehilangan Edho dan Gue juga gak akan sanggup jika harus melihat orang yang Gue cintai bersama dengan orang lain” Batin Nevira
“Vir kenapa Lo diam ?” Aron kembali bertanya
“Demi membuat yokapnya Edho bahagia karena persahabatannya dengan yokap Sandra tetap terjaga Gue mau ko nunggu Edho selesai dengan perjodohannya sama Sandra” Jawab Nevira terdengar sangat tegar lalu dia bangkit dari duduknya berjalan menuju pinggir kolam renang, tepat di saat Nevira selesai berucap muncul lah ibu Edho dari balik pintu rumah Aron. Seketika itu juga ibu Edho langsung memeluk Nevira
“Maafin tante nak, karena tante gak tau ketulusan cinta kamu buat anak tante” Ucap ibu Edho memperat pelukannnya pada Nevira
“Iya gak papa tante” Jawab Nevira tak bergerak dari tempat dia berdiri
“Tante harap kamu bisa bersabar buat menunggu Edho karena tante tau kamu yang terbaik buat Edho” Pinta ibu Edho
“Iya tante, aku akan tetap setia nunggu Edho” Nevira mengucapkan janjinya pada ibu Edho.
Semenjak hari itu Nevira mulai menjauh dari Edho sedangkan Edho mulai mendekati Sandra, hari demi hari telah berganti kedekatan antara Edho dn Sandra semakin intens saja, tak jarang mereka sering bersama di tempat-tempat umum dan tak jarang juga Nevira melihat kebersamaan Edho dan Sandra, walaupun Nevira tau jika Edho hanya berpura-pura untuk mendekati Sandra tapi sakit ya tetap sakit yang dirasakan hati Nevira setiap melihat kedekatan Edho dan Sandra. Tapi Nevira selalu berusaha untuk bersikap seolah-olah tidak memperdulikan kedekatan Edho dan Sandra tersebut.
 Jum’at siang Edho dan Sandra tengah duduk bersantai-santai di bangku taman
“Berada di taman ini membuat Gue jadi ingat saat-saat pertama berusaha untuk menjadi kekasih Nevira” Hati Edho berucap
“Woy ngelamun mulu Lo, gak takut kesambet ?” Tegur Sandra menepuk pelan lengan kekar Edho
“Gue mah gak bisa kesambet kecuali sama setan cantik, apalagi cantiknya kaya cewek di samping Gue” Jawab Edho menatap wajah Sandra dengan senyum
“MODUS deh Lo” Sandra tersipu malu
“BYUUURRR” Tiba-tiba hujan mengguyur bumi
“Berteduh yuk” Ajak Edho
“Gak mau ah, Gue mau nikmatin air hujan” Tolak Sandra berlari sambil berputar-putar di tengah-tengah taman
“Jangan bandel deh, gak takut sakit ?” Tanya Edho menarik tangan Sandra
“Bawel deh Lo, jarang-jarang tau Gue bisa bebas gini” Jawab Sandra melepaskan tangan Edho dari tangannya, sambil langsung berlari ke arah pohon bunga melati
“Eh Dho liat deh kupu-kupunya cantik banget” Sambung Sandra mengamati kupu-kupu yang hinggap pada bunga melati di depannya
“Kupu-kupu itu kalah cantik sama Lo kalo Lo pake bunga ini” Jawab Edho yang tiba-tiba muncul di hadapan Sandra sembari langsung menyematkan bunga mawar putih pada daun telinga Sandra, mendapat kejutan dari Edho tersebut mampu membuat Sandra terdiam dia hanya menatap tajam mata Edho
“Tatapan ini ? apakah ini tatapan kekecewaan karena Sandra merasa Gue beri harapan palsu ?” Edho bertanya dalam hatinya
“Gue boleh jujur gak ?” Tanya Edho membelai lembut rambut Sandra
“Jujur itu baik, jadi jujur aja kali” Jawab Sandra tersenyum manis dan tak marah terhadap perlakuan Edho padanya, tanpa Edho dan Sandra sadari ternyata dari balik pohon ketapang yang cukup besar Nevira memperhatikan mereka sejak hujan turun tadi
“Yang dikatakan Aron ternyata benar, Edho gak bisa jamin gak bakal jatuh cinta beneran sama Sandra buktinya sekarang dia mesra banget sama Sandra” Ucap Nevira pelan, air matanya yang bercampur dengan air hujan perlahan membasahi pipi mulusnya
“Gue bener-bener gak kuat liat ini semua” Sambung Nevira, melangkah mundur pelan lalu langsung berlari. Tak di sadari Nevira dari arah yang berlawanan dengannya ada sebuah mobil sport putih tulang yang melaju kencang dan “BRAAAKKK” mobil sport putih tulang tersebut menghantam tubuh Nevira saat itu juga darah segar langsung becucuran dari sekujur tubuh Nevira, itu tentu saja langsung membuat Nevira tak sadarkan diri, beruntung orang yang menabrak Nevira mau bertanggung jawab dan segera melarikan Nevira ke rumah sakit terdekat.
Sementara itu di taman pembicaraan antara Edho dan Sandra terus berlanjut
“Maaf Gue gak bisa terus-terusan ada di dekat Lo, karena Gue gak bisa bohongin hati Gue kalo Gue gak sanggup ninggalin Nevira cewek yang paling Gue cintai” Jujur Edho pada Sandra
“Oh gitu, iya gak papa ko karena Gue............” Jawaban Sandra terhenti karena “CETAAAARRR” Terdengar suara sambaran petir yang sangat nyaring di sekitar taman dan pada saat itu juga Sandra jatuh pingsan tepat di pelukan Edho
“Sandra Lo kenapa ?” Panik Edho langsung membopong tubuh Sandra, dengan cepat Edho langsung menghubungi orangtua Sandra.
Tidak lama kemudian seorang dokter keluar dari sebuah ruang rawat
“Dak gimana keadaan Sandra ?” Tanya Edho masih panik
“Sandra baik-baik saja, bahkan jantungnya lebih kuat dan sepertinya penyakit lemah jantung yang di deritanya akan segera sembuh” Jawab sang dokter tersenyum bangga
“Wah serius dok ?” Tanya Edho tak percaya
“Iya saya serius, baiklah saya harus pergi” Jawab sang dokter lagi
“Akhirnya Sandra bisa sembuh juga dari penyakitnya” Lega Edho
“Eh itu kayanya Nevira deh” Kaget Edho pada saat melihat seseorang yang terbaring lemah dengan perban di kepalanya tepat di samping ruang rawat Sandra
“Beib kamu kenapa ?” Tanya Edho langsung menerobos masuk ke ruang rawat Nevira
“Oh ternyata kamu masih peduli sama aku ya ? Aku pikir kamu Cuma mau selalu bersama Sandra doang” Sindir Nevira tanpa menoleh ke arah Edho karena dia sok sibuk dengan ponsel di tangannya
“Maksud kamu apa sih ? Saat ini aku lagi bener-bener khawatir liat keadaan kamu yang kaya gini tapi kamunya malah nyindir-nyindir aku gitu” Protes Edho
“Gak usah sok khawatir sama aku deh ! mending kamu pergi deh dari sini dan urusin aja tuh si Sandra” Jawab Nevira judes
“Kamu ngusir aku ?” Tanya Edho
“Masih aja ditanya” Jawab Nevira masih jus]des
“Oke kalo mau kamu itu” Ucap Edho memalingkan wajahnya dan mengalunkan langkahnya pelan
“Kamu pikir aku gak liat gimana mesranya kamu sama Sandra di taman tadi ?” Teriak Nevira.
Teriakan Nevira mampu membuat Edho kembali menoleh ke arah Nevira
“Mungkin kamu gak liat semuanya, karena tadi aku ngomong sama Sandrakalo aku gak bisa terus-terusan nemenin dia karena gak sanggup ninggalin kamu, sekarang Sandra lagi pingsan di ruang sebelah karena kaget denger pkejujuran aku ditambah denger suara petir yang nyaring banget tadi” Jawab Edho ingin kembali melanjutkan langkahnya
“Sayang maafin aku” Pinta Nevira menari tangan Edho
“Makanya kalo ngintip jangan tanggung-tanggung dong beib” Ledek Edho tersenyum kecil
“Nyindir deh kamu” Sahut Nevira mencubit pelan pinggang Edho
“Kebiasan deh cubit pinggang mulu” Edho membalas cubitan Nevira pada hidung Nevira
“Hehehe maaf deh sayang” Nevira nyengir kuda
“Gak papa ko beib, yang penting kamu cepat sembuh ya” Jawab Edho langsung mendaratkan ciuman mesrannya di kening Nevira.
Keesokan harinya di bangku taman dekat rumah sakit tersebut terlihat Sandra tengah duduk santai sendiri dengan kertas dan bolpoin di pangkuannya
“Sendirian aja neng ?” Goda Edho yang mendadak muncul di belakang Sandra
“Ah Edho, kaget tau Gue” Sungut Sandra
“Kaget aja kan, bukan kaget banget ?” Eh Lo ngapain ?” Tanya Edho langsung duduk di samping Sandra
“Kepo deh Lo” Sahut Sandra dengan cepat membalikan kertas yang ada di pangkuannya
“Coba Gue liat kertasnya” Ucap Edho seraya merebut kertas tersebut
“Balikan kertasnya dong” Pinta Sandra
“Mau aku dibalikin ? kejar aku dulu dong” Ejek Edho langsung berdiri sembari berlari
“Jangan kenceng-kenceng dong larinya” Teriak Sandra mengejar Edho
“Cinta memang sangat penting bagi kehidupan
Karena tanpa cinta hidup terasa begitu hampa
Hidup akan terasa lebih berwarna dengan cinta
Karena cinta penuh dengan warna-warni romansa
Namun tak jarang cinta punya warna-warni konflik
Cinta tak akan pernah lekang oleh waktu
Karena cinta akan abadi selama-lamanya dalam hati”
Dengan cukup lantang Edho membaca tulisan Sandra
“Waaah pinter juga ya Lo bikin puisi” Sanjung Edho pada Sandra yang sudah berdiri di sampingnya dan tengah mengatur nafasnya yang ngos-ngsan karena sudah sangat lelah mengejar Edho
“Awww” Pekik Sandra tiba-tiba
“Lo kenapa ?” Tanya Edho
“Awwww sakit” Keluh Sandra memegangi kakinya
“Ya ampun Sandra, kaki Lo digigit ular” Kaget Edho saat melihat seeokor ular hitam pekat bergegas melata menjauh dari Edho dan Sandra
“Ayo ikut aku ke rumah sakit” Ajak Edho merangkul Sandra dan membawanya ke arah rumah sakit
“A..... A...... Aku su..... Sudah gak ku..... ku.... at lagi” Ucap Sandra langsung menyandarkan kepalanya ke pundak Edho seraya memejamkan matanya.
Beberapa jam kemudian Edho dan Nevira telah bersimpuh di depan gundukan tanah merah, ya itu adalah makan Sandra
“Gak nyangka ya akhirnya Sandra harus pergi selamanya karena bisa ular itu” Nevira bergumam
“Iya, tapi kita gak boleh larut dalam kesedihan karena kita harus menata masa depan” Jawab Edho bangkit, tangannya menarik pelan tangan Nevira
“Now, do you want to be my wife ?” Tanya Edho menggenggam kedua tangan Nevira saat telah berdiri berhadapan dengan Nevira
“Yes, I want” Jawab Nevira tanpa basa-basi sedangkan Edho tak menjawab dia hanya menarik tubuh Nevira ke dalam pelukan hangatnya
“Bagaimanapun usaha orang-orang ingin memisahkan kita tetap aja aku akan bersamamu karena kini, nanti dan selamanya kau tetaplah menjadi milik ku” Benak Nevira berucap, senyum kebahagian sama-sama terukir pada bibir Edho dan Nevira.

[THE END]

Oh iya jangan lupa follow juga yah twitter Gue @Ks_Rizcha kalo Gue buka twitter dan Lo (Readers) udah follow jangan lupa mentions yah..... kalo udah mentions pazti Gue follback deh. #thanksBefaore