Rabu, 10 Juni 2015

Kau Tetaplah Menjadi Milik Ku



KAU TETAPLAH
MENJADI MILIK KU
(Special For Birthday My Best Friends)
Cerpen By : Riz Jacko                     
(@ks_rizcha)                

WARNING ! ! !
Cerita ini hanyalah fiktif belaka
yang bersumber dari hayalan Gue
sebagai penulis saja.
Apabila terdapat kejadian aneh/
tidak mungkin terjadi harap di-
anggap wajar saja (Namanya juga
khayalan/imajinasi Gue).
Dan untuk orang yang namanya
Gue pake, Gue cuman bisa
minta ma’af kalo ada konflik
yang membuat kalian tidak suka,
atau ada sesuatu yang tidak sesuai
dengan karakter dan kehidupan nyata
yang kalian jalani (Namanya juga
khayalan/Imajinasi Gue)


“Hidup ini penuh dengan misteri di mana kita gak akan pernah tau apa yang akan terjadi ke depannya. Begitu juga dengan cinta, cinta penuh dengan misteri di mana kita gak akan pernah tau kepada siapa hati ini akan berlabuh. Itulah yang terjadi pada Gue saat ini, tak pernah Gue duga sebelumnya jika Gue Edho Zell seorang aktor paling populer bisa jatuh cinta pada Nevira Aurora si Miss kutu buku yang tak jarang Gue bully semasa kuliah dulu karena penampilan cupunya lengkap dengan kacamata dan tas besar di gendongannya” Ucap seorang laki-laki bertubuh kekar bernama Edho Zell pada Nevira Aurora yang berdiri di hadapannya, tangan Edho menggenggam sembari mengelus kedua tangan  Nevira, suasana heningpun langsung terjadi pada saat Edho selesai berucap. Wajah merah merona Nevira menatap lekat wajah ganteng Edho yang memperlihatkan mimik penuh keseriusan
“Hei Miss kutu buku, jangan natap kagum Gue kaya gitu juga kali ! Apa jawaban Lo kalo sekarang dan di tempat ini Gue ungkapin isi hati Gue yang sejujur-jujurnya dan bilang I love you so much, do you want to be mine ?” Perkataan Edho yang tiba-tiba langsung memecahkan keheninngan  di taman dekat lokasi shooting sinetron terbaru yang akan dibintangi Edho tersebut, tempat di mana Edho dan Nevira berdiri berhadapan.
Nevira diam terpaku, hatinya tak sedikitpun percaya pada setiap perkataan yang terucap dari bibirEdho
“Hehehe udah Dho udah” Ucap Nevira terkekeh
“Udah apaan ?” Potong Edho heran
“Udah bagus ko akting Lo, jadi udah cukup kali latihannya” Jawab Nevira tersenyum kecil
“Akting ? Latihan ? Maksud Lo apaan sih ? Gue jadi bingung sendiri nih” Tanya Edho tak mengerti pada ucapan Nevira barusan
“Semua kata-kata yang Lo ucapin barusan itu bohong kan Dho ? Dan tadi Lo lagi latihan buat take Lo nanti kan ?” Nevira balik bertanya
“Itu mah udah kaya nasi yang didiemin lima hari alias basi banget” Lanjut Nevira
“Gak Vir ! Semua yang Gue bilang barusan bener-bener serius gak ada kebohongan sedikitpun, Gue SERIUS Miss kutu buku” Edho menjawab dengan sengaja menekankan pada kata serius
“What do you say ? Seorang Edho Zell yang notabennya aktor hebat dan pecinta komedi bisa serius nyatain cinta sama Miss kutu buku yang sering dia bully waktu kuliah dulu ? it’s very impossible” Sinis Nevira mulai mengeluarkan kata-kata dalam bentuk bahasa asing, tangannya menepiskan pelan tangan Edho sedangkan wajahnya berpaling dan kakinya melangkah menajauh ingin meninggalkan Edho
“Vir Gue mohon tolong Lo percaya sama Gue sekali ini aja, pliiisssss jangan anggap Gue lagi becanda, jangan anggap ini komedi, jangan anggap Gue lagi latihan akting dan jangan anggap ini sinetron karena Gue bener bener serius. Nevira Aurora Gue cinta sama Lo, Gue sayang sama Lo dan Gue mau jadi pacar Lo, apa Lo mau jadi pacar Gue ?” Edho menahan langkah Nevira seraya langsung berlutut di hadapan Nevira dengan wajah yang penuh harap, tangannya memegang erat kedua tangan Nevira
“Stop Dho ! Stop ! Ayo berdiri, Gue malu !. Liat tuh orang orang pada nontonin kita, Ayo berdiri Dho !” Seru Nevira
“Gak ! Gue gak bakal berdiri sebelum Lo jawab pertanyaan Gue !” Bantah Edho
“Tapi Gue malu Dho, Gue malu jadi tontonan orang banyak gini” Jawab Nevira menundukan kepalanya dan matanya metatap ke arah Edho yang masih berlutut di hadapannnya
“Biarin ! Gue gak peduli kalo harus malu, karena yang Gue mau cuman jawaban iya atau tidak dari Lo” Edho berucap setengah berteriak, dia acuh tak acuh dengan puluhan pasang mata yang menyaksikan tingkahnya
“Dho Lo serius ?” Tanya Nevira ragu, Edho tak menjawab dia hanya mengangguk pelan
“Oke kalo Lo serius, sekarang ikut Gue” Pinta Nevira menepiskan pelan tangannya dari pegangan Edho.
Mendengar permintaan Nevira, Edho langsung bangkit dan mengikuti langkah kaki Nevira
“Ciaaaa baru juga dijedor udah ngajak ke tempat sepi aja ciaaa” Ledek Edho pada saat ia dan Nevira berada di depan gedung kosong
“Lo becanda mulu deh, jangan jangan pas nyatain cinta tadi Lo becanda juga ya ?” Selidik Nevira
“Gak ko, kalo masalah Gue jedor Lo tadi itu serius banget sumpah” Sergah Edho membentuk jarinya menjadi huruf V
“Gue gak percaya” Jawab Nevira santai
“Percaya aja dong” Pinta Edho
“Gue bisa percaya, asal Lo mau jalanin tantangan dari Gue” Jawab Nevira tersenyum sinis
“Apaan tantangannya ?” Tanya Edho antusias
“Gampang ko, cukup dengan Lo naik motor gede keliling taman sambil minta tandatangan dan minta selfi bareng 19 cewek yang nongkrong di sekitar taman, jelasin ke mereka kenapa Lo lakuin itu” Jawab Nevira
“Ko gitu ? Kan biasanya cewek cewek yang samperin Gue buat minta tandatangan atau selfi bareng” Edho bingung, dia menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal
“Ya Gue pengen yang anti mainstream aja” Nevira menjawab dengan santai
“Oke Gue mau tapi Lo harus liat langsung perjuangan Gue, gimana ?” Tanya Edho merasa tertantang
“Ini Gue sengaja bawa kamera tersembunyi biar Lo dapat merhatiin semua yang Gue lakuin dari jauh” Sambung Edho sengaja menyembunyikan kamera kecil agar Nevira dapat memperhatikan usahanya menjalankan misi tantangan darinya
“Lo serius mau ngelakuinnya ?” Nevira menjawab sembari melempar kalimat tanya karena setengah kaget
“Apa sih yang gak buat calon princess aku” Bisik Edho seraya mencolek pelan dagu Nevira langsung berlalu dari hadapan Nevira
“Ini dagu woy bukan sabun, main colak colek aja” Ketus Nevira.
Kini Edho sudah duduk di sebuah motor gede warna putih tulang, sementara Nevira memperhatikan semua gerak-gerik Edho melalui kamera tersembunyi yang dipakai Edho
“Bruuum bruuum bruuummm.....” Edho memainkan gas motor gede yang dinaikinya, dengan pelan tapi pasti Edho melepaskan kopling dari genggamannya, akhirnya motor gede itu mulai melaju mengelilingi taman
“Hai siang, Gue Edho Zell” Ucap Edho saat sudah turun dari motornya dan melepas kaca mata hitamnya lalu duduk di samping seorang gadis yang rambutnya dihiasi pita merah
“Iya Gue tau, kaka kan Edho Zell anak Happy Holiday Indonesia” Jawab sang gadis tersenyum kecil, matanya menatap tajam mata Edho
“Iya tapi dulu sih, hebat juga ya Lo sampe bisa tau sejarah karier Gue” Edho nyengir kuda
“Eh kalo boleh tau nama Lo siapa ?” Lanjut Edho mengulurkan tangannya
“Gue Rizcha” Jawab sang gadis menyambut uluran tangan Edho masih dengan ukiran senyum di bibirnya
“Kayanya lebih enak dipanggil Cha ya ?” Edho bergumam matanya membalas tatapan mata Rizcha
”Oh ya Cha, sebenernya sih Gue nyamperin Lo ke sini niatnya mau selfi bareng sama Lo boleh gak ?” Lanjut Edho mulai menjalankan misinya
“Seriusan nih kaka mau selfi bareng sama Gue ?” Rizcha tersentak kaget
“Bukan serius lagi Cha tapi seribu rius” Jawab Edho tersenyum jail
“Ya ampun ka malah becanda” Ketus Rizcha memalingkan wajahnya membelakangi Edho
“Becanda dikitlah Cha, biar gak garing” Ucap Edho beralih posisi duduk jadi di hadapan Rizcha dengan gaya sok asyiknya.
Melihat tingkah konyol Edho yang terkesan lucu itu Rizcha hanya tersenyum kecil
“Mau ya selfi bareng sama Gue ?” Tanya Edho mengeluarkan ponsel hitamnya dari kantong celana
“Eh tunggu dulu,Gue harus tau dong apa alasan kaka jadi mau selfi bareng sama Gue” Tolak Rizcha
“Alasannya ? Hmmm mau tau aja apa mau tau banget ?” Goda Edho
“Becanda mulu deh kaka,ya mau tau banget dong” Jawab Rizcha jutek
“Jadi anak gadis gak boleh jutek jutek nanti susah dapat cowok, alasan Gue mau selfi bareng sama Lo karena Gue lagi dapat tantangan dari cewek ini” Edho berucap sambil memperlihatkan fhoto Nevira dari ponselnya
“Emang cewek itu siapa sih ka ?” Tanya Rizcha  mulai penasaran
“Kepo deh Lo” Ejek Edho menjulurkan lidhnya
“Kaka mah gitu, bikin penasaran aja” Sungut Rizcha memasang tampang murung
“Hahaha” Edho terrtawa lebar
“Dia ini Nevira Aurora calon pacar Gue, katanya dia bakal terima cinta Gue kalo Gue dapat fhoto selfi dan tandatangan 19 cewek yang nongkrong di sekitar taman ini” Lanjut Edho menjelaskan dengan panjang lebar
“Oh jadi kaka mau manfaatin Gue biar kaka bisa pacaran sama cewek culun itu ?” Rizcha mengambil kesimpulan dari penjelasan Edho
“Bukan mau maanfaatin Lo Cha, tapi Gue cuman minta bantuan Lo jara.......” Jawab Edho menggantung
“Dan Gue gak mau bantu kaka buat jadi pacar cewek culun itu, come on ka liat kaka ini kurang apa coba ? Ganteng iya, baik iya, kocak juga iya jadi kan kakak dengan gampangnya bisa dapetin cewek manapun yang kaka mau termasuk Raisa atau bahkan Agnes Mo sekalian" Oceh Rizcha panjang lebar memotong ucapan Edho
“Kata-kata Lo sih bener Cha, tapi ini masalah perasaan dan rasanya Gue udah cinta banget sama Nevira jadi kalo Lo baik bantu Gue dong Cha" Edho mencoba membujuk Rizcha
“Bodo amat, maaf ka Gue harus pergi” Rizcha kembali menolak permintaan Edho sembari langsung meninggalkan Edho
“Arrrgghhh........... sial, gagal usaha pertama Gue” Kesal Edho menendang kerikil di dekat kakinya
“Oke kali ini boleh gagal, tapi tenang Edho gak boleh menyerah masih banyak cewek-cewek lain di sekitar taman ini” Sambung Edho memotivasi dirinya sendiri.
Edho kembali mengelilingi taman yang cukup besar tersebut, beberapa orang gadis mau membantu Edho dengan mau diajak selfi bareng dan memberikan tandtangannya secara Cuma-Cuma tapi tidak sedikit juga yang menolak untuk membantu Edho
“Vira akhirnya Gue berhasil ngejalanin tantangannya” Girang Edho saat telah mendapatkan 19 selfi bareng cewek-cewek lengkap dengan tandatangannya, tapi tepat di saat Edho selesai berucap tiba-tiba saja tayangan yang diamati Nevira mendadak mati
“Loh kenapa ko mati ?” Panik Nevira
“Ini pasti ada yang gak beres, Gue pasti lagi dikerjain nih” Nevira  bergumam sendiri tanganya mencoba mengutak atik laptop di depannya, masih dalam keadaan bingung tiba-tiba ada sentuhan tangan dipundaknya yang nembuatnya setengah kaget
“Aurel” Kaget Nevira  saat melihat orang yang menyentuh pundaknya, ya yang menyentuh pundaknya adalah Aurel yang tak lain dan tak bukan adalah manager Edho Zell
“Lo mah bikin Gue kaget aja” Lanjut Nevira
“Sorry kalo Gue bikin Lo kaget, tapi Gue ke sini cuman pengen kasih kabar kurang enak buat Lo” Jawab Aurel menampakan ekspresi serius
“Kabar apaan ?” Tanya Nevira penasaran
“Edho kecelakaan” Jawab Aurel dengan tatapan kosong
“Wah parah Lo Rel becandanya” Nevira tak percaya
“Emang muka Gue kaya orang becanda ?” Aurel berusaha menyakinkan Nevira
“Kalo Lo gak percaya mending Lo sekarang ikut Gue !” Sambung Aurel menarik tangan Nevira
“Ikut kemana ?” Heran Nevira
“Ke TKP lah” Jawab Aurel terus menarik tangan Nevira dan Nevirapun mengikuti langkah kaki Aurel yang cukup cepat
“TKP apaan ?” Tanya Nevira masih heran
“Tempat Kejadian Peristiwa di mana Edho kecelakaan” Jawab Aurel.
Tidak lama kemudian Aurel yang bersama Nevira telah sampai di pinggir jalan aspal sepi, di tengah jalan aspal tersebut terlihat jelas motor gede yang dinaiki Edho roboh dan tak jauh dari itu tubuh Edho tergeletak tak berdaya dengan lumuran darah
“Edho” Teriak Nevira, kakinya spontan berlari mendekati tubuh Edho yang tak sadarkan diri
“Dho bangun Dho bangun, maafin Gue Dho jujur Gue gak bermaksud bikin Lo kaya gini karena niat awalnya Gue cuman mau uji ketulusan Lo aja” Isak Nevira langsung mengangkat kepala Edho yang berdarah ke pangkuannya
“Gue mohon bangun Dho ! Gue gak peduli Lo mau berhasil atau gak dapetin 19 tandatangan dan selfi bareng cwe di sekitar taman ini, yang Gue mau Lo denger kejujuran Gue kalo tanpa Lo ngejalanin tantangan dari Gue tadipun pasti cinta Lo Gue terima karena sebenernya Gue juga cinta sama Lo. Dho pliiisss bangun” Pinta Nevira, pipinya mulai dialiri butiran air mata sedangkan matanya yang tersembunyi dibalik kacamata memerah penuh dengan tangisan.
Dengan perlahan Nevira menarik wajah Edho ke dalam dekapannya dia seakan tak peduli pada tangannya yang ikut dilumuri darah segar
“Iya Gue tau itu ko, akhirnya Lo jujur juga” Tiba-tiba saja sebuah kalimat terdengar dari arah kepala Edho
“Jadi Lo gak papa ?” Nevira terperanjat
“Ya gak papa lah, orang ini semua rekayasa” Jawab Edho tak mengerakan kepalanya yang masih dalam hangatnya dekapan Nevira
“Oh jadi Lo cuman sandiwara” Ketus Nevira bangkit dari duduknya tangannyapun melepaskan kepala Edho
“Au sakit tu kepala Gue kejedot aspal” Ringis Edho memegangi kepalanya
“Bodo amat, bete deh Gue” Sahut Nevira judes
“Lo pikir ini semua lucu ? Becanda Lo gak ada lucu-lucunya, Tapi keterlaluan banget” Lanjut Nevira, tubuhnya membelakangi Edho yang baru bangun dan wajahnya menunjukan tampang kesal
“Iya gak lucu tapi bikin Lo khawatir banget kan ?” Bibir Edho berbisik di kuping kiri Nevira, tangannya memeluk tubuh Nevira dari arah belakang sedangkan kedua tangan Nevira berada dalam genggaman tangan Edho. Mendapat perlakuan seperti itu Nevira tak mampu berkutik sama sekali
“Maaf ya kalo Gue bikin Lo bete, tapi rekayasa kejadian tadi cuman bertujuan supaya Gue tau sepeduli apa sih Lo sama Gue” Sambung Edho masih tak melepaskan pelukannya pada Nevira
“Gue peduli banget sama Lo Dho bahkan Gue gak mau kalo sampe ada apa apa sama Lo, karena Gue cinta sama Lo” Jerit hati Nevira, tanpa sadar Nevira memiringkan wajahnya ke arah belakang sehingga wajahnyapun beradu pandang dengan wajah Edho, entah siapa yang memulai kini wajah Edho dan Nevira semakin dekat saja. Nevira perlahan memejamkan kedua matanya, sementara wajahnya dengan wajah Edho semakin dekat saja hingga keduanya dapat merasakan hembusan nafas masing-masing, wajah kedua insan yang saling mecintai itu semakin dekat saja semakin dekat ................... semakin dekat................... semakin dekat................................ semakin dekat............. semakin dekat.......... dan ............ “TONG” Tiba-tiba sebuah kaleng minuman soda mendarat tepat di kepala Edho. Saat itu juga Nevira membuka matanya dan menjauhkan wajahnya dari wajah Edho sedangkan tangannya melepaskan pelukan Edho
“Kalo kalian mau mesum jangan di tempat umum gini juga kali, gak malu tuh diliatin sama orang-orang ?” Ledek Aurel, ya rupanya kaleng minuman soda itu sengaja dipukulkan Aurel pada kepala Edho dengan maksud memberikan teguran
“Malu banget deh Gue sama Aurel sumpah” Batin Nevira pipinya memerah layaknya kepiting rebus
“Hehehe sorry kami tadi itu lagi khilaf, maklum ketularan anak muda zaman sekarang sih” Celetuk Edho cengengesan, matanya melirik ke arah Nevira
“Apaan sih Lo” Mata Nevira  melotot galak dan tangannya mencubit kuat pinggang Edho
“Cubit aja terus, suka suka Lo” sindir Edho pada Nevira
“Oooh pengen dicubit lagi" Tantang Nevira
“Waaah ketauan nih nilai pelajaran bahasa Indonesianya jelek, masa gak tau kalo kata-kata Gue  barusan itu majas Ironi ?” Ejek Edho
“Yeee sekate kate Lo, asal Lo tau ya nilai UN bahasa Indonesia Gue pas SMA dulu sembilan koma lima” Nevira menjawab dengan menirukan gaya bicara salah satu tokoh di sinetron pada stasiun televisi nasional yang saat ini tengah populer
“Ciaaa gak kebalik tuh angkanya ?” Goda Edho
“Hahaha bisa jadi” Nevira akhirnya tertawa lepas
“Kalian berdua asyik banget sih ngobrolnya, Gue gak diajak-ajak terus Gue dianggap apa ?” Ketus Aurel dengan wajah masam
“Dho bersihin dulu gih tuh saos di kepala Lo, nanti keburu kering kan bentar lagi Lo harus take bareng Yuki Kato” Lanjut Aurel memberikan sapu tangan cokelat pada Edho
“Lo jadi obat nyamuk aja” Sahut Edho menjulurkan lidahnya sedangkan tangannya mengambil sapu tangan dari Aurel
“Aurel mah curang, masa Edho doang yang dikasih sapu tangan padahal kan tangan Gue juga banyak saosnya gara-gara peluk kepala Edho tadi" Nevira sengaja pura-pura iri dengan Edho
“Gue jadi obat nyamuk ? Ogah banget deh, sorry Vir Gue cuman punya satu sapu tangan” Jawab Aurel
“Kalo Aurel masih punya satu sapu tangan lagi, pasti Gue yang ambil biar Gue aja yang bersihin saos di tangan Lo ini” Dengan cepat Edho berucap sambil langsung membersihkan saos yang berlumuran di tangan Nevira
“Keliatan banget Dho modus Lo, eh ngomong-ngomong kalian udah jadian ya ?” Tanya Aurel tiba-tiba
“Gak tau nih Gue masih digantungin Rel sama Miss kutu buku itu” Edho berkomentar, dia bersikap seolah-olah Nevira tak ada di dekatnya
“Nah Vir peka dong, itu kode keras dari Edho buat Lo jawab pernyataan cintanya” Ceplos Aurel
“Gue rasa kalian udah pada tau jawabannya deh” Gumam Nevira menatap lurus ke depan
“Gue sih gak tau ya, Vir Gue minta jawaban yang tegas dong iya atau iya ?” Tanya Edho
“Itu mah bukan minta jawaban Dho tapi maksa buat diterima” Protes Aurel
“Salah dikit doang lah Rel, kalo ibarat sms itu mah typo. Ya udah Gue benerin deh, Vir Gue minta jawaban yang tegas dong iya atau gak” Edho menjawab dengan mengulang sebagian kalimatnya
“Nah Vir, Edho perlu ketegasan jawaban dari Lo, tinggal jawab iya atau gak aja apa susahnya ?” Tanya Aurel pada Nevira matanya menatap lekat wajah Nevira
“Emang Edho mau jawabannya apa ?” Nevira balik bertanya
“Mau Gue sih cuman mau jawaban iya” Sambar Edho
“Ya udah jawabannya sesuai kemauan Lo aja” Ucap Nevira memamerkan senyum manisnya
“Itu artinya Lo mau jadi pacar Gue ?” Tanya Edho ragu
“Iya, Gue mau jadi pacar Lo” Nevira mempertegas jawaban pernyataan cinta Edho padanya
“Oh thank you so much my princess” Girang Edho refleks memeluk tubuh Nevira di hadapannya
“Ehem Gue beneran dijadiin obat nyamuk nih ?” Aurel berdehem saat melihat adegan di depannya
“Maklumin aja dong Rel namanya juga lagi seneng, tenang Lo gak jadi obat nyamuk ko tapi Lo jadi saksi atas bersatunya prince and princess chubby 2015 hari ini” Jawab Edho tersenyum bangga
“Mau muntah tau Gue dengernya” Ledek Aurel
“Lo mau muntah ? Jangan-jangan Lo hamil” Edho membalas ledekan Aurel
“Mulut Lo gak pernah disekolahin ya ?” Sinis Aurel menepuk pelan lengan Edho
“Emang mulut bisa sekolah ?” Edho bertanya dengan tampang sok polos
“Pertanyaan macam apa itu ? itu adalah pertanyaan terbodoh yang pernah Gue denger, mau Gue tabok Lo ?” Jawab Aurel melepaskan sendalnya lalu hendak melayangkannya ke arah Edho, tapi Edho berlari untuk menghindarinya dan Aurel terus mengejarnya
“Emang ada pertanyaan bodoh ?” Edho kembali memainkan kata-katanya untuk meledek Aurel dan dia tetap berlari
“Tau ah bodo amat, cape Gue” Kesal Aurel menghentikan kejarannya pada Edho
“Oh iya Vir Gue sama Edho emang akrab banget ya soalnya kita udah kaya sodara jadi Lo jangan cemburu ya” Sambung Aurel menghampiri Nevira yang masih diam duduk di tempatnya dan tertawa melihat aksi kejar mengejar yang terjadi antara Edho dan Aurel
“Santai aja kali, Gue udah tau ko sejauh apa hubungan kalian” Jawab Nevira tersenyum selebar-lebarnya
“Pilihan Edho buat jadiin Lo princessnya gak salah ternyata, Lo pengertian banget” Sanjung Aurel pada Nevira
“Bisa aja Lo” Jawab Nevira tersipu malu, sedangkan Aurel tak menjawab dia hanya tersenyum kecil
“Ciaaaaaa ibu-ibu lagi gosip” Ganggu Edho
“Sok tau deh Lo, buruan siap-siap bentar lagi Lo harus take. Udah hafal kan dialognya ?” Celoteh Aurel
“Iya bawel” Jawab Edho
“Bawel itu kan jenis hewan ?” Tanya Aurel dengan memasang tampang sok lugu
“Ciaaa ngajak becanda dia, garing deh candaan Lu” Ejek Edho
“Lo mah gak asyik, Gue tuh gak bisa diginiin” Sungut Aurel menirukan ekspresi Nazar
“Tau Lo ngambek gini, Gue pergi pacaran Lonya Gue biarin ngambek gak karuan sendiri  Gue mah gitu orangnya” Balas Edho
“Iya tau yang udah gak ngenes lagi” Gerutu Aurel
“Makanya Lo cari prince juga dong hahaha” Tawa Edho, tangannya merangkul bahu Nevira
“Zayn Malik prince Gue, udahan ah ayo kita ke lokasi take Lo” Ajak Aurel mengakhiri candaannnya dengan Edho.
Detik demi detik berlalu, adegan demi adegan dilakoni Edho bersama Yuki Kato di depan kamera, sutradara dan crew salah satu stasiun televisi swasta
“Beib kamu jangan cemburu yah kalo liat aku akting, aku tuh kalo akting berusaha untuk total banget jadi wajar aja aku keliatan kaya pacaran beneran sama Yuki Kato ditambah lagi ada gosip-gosip yang beredar suka bilang aku CINLOK sama lawan main aku, tapi itulah resiko profesi seorang publik figur. Aku harap kamu bisa ngerti itu beib” Ucap Edho saat break shooting, tangannya menggenggam tangan Nevira sedangkan matanya menatap lekat wajah putih mulus Nevira
“Yakin itu cuman totalitas akting kamu doang ? Yakin kamu gak tertarik sama kecantikan Yuki Kato ? Yakin kamu gak bakal CINLOK beneran sama Yuki Kato ?” Pertanyaan bertubi-tubi itu terlontar dari bibir Nevira, nada bicaranya terdengar cukup sinis
“Yakin ko beib, pegang dada aku ! Di sini akan terdengar kejujuran hati aku” Jawab Edho meletakan tangan Nevira di dadanya, tapi Nevira tak merespon jawaban Edho, dia hanya terdiam dengan tatapan kosong tanpa arti
“Masa kamu gak percaya sama aku beib ? Gini deh, tatap baik-baik muka serius aku dan dengerin baik-baik omongan aku !” Perintah Edho melanjutkan jawabannya
“Aku tuh cuma sayang sama kamu, jadi tolong percaya secantik apapun cewek-cewek yang jadi lawan main aku tetap aja di mata aku yang paling cantik itu cuma kamu sayangku, semenarik apapun cewek-cewek yang jadi lawan main aku tetap aja yang paling menarik hati aku cuma kamu sayangku dan sebaik apapun sikap cewek-cewek yang jadi lawan main aku tetap aja yang terbaik buat aku itu cuma kamu sayangku, because you are my princess” Edho kembali meneruskan jawabannya dengan kalimat panjang lebar, kedua tangan Edho memegangi kepala Nevira otomatis wajahnya dengan wajah Nevira saling bertatapan
“Kamu yakin ?” Lagi dan lagi Nevira kembali bertanya
“Ini kata yakin kesekian kali yang kamu tanyakan, apa wajah aku kurang memperlihatkan keyakinan hati aku ? Apa kata-kata aku kurang jelas untuk memperlihatkan ketulusan hati aku ? Harus seperti apa lagi aku biar bisa yakinin kamu kalo aku cuman cinta dan sayang sama kamu beib ?” Edho balik bertanya
“Bhaaak“ Nevira tertawa kecil
“Gimana akting aku ? Hebat kan ? Gak kalah hebat dong sama Yuki Kato ?” Ucap Nevira tiba-tiba
“Akting ? Jadi kamu tadi cuman akting doang beib ?” Edho tersentak kaget, tapi Nevira tak menjawab dia hanya menganggukan kepalanya dan bibirnya mengukir senyum penuh kemenangan
“Oooh jd ceritanya ada yang balas dendam nih ? Pinter banget sih kamu beib aktingnya” Gemas Edho sembari mencubit hidung kekasihnya itu
“Gak percuma dong zaman SMA dulu aku ikut ekskul teater” Jawab Nevira tersenyum tipis
“Iya beib gak percuma ko, buktinya kamu berhasil menipu aku” Edho mengiyakan jawaban Nevira
“Hehehe” Nevira terkekeh
“Aduh kamera mana kamera rasanya pengen lambain tangan gara-gara gak kuat liat senyum kamu yang manis banget ini beib” Sanjung Edho mencubit pipi Nevira
“MODUS” Spontan Nevira menjawab setengah berteriak
“Itu mah bukan modus beib” Sergah Edho
“Terus Apaan dong ?” Tanya Nevira
“Kejujuran hati” Jawab Edho mengukir senyum semanis mungkin
“Perez deh” Ledek Nevira, mengusap wajah Edho dengan lima jarinya
“Gak ko sayangku cintaku” Jawab Edho memegang tangan Nevira
“Oh iya sayang kamu udah makan belum ?” Tanya Nevira
“Aku tuh baru bisa makan kalo disuapin sama kamu” Dusta Edho
“Manja banget deh kamu” Jawab Nevira mencubit pelan pinggang Edho
“Kebiasaan deh suka banget cubit-cubit” Gurutu Edho, wajahnya menunjukan rasa tak suka
“Ciaaa ngambek, aku aja gak marah hidung sama pipi aku dicubit kamu” Celetuk Nevira
“Itu jargon aku beib, jangan direbut dong” Larang Edho
“Pinjam jargonnya sesekali gak papa dong” Pinta Nevira
“Buat pacar aku tersayang apa sih yang gak” Goda Edho
“MODUS mulu deh kamu, makan ya sayang biar aku yang suapin” Jawab Nevira
“Kalo disuapin sama kamu mah lima kotak juga aku pasti abis” Ucap Edho
“Oke deh kamu tunggu bentar di sini yah” Nevira menjawab sambil langsung bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan Edho sendiri.
Tak lama kemudian Nevira kembali dengan membawa sekotak nasi
“Pokoknya kamu harus makan yang banyak biar badan kamu tetap fit dan semangat shooting” Oceh Nevira mengarahkan sesendok makanan ke mulut Edho
“Yam yam yam” Edho mengunyah makanan yang disuapkan Nevira padanya
“Glek glek glek” Edho meneguk air mineral setelah memakan beberapa suap makanan
“Beib gak adil dong kalo kamu aja yang nyuapin aku” Protes Edho
“Terus yang adil gimana ?” Tanya Nevira polos
“Sini-sini biar aku yang suapin kamu juga” Edho menjawab sambil langsung merebut sendok dari tangan Nevira
“Gak mau ah aku malu tau” Tolak Nevira
“Ayolah beib” Mohon Edho, tapi Nevira menggelengkan kepalanya
“Satu suap aja” Edho kembali memohon
“Malu” Jawab Nevira singkat
“Pliss Beib, gak ada orang yang liat juga” Bujuk Edho
“Ya udah tapi satu suap aja yah” Jawab Nevira
“A’ dong” Suruh Edho mengarahkan sesendok makanan ke mulut Nevira, tapi pada saat mulut Nevira mendekati sendok tersebut Edho menrik tangannya sedikit ke bawah, otomatis kepala Nevira refleks mengikuti gerakan sendok itu dan tepat di saat Nevira telah berhasil menyuap makanan dari sendok yang diarahkan Edho dengan gerakan secepat kilat Edho langsung mencium mesra kening Nevira
“Iiih kamu mah gitu” Manja Nevira tersenyum malu-malu sewaktu telah menelan makanan tersebut
“Nyolong start dikitlah beib hehehe” Jawab Edho tertawa kecil.
******************************
Waktu terus berjalan, Edho dan Nevira masih menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Setiap kali bertemu selalu ada saja keromantisan yang terjadi antara mereka, tapi tak jarang juga pertengkaran terjadi karena ha-hal sepele namun pertengkaran itu dapat terselesaikan dengan cepat karena diantara mereka pasti selalu ada yang mau mengalah dan mengaku salah.
Tidak seperti biasa karena pagi itu Nevira  tidak menemani Edho shooting, memang hari ini Edho tidak ada jadwal shooting tapi mereka berdua telah berjanji via ponsel akan bertemu di sebuah cafe cukup besar di daerah Bekasi, tepat pukul 09:00 pagi Nevira telah duduk di kursi cafe tempat janjiannnya dengan Edho tiba-tiba seorang laki laki bertopi dengan tangan membawa gitar menghampirinya
“Permisi mbak saya mau ngamen” Ucap laki-laki itu menyembunyikan wajahnya, tapi Nevira tak menjawab dia berpura-pura sibuk dengan handpone di tangannnya
“Ku cinta kamu beib
Ku sayang kamu beib
Setiap waktu mengingatmu
Karena kamu beib
Sedikitpun diriku tak bisa melupakan
tentang kamu
Sedetikpun hatiku tak mampu bila kau jauh dariku”
Sang pengamen mulai mengucapkan beberapa lirik lagu diiringi dengan alunan nada senar gitar yang dipetiknya, Nevira masih tak sama sekali menggubrisnya
“Aku hanya menginginkan dirimu
Sampai kapanpun menyayangimu
Aku hanya mencintai dirimu
Sampai matipun hanya padamu
Jauh darimu aku meriang
Tak ada kamu aku meriang
Jauh darimu aku meriang
Tak ada kamu aku meriang
Merindukan kasih sayang”
Pengamen tersebut melanjutkan nyanyiannya, ya lagu yang dinyanyikannya adalah lagu yang berjudul Meriang dari D'Bagindaz
“Udah ya mas, suaranya bagus ko dan ini buat mas tapi mas harus pergi dari sini karena saya lagi nunggu pacar saya” Nevira mulai angkat bicara, tangannya meletakan selembar uang lima puluh ribu rupiah ke sudut meja di depan pengamen
“Saya gak mau dibayar sama uang tapi saya mau dibayar sama cinta dan kesetian dari mbak” Ucap sang pengamen membuka topi yang menyembunyikan wajahnya
“Sayang ?” Nevira terperanjat saat melihat wajah pengamen itu karena ternyata dia adalah Edho kekasihnya sendiri
“Pantes aja kamu tadi gak kaya biasanya, kamu hari ini gak mau jemput aku” Lanjut Nevira cemberut, dia langsung berdiri
“Iya Beib, udah ah jelek tau ceberut gitu” Bujuk Edho, tapi Nevira hanya diam dia kembali duduk, melihat itu Edho langsung ikut duduk di hadapan Nevira
“Beibpameren kecantikan kamu dengan senyum manis kamu dong dan bayar suara ngamen aku tadi sama cinta dan kesetian kamu” Edho kembali membujuk Nevira
“Dengan senang hati sayang aku bayarnya, bukan hanya cinta dan kesetiaan aja yang aku kasih tapi apapun boleh buat kamu karena hati aku sudah sepenuhnya jadi milik kamu” Jawab Nevira menatap wajah Edho dengan senyum sepenuh hati
“Mulai pintar modus ya kamu beib” Edho membalas senyuman Nevira dengan cubitan mesra di hidung Nevira
“Kan belajar sama kamu sayang” Jawab Nevira menjulurkan lidahnya
“Aku mah gak pinter modus beib tapi aku pinter meluluhkan hati kamu” Elak Edho
“Iyain aja deh biar kamu seneng” Jawab Nevira sambil membenarkan letak kacamatanya, Edhopun nyengir kuda
“Oh ya beib happy anniversary 3 month with me, my wish is you always stay with me, don’t forget me and keep love with me” Ucap Edho tiba-tiba
“Waaah aku gak nyangka kalo kamu ingat hari anniversary kita sayang, selamat hari 3 bulan sama aku juga sayang. Keinginan aku cuman satu yaitu kamu dan aku bisa ketemu di anniversary-anniversary berikutnya” Balas Nevira
“Amin” Jawab Edho tersenyum lebar, tangan kanannya menggenggam dan mengelus tangan kiri Nevira
“Lunch bareng yuk sayang” Ajak Nevira tak mengubah letak tangannya
“Ayo buruan pesan” Jawab Edho antusias terhadap ajakan Nevira. Makan siang romantispun terjadi antara Nevira dan Edho, setelah selesai makan mereka jalan-jalan ke mall di dekat cafe itu dan mereka sempat mengabadikan moment-moment kemesraan di photo box yang ada di dalam mall tersebut, hari itu menjadi hari yang sangat spesial bagi Edho dan Nevira karena mereka menghabiskan waktu hanya berdua saja.

                                       ***************************
Bulan demi bulan telah berganti tak terasa hari ini tepat setengah tahun sudah Edho dan Nevira resmi menjadi sepasang kekasih
“Happy anniversary 6 month with me sayang” Ucap Nevira setengah berteriak di hadapan Edho, tangannya membawa kue tar merah yangatasnya dihiasi lilin yang membentuk angka 6
“Emang hari ini kita Anniversary ya beib ?” Heran Edho
“Iya sayang masa kamu lupa ?” Tanya Nevira dengan wajah yang memperlihatkan ekspresi kecewa
“Perasaan anniversary kita masih satu minggu lagi deh” Edho masih terlihat heran
“Iiih ko satu minggu lagi ? Kan anniversari kita hari ini tanggal 19, ayo ngaku anniversary sama siapa tuh satu minggu lagi” Celoteh Neviralangsung meletakan kue yang dibawanya ke atas meja
“Masa sih tanggal 19 ?” Tanya Edho
“Tau deh, kamu bikin mood aku ancur” Ketus Nevira memutar tubuhnya menjauhi Edho, tepat di saat itu terdengar musik dan lirik lagu Kau Terindah dari Aliando Syarif pada bagian REFF
“I’m so sorry my princess it is just kidding, now happy anniversarry 6 month with me” Ucap Edho belutut di hadapan Nevira sambil mempersembahkan kue tar cokelat yang di atasnya terdapat 6 lilin merah membentuk hati
“Untung banget deh Gue bisa punya cowok seromantis Edho” Batin Nevira menatap Edho penuh kekaguman
“Beib ko diam ? Tiup dong lilinnya” Pinta Edho.
Pada akhirnya Nevira menuruti permintaan Edho untuk meniup lilin di atas kue tar tersebut
“Karena aku tau kamu suka cokelat, makanya aku sengaja pilih ini buat kamu beib dimakan ya potongan pertamanya” Ucap Edho mengarahkan sepotong kue tar cokelat pada Nevira, dengan senyum penuh haru Nevira memakn kue tar cokelat itu
“Makasih ya sayang buat semuanya” Jawab Nevira, tapi Edho tak menjawab dia hanya melepas kacamata besar yang dipakai Nevira lalu menyeka air mata yang mulai berurai membasahi pipi mulus Nevira
“Aku gak mau ada tetesan air mata yang membasahi pipi kamu, termasuk air mata kebahagiaan sekalipun yang ku mau aku selalu dapat memandang senyum manis kamu” Lirih Edho
“Dan aku akan berusaha tersenyum untuk kamu sayang” Jawab Nevira langsung memeluk Edho
“I Love You So Much My Princess” Bisik Edho membalas pelukan Nevira
“I Love You So Much Too My Prince” Jawab Nevira
“Beib aku mau kamu liat sesuatu di belakang kamu deh” Suruh Edho
“Apaan ?” Tanya Nevira melepaskan pelukannnya dari Edho dan langsung mengarahkan pandangannya ke belakang.
Dari layar LCD besar terliahat jelas oleh Nevira video fhoto-fhoto semua kebersamaannya dengan Edho lengkap dengan theme song dari Mahadewa yang berjudul Immortal Love Song
“Sayang aku gak tau lagi harus ngomong apa sama kamu atas semua kejutan yang kamu beri buat aku hari ini” Ucap Nevira
“Eits belum selesai beib karena masih ada satu kejutan lagi buat kamu” Jawab Edho
“Prok prok prok” Edho bertepuk tangan, saat itu juga terdengar alunan musik dan Edhopun langsung melakukan performance dance sesuai dengan kemampuannya
“Sejak pertama bertemu
Ku tau ada yang Berbeda dari dirimu
Ku suka pada wajahmu
Dan aku tak mau Berlama-lama menunggu.....”
LirikdemiliriklagumilikAronAshabyangberjudul Halalkanmu tersebut dinyanyikanEdhodidepanNevira
“Ku ingin nikahi kamu (ye)
Jadikan kau istriku
Ku ingin kau jadi ibu dari anak-anakku
Sebut namamu Binti ayahmu
Dan semua wali kan berkata sah (sah)
Ini gila tapi ku mau..... Halalkanmu
Oooououououuoooo Halalkanmu
Oooououououuoooo Halalkanmu”
Edho kembali melanjutkan nyanyian dan performancedancenya dan beberapa orang teman Edho menjadi backing vocalnya, tapi tiba-tiba musik berhenti karena secara mendadak Aron Ashab datang.
Suasana heningpun menyapa saat Aron mendekati Nevira yang dari tadi menatap kagumperformancedance dan nyanyinya Edho
“Sebut nama Vira Binti ayah Vira
semua wali kan berkata sah
Ini gila tapi Edho mau..........
Edho ingin nikahi Vira (ye)
Jadikan Vira istrinya
Edho ingin Vira jadi ibu dari anak-anaknya
Sebut nama Vira Binti ayah Vira
Dan semua wali kan berkata sah (sah)
Ini gila tapi Edho mau..... Halalkan Vira
Oooououououuoooo Halalkan Vira
Oooououououuoooo
Sebut nama Vira ooouuu baby
halalkan Vira......
Oooououououuoooo Halalkan Vira (Sah)”
Aron Ashab melanjutkan nyayian Edho, tangannnya mencolek pelan dagu Nevira lalu langsung berdiri di belakang Nevira
“Will You marry me ?” Tanya Edho berlutut di hadapan Nevirasambil mempersembahkan sebuah kotak cincinberbentukhati warna merah
“Sayang aku rasa ini terlalu.......” Jawaban Nevira terhenti karena Edho bangkit sembari menyentuh bibir Nevira dengan telunjuknya
“Jangan bilang ini terlalu cepat beib karena aku rasa ini memang sudah waktunya” Larang Edho
“One more, will you marry me ?” Sambung Edho kembali berlutut di hadapan Nevira
“Yes I will” Jawab Nevira cepat, di bibirnya terukir senyum tulus.
Aksi tukar menukar cincinpun terjadi antara Edho dan Nevirs
“Congrat buat kalian berdua” Aron memberi ucapan selamat pada Edho dan Nevira
“Thank you bro Lo juga sudah mau bantu Gue buat ngelamar Vira tadi” Jawab Edho
“Iya bro sama-sama Gue juga seneng bisa bantu Lo”  Sahut Aron memamerkan senyum manisnya
“Bantu sih bantu tapi gak pake colek-colek dagu Gue juga kali” Sinis Nevira
“Itu gak ada di daftar rencana beib beneran deh” Sambar Edho
“Impropisasi dong” Jawab Nevira
“Impropisasi sedikit doang lah, anggap aja pajak dari lagu Gue yang dipake calon suami Lo” Jawab Aron santai
“Calon suami ? Hahaha ada-ada aja Lo” Tawa Nevira memukul pelan bahu Aron dan itu membuat Aron terbelalak karena cukup sedikit kaget
“Ehem” Edho berdehem pelan
“Kenapa Lo bro ? Cemburu ?” Aron meresponnya
“ Ya gak lah, karena Gue tau hati dan cinta cewek cantik berkacamata ini cuman buat Gue seorang” Jawab Edho menggenggam tangan Nevira karena memang saat ini Nevira duduk di tengah-tengah antara Edho dan Aron
“Yakin Lo ? Tapi tenang bro Gue gak bakal rebut calon istri Lo ini karenaLo tau kan kalo tipe cewek Gue blesteran yaaa kaya Kimberly gitu” Ucap Aron memepetkan duduknya dengan Nevira
“Ngapain nih mepet-mepet ?” Protes Nevira
“Ngetes sekalian pengen tau doang suka apa gak sih Lo kalo Gue deketin” Jawab Aron santai
“Cewek yang gak suka Lo deketin itu cewek gak normal” Ceplos Nevira
“Itu kode ya beib ? Ya sudah deket-deket aja terus sana sama Aron” Spontan Edho bertanya, dia langsung melepaskan tangan Nevira dari genggamannya kemudianberdiri membelakangi Nevira dan Aron
“Bukan kode ko sayang, iiih jangan marah dong”Manja Nevira sembari menarik tangan Edho
“Hahaha becanda kali beib, ikut aku yuk ke rumah mau kenalin calon istri aku sama mamah aku” Ajak Edho
“Tapi aku belum dandan” Jawab Nevira
“Gak dandanpun kamu tetap cantik ko beib” Sanjung Edho menatap tajam wajah Nevira
“Kamu bisa aja deh modusnya” Wajah Nevira tersipu malu tapi tangannya mencubit pelan pingang Edho
“Kebiasaan deh kamu beib suka cubit-cubit pinggang” Edho membalas cubitan tersebut dengan menarik mesra hidung Nevira
“Kamu juga kebiasaan suka tarik-tarik hidung aku” Jawab Nevira tak mau kalah
“Woy Gue berasa kaya lagi nonton FTV romantis LIVE pake kacamata 4 Dimensi nih sekarang”Aron berucap dengan nada tinggi bermaksud untuk menyindir Edho dan Nevira secara halus
“Hahaha sorry br” Edho menjawab dengan tawa nyaring
“Udahlah, mending Gue pulang” Aron melangkah pergi
“Hati-hati bro, kalo ada batu jangan ditabrak” Teriak Edho, tapi Aron tak menjawab dia tetap terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.
Waktu menunjukan tepat pukul 15 : 00 Nevira baru turun dari mobil bersama dengan Edho tepat di halaman rumah Edho
“Sayang ko kayanya rumah kamu banyak banget tamunya yah ?” Tanya Nevira menatap satu per satu mobil yang terparkir di halaman rumah Edho
“Gak tau juga beib, tapi kayanya keluarga pada lagi ngumpul deh” Jawab Edho
“Aduh aku jadi malu nih” Keluh Nevira
“Gak perlu malu beib, kan kebetulan aku bisa kenalin kamu sebagai calon istri aku sama kluarga besar aku” Edho berusaha menyakinkan Nevira.
Dengan hati yang sedikit ragu Nevira mengikuti langkah kaki Edho memasuki rumahnya
“Nah ini kebetulan Edhonya udah datang” Sapa wanita setengah baya, ya dia adalah ibu Edho. Ibunya langsung menghampiri ke depan pintu
“Ini ada apa yah mah ko pada ngumpul ?” Tanya Edho mengambil posisi di dekat ibunya
“Kamu liat cewek cantik berambut panjang itu kan ?” Bisik sang ibu menunjuk seorang gadis bergaun putih yang duduk di sofa pojok ruang tamu dalam rumah Edho
“Liat dong, kalo Edho gak liat berarti dia hantu dong” Edho menjawab setengah bercanda
“cewek itu namanya Sandra, dan kami semua sepakat untuk menjodohkan kamu sama dia” Jawab Ibu Edho
“Hahaha gak lucu deh becandanya mamah” Tawa Edho
“Siapa yang becanda ?” Tanya Ibu Edho
“Ya mamah lah, masa di tahun 2015 gini Edho dijodohin ? yang bener aja ?”Edho balik bertanya
“Mamah gak becanda, pokoknya mau gak mau kamu harus mau dijodohin sama Sandra !” Perintah Ibu Edho
“Tapi mah Edho gak mau dijodohin karenaEdho sudah punya calon pilihan sendiri dan sekarang Edho sudah bawa calonnya lagian Edho gak kenal sama sekali sama Sandra itu” Tolak Edho
“Edho mulai hari ini mamah larang kamu untuk dekat-dekat dengan cewek lain selain Aurel dan Sandra ! Dan mamah juga mewajibkan kamu untuk mengenal Sandra lebih jauh !” Pinta sang ibu
“Tapi mah aku................” Jawab Edho menggantung
“Gak ada tapi-tapian ! Ini perintah Edho ! dan untuk kamu, siapapun kamu mulai sekarang jauhi Edho karena kamu dengar  sendiri kan Edho sudah saya jodohkan ? Dan lebih baik kamu pergi dari sini karena ini adalah acara keluarga saya !” Usir Ibu Edho pada Nevira.
Mendengar perkataan itu Nevira tak mampu berkata-kata, hatinya bagai teriris sembilu. Perlahan demi perlahan air mata mulai membasahi pipinya, Nevira dengan cepat langsung mengalunkan kakinya berlalri meninggalkan rumah Edho
“Mamah keterlaluan ! Bisa-bisanya mamah usir gadis yang paling aku cintai” Ucap Edho
“Cinta ? Di era tahun 2015 masih bicara soal cinta ? Makan tuh cinta ! Emang hidup bisa bertahan hanya dengan cinta ?” Celoteh Ibu Edho
“Edho, mamah belum tau siapa gadis tadi dan bagaimana bibit bebet bobotnya berbeda dengan Sandra karena Sandra jelas-jelas sepupu Aron Ashab bukan kah Aro Ashab teman kamu sendiri ?” Lanjut Ibu Edho
“Menurut mamah akankah aku bisa bahagia jika hidup bersama Sandra orang yang sama sekali tidak aku cintai bahkan aku tidak mengenalnya sama sekali biarpun dia sepupu teman aku ?” Tanya Edho.
Pertanyaan Edho membuat ibunya tak mampu menjawab
“Maaf mah Edho harus kejar Nevira” Ucap Edho memalingkan tubuhnya dan mulai melangkah ingin mengejar Nevira
“Edho dengerin penjelasan mamah dulu” Mohon sang ibu menahan langkah Edho, tak sanggup rasanya Edho menolak permohonan ibu tersayangnya itu maka Edho menghentikan langkahnya. Kata demi kata dituturkan ibu Edho untuk menjelaskan kenapa dia ingin sekali menjodohkan Edho dengan Sandra
“Oh jadi itu alasan kenapa mamah mau banget aku dijodohin sama Sandra ?” Tanya Edho pada saat telah selesai mendengar semua penjelasan ibunya
“Iya nak, mamah harap kamu bisa memahami itu” Jawab sang ibu dengan derai air matanya
“Huuufffttt...............” Edho menghela panjang nafasnya
“Baiklah, demi mamah aku mau deh dijodohin sama Sandra” Akhirnya Edho mengambil keputusan
“Kamu seirus nak ?” Tanya Ibu Eho sedikit ragu
“Iya mah ake serius, tapi izinkan aku untuk menjelaskannya dulu sama Nevira” Jawab Edho
“Ya sudah cepat kejar sana gadis kamu itu, nanti keburu hilang dia” Suruh sang ibu.
Mendengar suruhan ibunya tersebut,  Edhopun berusaha untuk menyusul Nevira tapi dia tak melihat keberadaan Nevira di sekitar rumahnya
“Sial Gue kehilangan jejak Nevira, tapi kayanya Gue tau deh dia kemana” Hati Edho berbicara, dia mengambil kunci mobilnya sambil langsung mengemudikannya dengan cukup kencang menuju ke arah timur
“Sudah bisa aku tebak kamu di sini beib” Ucap Edho saat telah sampai di atas balkon sebuahperusahaan dan berdiri tepat di belakang Nevira yang duduk dengan derai air matanya
“Ngapain lagi kamu ke sini ? Belum puas kamu hancurin hati aku ?” Tanya Nevira di sela-sela isakannya
“Aku gak pernah ada niat buat hancurin hati kamu, kasih aku waktu buat jelasin semuanya beib” Pinta Edho, dia mengambil posisi duduk di samping Nevira
“5 menit” Jawab Nevira singkat tanpa menoleh ke arah Edho sama sekali
“Oke, kamu harus tau kalo Sandra itu anak dari sahabat mamah aku sejak kecil dan kebetulan dia sepupunya Aron ashabdan dari awal karier aku di dunia akting dia sudah sangat mengagumi akuwalaupun dia hanya sekedar fans gelap aku soalnyadia gak pernah mau gabung dalam fansclub aku dangak pernah mau hadir di meet and great ataupun acara-acara bareng aku lainnyakarena fisik dia lemah akibat dari penyakit lemah jantung yang dimilikinya sejak remaja, seminggu yang lalu dokter memvonis kalo usia Sandra tinggal tiga bulan lagi dan untuk membuat Sandra bahagia di sisa-sisa usianya maka mamah aku meminta aku buat selalu bersama dia” Edho menjelaskan semua apa adanya panjang lebar, dia berucap bagai tak berjeda sama sekali karena sengaja dipercepat olehnya
“Fans gelap ? Kamu pikir aku percaya ?Zaman sekarang ini semua udah pada canggih informasi-informasidengan mudah dapat dicari,umurnya tersisa cuma tinggal 3 bulan aja ? Kamu pikir aku percaya juga ? Dokter itu bukan tuhan, jadi prediksi dokter itu belum tentu bener” Sinis Nevira
“Kalo kamu gak percaya, ayo kita tanya semuanya ke Aron Ashab” Ajak Edho menarik tangan Nevira
Tidak sampai 15 menit Nevira dan Edho telah sampai di depan rumah Aron
“Hai bro, ada apaan nih Lo datang ke rumah Gue ? Sama calon istrinya juga, baru aja tadi lamaran udah mau kasih undangan aja nih buat Gue” Goda Aron yang duduk santai di depan kolam renang di belakang rumahnya, Edho memang sudah biasa datang ke rumah Aron jadi dia sangat mengerti apa kebiasaan Aron saat ada di rumahnya ketika siang bolong
“Kita ke sini gak mau antar undangan kali bro, tapi kada yang mau kita sama Lo” Jawab Edho
“Tanya apa ? Tanya tanggal yang bagus buat dijadiin hari pernikahan ya ?” Lagi dan lagi Aron kembali menggoda Edho
“Bukan juga, Lo mah dari tadi ngomongin nikah-nikah mulu” Jawab Edho mulai terlihat kesal
“Nevira kan baru aja abis dilamar sam Lo jadi wajar dong kalo ngomongin soal pernikahan ?” Tanya Aron
“Kita ke sini bukan buat mau tanya soal pernikahan tapi mau tanya-tanya soal Sandra sepupu Lo” Jawab Edho
“Sandra ?” Tanya Aron kaget bukan main
“Iya, apa bener kalo Sandra punya penyakit lemah jantung ?” Edho menjawab dengan bertanya balik
“Sejak SMA kelas 2 jantung Sandra memang sangat lemah, karena tahun 2013 lalu dia merupakan korban tabrak lari tubuh Sandra terpental kurang lebih satu setengah meter dan dadanya membentur trotoar. Selama 3 hari 2 malam Sandra koma, merupakan sebuah keajaiban Sandra bisa bertahan hidup sampai hari ini karena sejak terjadinya tabrak lari itu Sandra benar-benar jadi cewek paling lemah. Beberapa hari lalu penyakit Sandra itu kambuh lagi dan dokter memvonis kalo umurnyat inggal 3 bulan lagi” Tutur Aron panjang lebar, Nevira terdiam mendengarkan penuturan Aron
“Dia fans Gue kan bro ?” Tanya Edho lagi
“Iya, dia tau semua tentang kehidupan Lo tapiLo gak pernah tau kalo dia fans Lo karena dia hanya seorang fans gelap Lo” Jawab Aron
“Ron, Lo kan sepupunya Sandra jadi Lo tau kan kalo Sandra udah dijodohin sama Edho ?” Nevira mulai angkat bicara
“Apa ? Sandra sama Edho dijodohin ?” Tanya Aron tersentak kaget
“Iya bro, kebetulan nyokap Gue sama nyokapnya Sandra sahabat dari sejak kecil, jadi untuk membuat Sandra bahagia Gue dijodohin sama Sandra” Jawab Edho
“Terus apa Lo terima perjodohan itu ?" Tanya Aron
“Demi persahabatan nyokap Gue dan demi bikin orang yang umurnya pendek bahagia kenapa gak ?” Edho menjawab dengan kalimat tanya diakhir ucapannya
“Gila Lo bro, bener-bener gila ! Apa Lo gak mikirin gimana hancurnya perasaan Nevira saattepat di hari setelah dia dilamar dia harus terima kenyataan kalo cowok yang dicintainya mau buat dijodohin sama cewek lain ? Lo bener-bener gila !” Seru Aron
“Woles bro woles, kan gak lama juga cuman 3 bulan doang” Jawab Edho
“Lo bener 3 bulan itu bukan waktu yang lama,tapi apa Lo yakin kalo selama 3 bulan itu Sandra gak akan sembuh ? Apa Lo bisa jamin kalo selama 3 bulan itu Lo gak bakal jatuh cinta beneran sama Sandra ? dan apa bisa Nevira nunggu Lo selama itu ?” Pertanyaan bertubi-tubi itu diberikan Aron pada Edho
“Masalah Sandra bakal sembuh atau gak itu cuman sang pencipta yang tau tapi Gue yakin ko kalo Gue gak bakal jatuh cinta beneran sama Sandra karena Gue sudah terbiasa berakting seolah-olah menjadi pacar orang lain dan masalah Nevira bisa atau gak nunggu Gue itu jawabannya cuman Nevira yang tau” Edho menjawab semua pertanyaan Aron dengan cukup gampang
“Gue gak yakin Lo bisa jamin gak bakal jatuh cinta beneran sama Sandra, kemungkinan besar rasa cinta itu tumbuh karena terlalu sering bersama, apa lagi Sandra itu gadis cantik yang baik hati” Gumam Aron
“Nevira apa Lo bisa nunggu Edho selama itu ? dan apa Lo kuat kalo sering liat Edho selalu bersama Sandra ?” Lanjut Aron bertanya pada Nevira
“Mendengar setiap kalimat logika dari Aron membuat hati Gue bagai buah simalakama yang penuh dengan kebimbangan luar biasa, satu sisi Gue ingin membantu untuk membuat Sandra merasa bahagia di sisa usianya yang sudah tak panjang lagi, tapi di sisi lain Gue gak rela jika harus kehilangan Edho dan Gue juga gak akan sanggup jika harus melihat orang yang Gue cintai bersama dengan orang lain” Batin Nevira
“Vir kenapa Lo diam ?” Aron kembali bertanya
“Demi membuat yokapnya Edho bahagia karena persahabatannya dengan yokap Sandra tetap terjaga Gue mau ko nunggu Edho selesai dengan perjodohannya sama Sandra” Jawab Nevira terdengar sangat tegar lalu dia bangkit dari duduknya berjalan menuju pinggir kolam renang, tepat di saat Nevira selesai berucap muncul lah ibu Edho dari balik pintu rumah Aron. Seketika itu juga ibu Edho langsung memeluk Nevira
“Maafin tante nak, karena tante gak tau ketulusan cinta kamu buat anak tante” Ucap ibu Edho memperat pelukannnya pada Nevira
“Iya gak papa tante” Jawab Nevira tak bergerak dari tempat dia berdiri
“Tante harap kamu bisa bersabar buat menunggu Edho karena tante tau kamu yang terbaik buat Edho” Pinta ibu Edho
“Iya tante, aku akan tetap setia nunggu Edho” Nevira mengucapkan janjinya pada ibu Edho.
Semenjak hari itu Nevira mulai menjauh dari Edho sedangkan Edho mulai mendekati Sandra, hari demi hari telah berganti kedekatan antara Edho dn Sandra semakin intens saja, tak jarang mereka sering bersama di tempat-tempat umum dan tak jarang juga Nevira melihat kebersamaan Edho dan Sandra, walaupun Nevira tau jika Edho hanya berpura-pura untuk mendekati Sandra tapi sakit ya tetap sakit yang dirasakan hati Nevira setiap melihat kedekatan Edho dan Sandra. Tapi Nevira selalu berusaha untuk bersikap seolah-olah tidak memperdulikan kedekatan Edho dan Sandra tersebut.
 Jum’at siang Edho dan Sandra tengah duduk bersantai-santai di bangku taman
“Berada di taman ini membuat Gue jadi ingat saat-saat pertama berusaha untuk menjadi kekasih Nevira” Hati Edho berucap
“Woy ngelamun mulu Lo, gak takut kesambet ?” Tegur Sandra menepuk pelan lengan kekar Edho
“Gue mah gak bisa kesambet kecuali sama setan cantik, apalagi cantiknya kaya cewek di samping Gue” Jawab Edho menatap wajah Sandra dengan senyum
“MODUS deh Lo” Sandra tersipu malu
“BYUUURRR” Tiba-tiba hujan mengguyur bumi
“Berteduh yuk” Ajak Edho
“Gak mau ah, Gue mau nikmatin air hujan” Tolak Sandra berlari sambil berputar-putar di tengah-tengah taman
“Jangan bandel deh, gak takut sakit ?” Tanya Edho menarik tangan Sandra
“Bawel deh Lo, jarang-jarang tau Gue bisa bebas gini” Jawab Sandra melepaskan tangan Edho dari tangannya, sambil langsung berlari ke arah pohon bunga melati
“Eh Dho liat deh kupu-kupunya cantik banget” Sambung Sandra mengamati kupu-kupu yang hinggap pada bunga melati di depannya
“Kupu-kupu itu kalah cantik sama Lo kalo Lo pake bunga ini” Jawab Edho yang tiba-tiba muncul di hadapan Sandra sembari langsung menyematkan bunga mawar putih pada daun telinga Sandra, mendapat kejutan dari Edho tersebut mampu membuat Sandra terdiam dia hanya menatap tajam mata Edho
“Tatapan ini ? apakah ini tatapan kekecewaan karena Sandra merasa Gue beri harapan palsu ?” Edho bertanya dalam hatinya
“Gue boleh jujur gak ?” Tanya Edho membelai lembut rambut Sandra
“Jujur itu baik, jadi jujur aja kali” Jawab Sandra tersenyum manis dan tak marah terhadap perlakuan Edho padanya, tanpa Edho dan Sandra sadari ternyata dari balik pohon ketapang yang cukup besar Nevira memperhatikan mereka sejak hujan turun tadi
“Yang dikatakan Aron ternyata benar, Edho gak bisa jamin gak bakal jatuh cinta beneran sama Sandra buktinya sekarang dia mesra banget sama Sandra” Ucap Nevira pelan, air matanya yang bercampur dengan air hujan perlahan membasahi pipi mulusnya
“Gue bener-bener gak kuat liat ini semua” Sambung Nevira, melangkah mundur pelan lalu langsung berlari. Tak di sadari Nevira dari arah yang berlawanan dengannya ada sebuah mobil sport putih tulang yang melaju kencang dan “BRAAAKKK” mobil sport putih tulang tersebut menghantam tubuh Nevira saat itu juga darah segar langsung becucuran dari sekujur tubuh Nevira, itu tentu saja langsung membuat Nevira tak sadarkan diri, beruntung orang yang menabrak Nevira mau bertanggung jawab dan segera melarikan Nevira ke rumah sakit terdekat.
Sementara itu di taman pembicaraan antara Edho dan Sandra terus berlanjut
“Maaf Gue gak bisa terus-terusan ada di dekat Lo, karena Gue gak bisa bohongin hati Gue kalo Gue gak sanggup ninggalin Nevira cewek yang paling Gue cintai” Jujur Edho pada Sandra
“Oh gitu, iya gak papa ko karena Gue............” Jawaban Sandra terhenti karena “CETAAAARRR” Terdengar suara sambaran petir yang sangat nyaring di sekitar taman dan pada saat itu juga Sandra jatuh pingsan tepat di pelukan Edho
“Sandra Lo kenapa ?” Panik Edho langsung membopong tubuh Sandra, dengan cepat Edho langsung menghubungi orangtua Sandra.
Tidak lama kemudian seorang dokter keluar dari sebuah ruang rawat
“Dak gimana keadaan Sandra ?” Tanya Edho masih panik
“Sandra baik-baik saja, bahkan jantungnya lebih kuat dan sepertinya penyakit lemah jantung yang di deritanya akan segera sembuh” Jawab sang dokter tersenyum bangga
“Wah serius dok ?” Tanya Edho tak percaya
“Iya saya serius, baiklah saya harus pergi” Jawab sang dokter lagi
“Akhirnya Sandra bisa sembuh juga dari penyakitnya” Lega Edho
“Eh itu kayanya Nevira deh” Kaget Edho pada saat melihat seseorang yang terbaring lemah dengan perban di kepalanya tepat di samping ruang rawat Sandra
“Beib kamu kenapa ?” Tanya Edho langsung menerobos masuk ke ruang rawat Nevira
“Oh ternyata kamu masih peduli sama aku ya ? Aku pikir kamu Cuma mau selalu bersama Sandra doang” Sindir Nevira tanpa menoleh ke arah Edho karena dia sok sibuk dengan ponsel di tangannya
“Maksud kamu apa sih ? Saat ini aku lagi bener-bener khawatir liat keadaan kamu yang kaya gini tapi kamunya malah nyindir-nyindir aku gitu” Protes Edho
“Gak usah sok khawatir sama aku deh ! mending kamu pergi deh dari sini dan urusin aja tuh si Sandra” Jawab Nevira judes
“Kamu ngusir aku ?” Tanya Edho
“Masih aja ditanya” Jawab Nevira masih jus]des
“Oke kalo mau kamu itu” Ucap Edho memalingkan wajahnya dan mengalunkan langkahnya pelan
“Kamu pikir aku gak liat gimana mesranya kamu sama Sandra di taman tadi ?” Teriak Nevira.
Teriakan Nevira mampu membuat Edho kembali menoleh ke arah Nevira
“Mungkin kamu gak liat semuanya, karena tadi aku ngomong sama Sandrakalo aku gak bisa terus-terusan nemenin dia karena gak sanggup ninggalin kamu, sekarang Sandra lagi pingsan di ruang sebelah karena kaget denger pkejujuran aku ditambah denger suara petir yang nyaring banget tadi” Jawab Edho ingin kembali melanjutkan langkahnya
“Sayang maafin aku” Pinta Nevira menari tangan Edho
“Makanya kalo ngintip jangan tanggung-tanggung dong beib” Ledek Edho tersenyum kecil
“Nyindir deh kamu” Sahut Nevira mencubit pelan pinggang Edho
“Kebiasan deh cubit pinggang mulu” Edho membalas cubitan Nevira pada hidung Nevira
“Hehehe maaf deh sayang” Nevira nyengir kuda
“Gak papa ko beib, yang penting kamu cepat sembuh ya” Jawab Edho langsung mendaratkan ciuman mesrannya di kening Nevira.
Keesokan harinya di bangku taman dekat rumah sakit tersebut terlihat Sandra tengah duduk santai sendiri dengan kertas dan bolpoin di pangkuannya
“Sendirian aja neng ?” Goda Edho yang mendadak muncul di belakang Sandra
“Ah Edho, kaget tau Gue” Sungut Sandra
“Kaget aja kan, bukan kaget banget ?” Eh Lo ngapain ?” Tanya Edho langsung duduk di samping Sandra
“Kepo deh Lo” Sahut Sandra dengan cepat membalikan kertas yang ada di pangkuannya
“Coba Gue liat kertasnya” Ucap Edho seraya merebut kertas tersebut
“Balikan kertasnya dong” Pinta Sandra
“Mau aku dibalikin ? kejar aku dulu dong” Ejek Edho langsung berdiri sembari berlari
“Jangan kenceng-kenceng dong larinya” Teriak Sandra mengejar Edho
“Cinta memang sangat penting bagi kehidupan
Karena tanpa cinta hidup terasa begitu hampa
Hidup akan terasa lebih berwarna dengan cinta
Karena cinta penuh dengan warna-warni romansa
Namun tak jarang cinta punya warna-warni konflik
Cinta tak akan pernah lekang oleh waktu
Karena cinta akan abadi selama-lamanya dalam hati”
Dengan cukup lantang Edho membaca tulisan Sandra
“Waaah pinter juga ya Lo bikin puisi” Sanjung Edho pada Sandra yang sudah berdiri di sampingnya dan tengah mengatur nafasnya yang ngos-ngsan karena sudah sangat lelah mengejar Edho
“Awww” Pekik Sandra tiba-tiba
“Lo kenapa ?” Tanya Edho
“Awwww sakit” Keluh Sandra memegangi kakinya
“Ya ampun Sandra, kaki Lo digigit ular” Kaget Edho saat melihat seeokor ular hitam pekat bergegas melata menjauh dari Edho dan Sandra
“Ayo ikut aku ke rumah sakit” Ajak Edho merangkul Sandra dan membawanya ke arah rumah sakit
“A..... A...... Aku su..... Sudah gak ku..... ku.... at lagi” Ucap Sandra langsung menyandarkan kepalanya ke pundak Edho seraya memejamkan matanya.
Beberapa jam kemudian Edho dan Nevira telah bersimpuh di depan gundukan tanah merah, ya itu adalah makan Sandra
“Gak nyangka ya akhirnya Sandra harus pergi selamanya karena bisa ular itu” Nevira bergumam
“Iya, tapi kita gak boleh larut dalam kesedihan karena kita harus menata masa depan” Jawab Edho bangkit, tangannya menarik pelan tangan Nevira
“Now, do you want to be my wife ?” Tanya Edho menggenggam kedua tangan Nevira saat telah berdiri berhadapan dengan Nevira
“Yes, I want” Jawab Nevira tanpa basa-basi sedangkan Edho tak menjawab dia hanya menarik tubuh Nevira ke dalam pelukan hangatnya
“Bagaimanapun usaha orang-orang ingin memisahkan kita tetap aja aku akan bersamamu karena kini, nanti dan selamanya kau tetaplah menjadi milik ku” Benak Nevira berucap, senyum kebahagian sama-sama terukir pada bibir Edho dan Nevira.

[THE END]

Oh iya jangan lupa follow juga yah twitter Gue @Ks_Rizcha kalo Gue buka twitter dan Lo (Readers) udah follow jangan lupa mentions yah..... kalo udah mentions pazti Gue follback deh. #thanksBefaore