Senin, 14 Maret 2016

Because You are My Best Love

Asyik android Gue udah ada aplikasi blog nih, setelah Gue download appsnya Gue mau posting tulisan baru nih. Sebagai tulisan pertama Gue di bulan ini sengaja Gue bikin Cerpen, hmmm sebenernya ini bukan karya asli Gue tapi editan dari karya anaknya paman Gue yang minggu kemarin (tanggal 13 maret 2016) baru nikah hehehe happy wedding yaaah :D

WARNING ! ! !
Cerita ini hanyalah fiktif belaka yang bersumber dari hayalan Gue sebagai penulis saja. Apabila terdapat kejadian aneh/tidak mungkin terjadi harap dianggap wajar saja (Namanya juga khayalan/imajinasi Gue). Dan untuk orang yang namanya Gue pake, Gue cuman bisa minta ma’af kalo ada konflik yang membuat kalian tidak suka,atau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan karakter dan kehidupan nyata yang kalian jalani (Namanya juga khayalan/Imajinasi Gue)
Oh iya jangan lupa follow  yah twitter, IG, Ask.fm&Wattpad Gue @Ks_Rizcha jangan lupa mentions yah..... kalo udah mentions pazti Gue follback deh. #thanksBefaore

Because You Are My Best Love

Cerpen By : Nur Rizcha Zell Tanubrata Van Houtten
(@Ks_Rizcha)

Puspa Angela Wiratama adalah nama lengkapku, orang-orang biasa memanggilku Puspa. Dari nama lengkap ku kalian pasti sudah tau aku anak siapa ? Ya tepat sekali, aku adalah anak dari tuan Wiratama Pustevan dan nyonya Angela Pasmiela Wiratama, kedua orang tuaku tercatat sebagai 10 nama pengusaha tersukses di Asia, itu wajar saja sih karena ayahku memang memiliki banyak perusahaan yang terletak di berbagai kota luar dan dalam negeri. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki orangtuaku berkembang baik sehingga membuat mereka menjadi sangat sibuk dengan bisnisnya dan sangat jarang berada di rumah tetapi walaupun mereka sangat sibuk dan jarang di rumah tetap saja aku merasa bahagia karena perhatian mereka tetap selalu tercurah padaku bahkan aku sangat dimanja karena semua keinginan ku selalu terwujudkan dengan mudah dan cepat maklum sajalah karena pada kenyataannya aku adalah anak tunggal.

Kebahagianku semakin terasa sempurna dengan hadirnya seorang laki-laki bernama Aldi Wiguna Saputra dalam hidupku sebagai kekasih terbaik ku, Aldi memang bukan sosok laki-laki romantis tetapi dia selalu mampu membuatku sangat nyaman saat berada di dekatnya, Aldi juga merupakan orang yang membuat hari-hari ku menjadi lebih bersemangat. Cinta yang diberikan Aldi padaku terlihat begitu sangat tulus karena setiap hari dia selalu saja memberikan semua perhatiannya padaku dan Aldi juga selalu mengerti bagaimana perasaan ku dalam setiap suasana selain itu Aldi juga merupakan sosok laki-laki idaman ku karena dia type orang yang humoris sehingga dia selalu mampu membuat hari-hariku menjadi lebih ceria. Semua perlakuan Aldi menurutku sudah lebih dari romantis, di mataku dia adalah sosok laki-laki sempurna yang tak memiliki nilai minus sama sekali.

Aku dan Aldi menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih sudah lebih dari tiga tahun, hingga pada suatu malam aku bermimpi Aldi pergi meninggalkan aku bersama dengan wanita lain, mimpi itu membuatku benar-benar sangat takut untuk kehilangannya
"Good morning my princess" Sapa Aldi sembari mendekati ku yg duduk di meja makan, tangannya memeluk ku dari arah belakang sedangkan wajahnya diletakan tepat di pundak ku, sebuah kebiasaan yang dilakukan Aldi saat di tempat yang tidak banyak orang dan Aldi memang sudah biasa datang ke rumah ku setiap pagi untuk menjemputku pergi ke kampus
"Morning too my prince" Jawabku refleks memiringkan kepalaku sehingga wajah kami saling menatap, ya dari awal masa pacaran sampai saat ini aku sudah terbiasa memanggil Aldi dengan sebutan prince dan Aldi terbiasa memanggil ku dengan sebutan princess, bahkan aku memberi Aldi julukan pangeran bawel karena sifat bawelnya yang sering terlihat saat ku sedang sakit atau saat aku telah melakukan sebuah kecerobohan sedangkan Aldi memberi ku julukan tuan putri labil karena pola pikirku yang sering berubah-rubah apalagi jika sudah merencanakan liburan bersama
"Sayang, aku mohon jangan tinggalin aku ya karena aku benar-benar gak sanggup kalo kamu pergi dari aku" Ucapku yang dari tadi masih memikirkan tentang mimpi ku tadi malam, tanganku perlahan-lahan mengelus pipi tirus Aldi
"Kamu kenapa sayang koq tiba-tiba ngomong gitu ? Pasti ada hal yang mengganggu pikiran kamu nih" Heran Aldi, dia memang begitu sangat mengerti sifat ku yang tak biasa berkata aneh-aneh tanpa ada sebab yang jelas
"Aku mimpi kamu ninggalin aku sama cewek lain, aku takut mimpi itu akan bener-bener terjadi. Aku takut banget" Keluhku menundukan kepala, tangankupun beralih posisi dari pipi Aldi menuju meja makan.

Dengan ekspresi menahan tawa Aldi langsung menarik tubuh ku sehingga kini aku benar-benar berada di hadapannya
"Hahaha" Aldi tertawa lepas, tangannya menarik kepalaku yang masih menunduk untuk mendongak ke atas dia seakan memaksaku untuk menatap wajah ovalnya sehingga mau tak mau aku kini benar-benar bertatap muka dengannya
"Kamu lucu deh masa bunga tidur koq dijadiin beban pikiran, sayang dengerin aku ya ! Berapa lama kita bersama ? Selama itu apa pernah aku mengabaikan kamu ? apa pernah aku menjauh dari kamu ? apa pernah aku biarin kamu kesepian sendiri ?" Lanjut Aldi memberikan ku pertanyaan bertubi-tubi yang jawabannya hanya satu kalimat yaitu "GAK" sehingga aku tak mampu berkata-kata dan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala seolah memberi jawaban dengan bahasa tubuh
"Nah itu artinya buat cuek sama kamu aja aku gak akan sanggup apalagi kalo harus pergi ninggalin kamu" Ucap Aldi berusaha menyakinkanku, matanya menatap tajam mataku
"Sayang maafin aku karena aku udah mikir yang aneh-aneh tentang kamu" Jawabku seraya langsung memeluk erat Aldi dengan hati penuh dengan rasa penyesalan
"Hmmm tapi udah lega kan kalo langsung diomongin gini, jangan cuma nyindir lewat twitter doang. Iya kalo akunya peka, kalo akunya gak peka gimana ?" Sindir Aldi membalas pelukanku sambil mengelus rambut panjangku
" Iya sayang, lega banget malah hehehe" Jawabku terkekeh, masih memeluk Aldi
"Eh tapi kamu stalking twitter aku ya ?" Sambungku yang baru menyadari kata-kata sindiran dari Aldi
"Ish aku gak stalking twitter kamu koq sayang, cuma kadang-kadang pas aku online kebetulan tweet kamu suka nongol di timeline aku" Elak Aldi melepaskan pelukannya dari ku lalu menatapku dengan tatapan serius
"Tuan putri labil, pangerannya minta tuan putrinya jangan suka mikir yang aneh-aneh ya kan gak bagus" Aldi menyambung kata-katanya dengan kalimat permintaan, suara Aldi terdengar sangat lembut karena nadanya yang rendah
"Iyah pangeran bawel, aku janji gak akan mikir yang aneh-aneh lagi tentang kamu" Sahutku sembari mencubit mesra hidung Aldi
"Tuan putrinya jail deh ah" Sungut Aldi menarik tanganku sehingga aku kembali masuk dalam pelukannya, wajahku dengan Aldipun hanya berjarak beberapa senti saja. Dalam posisi seperti ini sangat memudahkan Aldi untuk melakukan apapun padaku dan "CUUUP" Aldi mendaratkan ciumannya pada keningku
"Pangerannya juga gak kalah jail" Kataku seraya melingkarkan tangan di pinggang Aldi

Aldi hanya tersenyum penuh kemenangan merasakan hangatnya pelukanku
"Eh kamu Curang deh ah yank masa makan gak ngajak-ngajak aku" Protes Aldi melepaskan pelukannya sambil langsung mendudukan ku kembali di kursi tempatku duduk tadi
"Ayo sini kita makan bareng" Ajakku
"Telat ah, aku udah ngambek" Aldi menggodaku dengan wajah masamnya di depanku
"Muah" Aku langsung mencium mesra pipi Aldi, reaksi ku membuat Aldi sedikit kaget
"Udah gak ngambek lagi kan ?" Tanyaku jail
"Gimana mau ngambek kalo tuan putrinya pengertian banget" Jawab Aldi tersenyum lebar langsung duduk tepat pada kursi di depan ku, kami berdua menyantap makanan yang ada di meja makan sambil kadang-kadang bercanda sedikit-dikit dan tidak jarang saling menyuapi. Aku sungguh merasa sangat bahagia bisa memiliki kekasih sebaik Aldi, aku benar-benar tak mau kehilangannya, karena aku dan Aldi sudah terlanjur sama-sama saling sayang dan cinta.

Tetapi semuanya berubah saat Aldi mengenalkan ku dengan Joe sahabat karibnya sejak SD yang baru pulang dari Belanda, sejak kehadiran cowok bernama lengkap Joe Wirawan tersebut waktu Aldi untuk ku mulai berkurang karena Aldi lebih sering bersama dengan Joe, hal ini tentu saja membuatku cukup sedih karena merasa mulai kekurangan perhatian dari Aldi dan aku mulai jarang bersama dengan orang yang paling aku sayang tapi aku juga sadar Joe ada dalam kehidupan Aldi jauh lebih dulu dibanding aku
"Hai sayang" Sapa Aldi padaku saat ku duduk sendiri di bangku taman kampus
"Pagi pangeran bawel" Jawabku tak beranjak dari duduk ku
"Sayang aku minta maaf ya kalo akhir-akhir ini waktu aku buat kamu mulai berkurang, apalagi sejak Joe balik ke Indonesia aku mulai asyik sama kebiasaan lama aku sama Joe yaitu main game online bareng dan kamu mulai sering sendiri" Ucap Aldi secara mendadak, tangannnya menggenggam erat tanganku
"Oh jadi kamu sadar aja ya udah mulai cuek sama aku" Batinku menjerit sedangkan wajahku menatatap wajah Aldi dengan tatapan tanpa arti
"Koq diem aja ? Kamu marah ya sayang ?" Aldi bertanya dengan membalas tatapanku dan tangannya masih menggenggam tanganku
"Gak koq sayang, aku gak marah sama kamu pangeran bawel. Aku ngerti kamu pasti seneng banget sahabat kamu dari kecil udah kembali jadi wajar aja kamu asyik sama dia" Jawabku dengan senyum palsu yang terukir di bibir
"Tapi aku tetap aja gak enak sama kamu yank, kan itu sama aja aku ngurangin waktu aku sama kamu" Perkataan Aldi menyiratkan sebuah penyesalan tangannya mulai melepas genggamannya dari tanganku
"Apaan sih kamu sayang ? Pake acara gak enak segala sama aku, lagian aku tau kamu udah harus mulai nyusun skripsi jadi otomatis waktu kamu juga banyak disita buat cari bahan skripsinya, jadi gak mungkin juga aku nuntut kamu buat abisin waktu kamu cuma buat aku" Ucapku panjang lebar, tanganku mengelus pipi Aldi. Sebuah kebiasaan yang ku lakukan saat dalam pembicaraan serius dengan kekasihku, Aldi seperti tak mampu berkata-kata lagi dia hanya memberikan tatapan kagumnya padaku
"Sayang, aku gak minta macem-macem sama kamu yang aku mau cuma kamu tetap ada di dekat ku saat aku butuh orang untuk menjadi sandaran ku saat aku meneteskan air mata dan kamu jangan pernah tinggalin aku" Lanjut ku, saat itu juga Aldi langsung memeluk ku erat
"Makasih sayang kamu udah bener-bener ngertiin aku, ternyata bener kata orang pilihan hati gak pernah salah dan kamu adalah pilihan terbaik hati ku dan akan selamanya nenjadi yang terbaik untuk ku" Ucap Aldi memeluk ku makin erat.

Gadis cantik berkulit sawo matang yang bernama Mawar Ananda Winata ini adalah kekasih Joe, aku mengenal Mawar ketika Aldi mengenalkan Joe padaku. Pada malam perkenalan itu aku sempat menaruh rasa curiga pada Joe karena gerak-geriknya yang aneh saat berada di dekat ku dan dia sempat beberapa kali terlihat curi-curi pandang pada ku. Merasakan sikap Joe yang aneh terhadapku membuat ku sedikit merasa kurang nyaman, akupun curiga jika Joe tertarik pada ku tapi karena dia adalah sahabat kekasih ku yang telah memiliki Mawar membuat ku membuang jauh-jauh kecurigaanku itu. Hingga pada saat pulang dari cafe tempat perkenalan ku dengan Joe dan Mawar aku menyaksikan dengan mata kepala ku sendiri bagaimana mesranya perlakuan Joe pada Mawar saat menurunkan Mawar di depan rumahnya
"Ya'ampun Joe so sweet banget ya tadi pas Mawar mau masuk rumah Joe cium kening Mawar sambil bilang I love You segala" Gumamku saat aku hanya berduan dengan Aldi di dalam mobilnya, Gumamanku membuat Aldi secara tiba-tiba menghentikan mobilnya di tepi jalan
"Aku salah ngomong ya ?" Tanyaku kaget
"Gak koq, kamu gak salah ngomong" Jawab Aldi tersenyum sembari langsung menghadap ke arahku
"Maaf sayang aku gak seromantis cowok-cowok lain yang selalu bilang I love you saat awal ketemu dan akhir pertemuan tapi kamu harus tau aku benar-benar tulus sayang sama kamu dan aku akan selalu cinta sama kamu sampai kapanpun" Aldi melanjutkan jawabannya sambil memandang wajahku dengan pandangan yang menyiratkan sebuah perkataan tulus dari hati terdalam
"Pangeran, aku percaya koq kalo kamu bener-bener tulus sayang sama aku" Ucap ku mengelus pipi Aldi
"Maaf bukan maksud aku minta kamu buat bilang I love you ke aku setiap awal dan akhir ketemu tiap hari, tadi aku cuma kagum aja sama keromantisan Joe sama Mawar" Sambungku langsung memeluk erat tubuh Aldi, saat itu juga Aldi langsung mencium keningku
"Aku bisa melakukan lebih dari yang Joe lakukan sama Mawar" Bisik Aldi mulai menurunkan ciumannya ke arah hidungku tangannyapun menarik daguku dan ciumannya semakin turun saja
"Kamu apa-apaan sih ? Aku gak suka" Bentak ku spontan mendorong kasar tubuh Aldi, sedangkan Aldi yang terpental ke arah pintu mobil hanya nyengir kuda
"Hahaha" Tawa Aldi menggema di dalam mobil
"Tuh kan gak berani juga kamu aku nakalin, makanya jangan ngiri liat cewek dicium cowoknya, mau lebih dari cium juga aku bisa" Goda Aldi tersenyum jail, sedangkan aku hanya berdengus kesal
"Iiihhh kamu nyebelin, aku kira kamu mau......." Ucapanku terhenti
"Hayo mikirnya ke mana-mana tuh, tenang sayang tadi aku cuma mau godain kamu doang koq mana mungkin aku macem-macem sama kamu kalo belum ijab kabul secara SAH" Aldi memotong ucapan ku dengan menekankan pada kata sah sembari kembali mengemudikan mobilnya
"Hehehe maaf ya pangeran, aku tadi mikir yang aneh-aneh duluan" Sesal ku
"Susah banget ya tuan putrinya buat buang pikiran anehnya" Jawab Aldi mencubit gemes pipi ku tapi matanya tetap konsen pada jalan di depannya
"Kamu juga susah banget buang kebiasaan cubit pipi aku" Gerutu ku
"Hmmm jadi kapan nih kamu siap aku ijab kabul sambil nyebut nama Puspa Angela Wiratama binti Wiratama Pustevan depan penghulu" Aldi kembali menggodaku
"Aku sih pengennya secepetnya kan kalo penghulunya udah bilang sah berarti aku resmi dong menjadi nyonya Aldi hmmm nama aku ganti jadi siapa ya ? Puspa Angela Wiratama Wiguna atau Puspa Angela Wiratama Saputra atau malah Puspa Angela Wiratama Wiguna Saputra ?" Aku membalas godaan Aldi
"Secepatnya ? Ya udah sekarang aja gimana hahaha" Aldi kembali tertawa lepas
"Hmmm Puspa Angela Wiratama Wiguna dong kan kalo penghulunya udah bilang sah berarti kamu udah resmi jadi anak tuan Wiguna Maxime Brata dan nama aku ganti jadi Aldi Wiguna Saputra Wiratama karena aku juga telah resmi menjadi anak tuan Wirata Pustevan jadi seluruh dunia akan tau kalo kita bakal kasih cucu buat dua keluarga pengusaha terkenal di Asia" Sambung Aldi menyebut nama lengkap ayahnya dan ayahku
"Gak sekarang juga kali ah, hmmm kamu mah mengkhayalnya terlalu jauh sampe ke cucu segala" Jawabku menunduk dengan wajah layaknya kepiting rebus sedangkan Aldi hanya tersenyum kecil.

Pagi jum'at aku mendadak sakit, kepalaku terasa sangat pusing dan tubuhku demam entah kenapa Aldi tidak menjemputku seperti biasa. Pada sekitar jam 09 : 00 WIB tiba-tiba aku mendapat pesan singkat melalui WHATSAPP dari nomor tak dikenal
"Good morning beatiful girls" Itulah isi pesan singkat tersebut
"Morning too, but I'm sorry who's your ?" Aku membalas pesan singkat tersebut dengan rasa penasaran di hati
"Gue Joe" Aku kembali menerima pesan, membaca nama pengirim pesan singkatnya membuat mataku terbelalak dan tubuhku bak tersambar petir di siang bolong
"Oh Joe, dpt nope Gw dari mana ?" Tanyaku berusaha menenangkan diri
"Apa sih yg Gue gk tau tentang tuan putri labilnya Aldi wkwkwk" Balasan dari Joe membuat ku tersenyum sendiri di depan handpone ku
"Wkwkwk bisa aja loe, oh ya Gw save ke kontak ya"
"Oke cantik save aja, knp Lu gk masuk kuliah ?"
"Gw lg sakit nih"
"Sakit apa cantik ?"
"Cuma pusing+demam biasa doank ko"
"Aish, jgn sakit2 dong cantik :( makanya pola makan Lu harus lebih teratur kalo perlu diselingi sama minum vitamin C juga biar daya tahan tubuhnya bisa stabil. Cpt sembuh ye, jgn lupa minum obat&istirahat yg cukup"
Itulah isi chatting antara aku dan Joe melalui media WHATSAPP tersebut, chatting itu terus berlanjut hingga sore hari, entah apa yang merasuk dalam pikiran ku sehingga aku jadi merasa di saat aku jatuh sakit justru aku mendapat perhatian lebih dari kekasih orang lain bukan dari kekasih ku sendiri. Kemana Aldi ? Aku juga gak tau dia kemana dia menghilang sehingga dia mendadak tak ada kabarnya, di sinilah awal aku berpikiran Joe adalah orang yang sangat penyayang dan untuk pertama kalinya aku berpikiran ada laki-laki yang lebih baik dari pada kekasih ku sendiri.

Percakapan ku dengan Joe melalui media WHATSAPP terus berlanjut setiap hari, dia selalu mengingatkanku untuk minum obat dan istirahat selama masih sakit. Awalnya aku berpikir Joe hanya kasian padaku jadi dia hanya mau menemani ku pada saat aku sakit saja tapi ternyata sampai aku telah sembuh Joe masih saja terus melanjutkan chatting dengan ku. Entah kenapa hati ku selalu merasa senang saat mendapat chatting dari Joe bahkan kadang-kadang aku merasa sebel jika mendapat whatsapp masuk tetapi bukan dari Joe, dulu aku paling jarang memegang handpone sekarang lebih sering karena selalu berharap mendapat pesan singkat dari Joe. Bahkan aku yang biasanya gengsi mengirimkan pesan singkat duluan malah jadi berani mengirim duluan pada Joe.

Pada saat ku sedang asyik berkutat dengan laptop ku di kamar, tiba-tiba aku dikagetkan dengan lagu Kesempurnaan Cinta yang menjadi nada dering di ponselku dengan terburu-buru aku menyambar ponselku, terlihat jelas di layar ponselku tulisan "JOE calling" dengan perasaan kaget bercampur senang akupun menggeser gambar telephone berwarna hijau
"Hallo assalamu'alaikum" Ucapku saat ponselku telah berada di telinga kananku
"Wa'alaikum salam cantik, duh adem banget rasanya kuping Gue denger suara calon istri sholehah ngucapin salam" Terdengar sanjungan Joe padaku dari balik ponselku
"Modus deh ah Lo" Jawabku tersipu malu
"Itu jujur koq cantik, eh malam nanti kosong gak ?" Jawab Joe sambil bertanya
"Kayanya sih kosong, emang kenapa ?"Jawabku penasaran
"Gue mau ngajak Lo dinner boleh gak ? Ya tapi diam-diam dari Aldi sama Mawar hehehe" Jawab Joe terkekeh
"Dinner ? kapan dan di mana ?" Tanyaku antusias
"Kapan dan di mananya sih gampang, Lonya aja mau apa gak ?" Joe kembali bertanya
"Iya ganteng Gue mau koq" Jawabku refleks menyebut Joe ganteng
"Apa tadi coba ulangin, Gue gak denger" Pinta Joe yang pura-pura tak mendengar
"Fhotocopy mahal" Sahutku kesal
"Hahaha oke deh, tunggu Gue malam ini ya cantik nanti pasti Gue jemput" Tawa Joe
"Oke deh, Gue tunggu ya" Jawabku tersenyum
"Jam 7 ya cantik" Joe menyebutkan jam yang ditentukannya untuk menjemputku
"Iya" Jawabku singkat
"Assalamu'alaikum cantik" Pamit Joe
"Wa'alaikum salam" Jawabku memutuskan sambungan telponnya.

Waktu masih menunjukan tepat pukul 4 sore aku sudah bergegas mandi, usai mandi aku langsung memilih memilah pakaian yang ada di lemari ku hingga akhirnya aku menemukan dress merah, setelah ku pakai dress tersebut panjangnya menutupi lututku, entah kenapa saat ini aku merasa hati ku sangat berbunga-bunga sehingga aku ingin berdandan secantik mungkin agar Joe melihat penampilan cantikku. Aku telah duduk di depan meja riasku, di atas meja itu tersusun berbagai alat make up dengan perlahan-lahan tapi pasti aku mengoleskan beberapa jenis make up ke wajahku. Setelah selesai memoles wajah akupun menuruni satu persatu anak tangga yang ada di rumahku dengan high heels gold 15 cm yang ku pakai untuk dinner bareng dengan Joe.

Tepat pukul 06 : 59 sesuai dengan janji Joe datang menjemputku, akupun menghampiri ke arah mobilnya, Joe memandangku kagum dari ujung kaki sampai ujung kepala entah kenapa aku sangat mengharapkan pujian darinya tapi Joe malah tak sama sekali memuji penampilanku saat ini
"Aaahhh bete masa Joe gak muji dandanan Gue sih, percuma dong Gue dandan cantik-cantik gini" Batinku meredam kesal
"Cepet banget jemputnya untung Gue udah siap, kan janjinya jam 7" Kataku saat berada di dalam mobil yang dikemudikan Joe
"Mending cepet kan daripada telat, paling Lo juga udah dandan dari jam 3 siang tadi" Goda Joe
"Apaan sih Lo ? Gak koq, Gue dandan dari jam 6 tadi" Dusta ku
"Iyain aja deh biar Lo seneng" Jawab Joe memacu mobilnya menuju sebuah cafe yang sangat mewah.

Aku dan Joe telah sampai di sebuah cafe, memang jika dilihat dari luar cafe tersebut terlihat sangat mewah, saat ku memasuki cafe tersebut aku memandangnya takjub karena suasananya sangatlah romantis, sebuah tempat yang tidak pernah aku kunjungi bersama dengan Aldi. Setelah setelah memesan makanan aku dan Joe menghabiskan makanan ala prancis itu
"You're so beatiful to night with your red dress" Joe membuka pembicaraan setelah kami selesai menyantap makanan
"Oh thank you so much I'm flattered" Balasku tersipu malu
"I love you, do you want to be mine ?" Tanya Joe tiba-tiba, dia berlutut di depan ku sambil mempersembahkan rangkaian mawar merah padaku yang masih duduk di kursi cafe tersebut
"Joe, what do you mean ?" Kagetku
"Gue tau Lo udah punya Aldi, tapi Gue bener-bener gak bisa tahan perasaan ini, Gue cinta sama Lo. Asal Lo tau ya dari awal perkenalan kita malam itu Gue udah tertarik sama Lo" Ucap Joe bangkit dari tempat dia berlutut, lalu menarik ku untuk ikut berdiri
"Tapi Joe....." Jawabku
"Tapi apa cantik ? Gue udah punya Mawar berarti kita sama-sama punya resiko" Potong Joe memasang tampang penuh harap
"Aku takut Joe" Ucapku dengan nada takut
"Takut apa sih cantik ? Gue sayang sama Lo dan Gue mau....." Jawaban Joe menggantung karena aku menyentuh bibirnya
"Jangan dilanjutin karena Gue mau koq jadi pacar Lo" Ucapku masih menyentuh bibir Joe, sedangkan wajah ku menatap lekat wajah Joe.

Dua minggu telah berlalu, aku dan Joe telah menjalin hubungan secara diam-diam dari Aldi dan Mawar. Awalnya memang terasa sangat canggung namun lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan posisi memiliki dua orang kekasih, setiap hari ada-ada saja hal romantis yang dilakukan Joe padaku sehingga membuatku merasa lebih senang bersama dengan Joe dibanding bersama dengan Aldi bahkan akhir-akhir ini aku mulai menjauh dari Aldi
"Sayang aku rasa kamu akhir-akhir ini koq cuek banget sih sama aku ?" Tanya Aldi pada saat kami berdua berada di dalam mobilnya menuju ke kampus
"Biasa aja koq, gak cuek" Jawabku acuh, mataku fokus pada layar ponsel karena ku tengah asyik chatting dengan Joe
"Aku lagi mau ngomong serius sama kamu" Ucap Aldi menghentikan mobilnya, tangannya langsung merebut ponselku
"Apaan sih kamu ? Balikin hp aku" Ketus ku berusaha merebut ponselku, sebenarnya yang membuatku ingin merebut ponselku dari Aldi hanya tak ingin Joe kecewa karena menunggu lama aku membalas chattingnya. Aku yakin Aldi tak akan bisa membaca isi chatting ku karena semua sosial media yang ku punya menggunakan kode pengaman dari apps lock
"Gak akan aku balikin sebelum pembicaraan kita selesai" Jawab Aldi mengantongi ponselku ke sakunya
"Bete ah" Gerutu ku
"Ya makanya jelasin dulu dong, kenapa kamu berubah jadi cuek sama aku ?" Aldi berusaha membujuk ku
"Kan aku uadah bilang kalo biasa aja, aku gak cuek sama kamu. Nyebelin banget sih, kamu tuh terlalu bawel deh ah jadi cowok" Jawabku jutek
"Jutek amat neng jawabnya" Protes Aldi
"Lagian kamu bawel banget, aku gak suka" Aku menjawab masih dengan jutek
"Yakin nih kamu gak suka aku bawel ? Tapi koq suka manggil aku pangeran bawel ?" Tanya Aldi sedikit menggoda ku
"Kamu koq makin lama makin nyebelin ya" Ketusku
"Iya deh, iya aku minta maaf. Aku gak akan tanya yang macem-macem lagi kalo itu bikin kamu ngerasa gak nyaman" Akhirnya Aldi mengalah
"Ya udah balikin hp aku dong" Pintaku dengan suara mulai lembut
"Hmmm nanti aja ya sayang kalo udab sampe kampus" Jawab Aldi, kembali menjalankan mobilnya. Mendengar jawaban Aldi membuatku hanya memasang muka cemberut.

Dalam beberapa hari belakangan ini aku merasa sikap Joe terhadapku mulai berubah. Dia mulai tak peduli padaku dan komunikasi antara kami sudah mulai jarang terjadi, tapi aku tak peduli pada perubahan sikap Joe. Sekarang aku rasa aku sudah mulai terjebak dalam permainanku sendiri karena sebenarnya dari awal aku menerima cinta Joe bukan untuk serius justru akhirnya malah aku yang seakan tergila-gila pada Joe dan mulai benar-benar sangat sayang pada Joe bahkan kini aku mulai tak peduli lagi dengan Aldi.

Hari ini adalah hari tepat satu bulan aku menjalin hubungan dengan Joe secara diam-diam, pada jam 9 pagi aku sengaja membawa mobilku sendiri ke rumah Joe dengan membawa sebuah kue tart dan sebuah jam tangan yang dibungkus rapi dengan kertas kado, aku sengaja tak mengabari Joe jika ingin datang ke rumahnya karena ingin memberinya kejutan. Tapi malah aku yang mendapat kejutan karena melihat Joe di sofa pada ruang tamu rumahnya sedang bercanda ria bersama dengan wanita lain yang tak ku kenal dia bukan Mawar atau saudara perempuannya
"Joe, dia siapa ?" Tanyaku dengan emosi yang terkumpul di ubun-ubun
"Hai Puspa, kenalin nih Rizcha pacar Gue" Jawab Joe dengan santai dan ekspresi datar tangan Joe merangkul pinggul gadis di sampingnya
"Pacar ? " Tanyaku kaget
"Dia siapa honey ?" Tanya gadis yang bernama Rizcha tersebut terdengar sangat manja
"Dia Puspa beb, pacarnya Aldi" Kata-kata yang membuatku tak berdaya, seluruh organ tubuhku terasa sangat kaku
"Oh Aldi yang tadi malam kamu kenalin ke aku itu ya ?" Rizcha kembali bertanya
"Iya bebeb sayang" Sahut Joe masih santai
"PLAAAAKKK" Sebuah tamparan dari tanganku mendarat tepat di pipi Joe
"I hate you Joe !" Jeritku senyaring mungkin, emosiku sudah benar-benar tak tertahankan dan air mataku tak mampu terbendung lagi, perlahan lahan butiran air mata mulai membasahi pipiku
"Joe kenapa Lo tega nyakitin Gue dengan hadirin cewek ini" Sambungku menarik kasar tangan Rizcha
"Lepasain tangan Rizcha !" Bentak Joe padaku, tangannya menepiskan tangannku dengan kasar sehingga tanganku terlepas dari tangan Rizcha
"Gue bisa diem Lo gampar Gue tapi kalo nyentuh cewek yang paling Gue sayang Gue gak akan diem" Sambung Joe
"Lo jahat Joe, Lo sukses bikin hati Gue hancur berantakan ! Lo jahat Joe, Gue benci sama Lo ! Benci banget ! Dasar bajingan, cowok gak punya perasaan ! Tukang selingkuh" Sumpah serapah seakan terucap begitu saja dari bibir merahku, semua kekesalan yang ada di dalam hatiku telah terluapkan seluruhnya
"Gue jahat ? Gue gak punya perasaan ? Gue tukang selingkuh ? Apa bedanya Gue sama Lo ? Apa Lo gak sadar kita sama aja ? Kita sama-sama selingkuh dari pacar kita" Joe mengatakan sebuah kalimat yang tak pernah ku bayangkan akan dikatakan Joe padaku
"Udahlah gak ada gunanya juga Gue ladenin Lo, bebeb sayang mending kita jalan-jalan yuk pusing nih aku" Ajak Joe pada Rizcha, tangannya menggandeng mesra tangan Rizcha, mereka seakan tak memperdulikan perasaan ku.

Sekarang aku hanya terdiam, air mataku terus mengucur dan bibir ku tak mampu mengucapkan sepatah katapun sedangkan mataku terus memandangi langkah Joe dan Rizcha yang semakin jauh
"Ternyata sesakit ini rasanya diselingkuhin ? Ya'ampun Puspa bodoh Lo mau dijadiin bonekanya Joe, Lo bodoh Puspa ! Aldi yang tulus mencintai Lo malah Lo siasiakan begitu aja, kali ini Gue sadar kalo Gue bener-bener jahat sama Aldi, pokoknya Gue harus minta maaf sama Aldi" Batinku sendiri menyalahkan diriku sendiri, kini aku benci pada diriku sendiri. Menyadari kebodohan yang telah ku lakukan membuat ku refleks mencari nama Aldi di kontak ponselku dan berusaha untuk menghubunginya
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan cobalah beberapa saat lagi" Terdengar suara seorang operator dari dalam ponselku. Tanpa pikir panjang lagi akupun memacu mobilku ke arah rumah Aldi, sayangnya di tengah perjalanan mobilku mendadak mati, aku yang sama sekali tak mengerti soal mesin mobil langsung meninggalkan mobilku di tepi jalan
"Hari ini Gue harus meminta maaf sama Aldi" Benak ku berucap sedangkan kaki ku mengalun setengah berlari.

Matahari mulai tertutup awan dan langitpun mulai memendung mereka seolah-olah mengerti apa yang ku rasakan saat ini
"Byuuuurrrr" Hujan mulai membasahi bumi, aku menangis di bawah guyuran hujan menyesali kesalahan yang telah ku lakukan selama satu bulan ini
"Aaaaaaa" Teriak ku melampiaskan rasa sesalku, air mataku mulai bercampur dengan air hujan. Aku benar-benar tak peduli jika ada orang yang mendengar teriakanku
"Kriiiinnnggg" Terdengar suara bel di rumah Aldi karena aku menekannya
"Aldi buka pintunya ! Aku merindukanmu" Teriak ku di depan pintu, tapi tak ada sahutan dari dalam rumah Aldi, pintunyapun tak terbuka
"Kriiiiiinnnggg" Aku kembali menekan tombol bel rumah Aldi, kali ini suara bel rumah Aldi membuat pintu tersebut terbuka saat itu juga muncul lah wanita paruh baya, ya dia adalah mbok Sri pembantu rumah Aldi sejak Aldi kecil, Mbok Sri adalah pembantu yang paling lama berada di rumah Aldi bahkan mbok Sri sudah menganggap Aldi seperti anaknya sendiri, begitu juga sebaliknya Aldi menganggap mbok Sri ibunya sendiri karena setiap hari Aldi lebih sering bersama dengan mbok Sri daripada tante Cassandra Saputri Wiguna ibu kandungnya sendiri
"Non Puspa ? Ada apa toh koq non basah kuyup begini ?" Tanya mbok Sri dengan logat jawanya yang kental
"Mbok Aldi mana ?" Aku bukan menjawab pertanyaan mbok Sri malah bertanya balik
"Oalah non ke sini mau cari den Aldi toh, udah telat non soalnya den Aldi sudah pergi" Jawab mbok Sri
"Pergi kemana mbok ?" Tanyaku lagi, urat kakiku mulai melemah
"Mending non Puspa masuk dulu, biar bisa ganti baju dan agak tenang dulu. Muka non udah pucet begitu badannya juga gemeter" Ucap mbok Sri menarik tanganku ke arah dalam rumah Aldi, tanpa ada perlawanan sedikitpun aku mengikuti kemauan mbok Sri.

Akupun langsung masuk ke dalam kamar mandi dan mengguyur seluruh tubuhku dengan air hangat yang ada di kamar mandi rumah Aldi, setelah memakai pakaian yang di siapkan mbok Sri akupun pergi ke ruang tengah. Tepat di atas meja ku lihat ada secangkir teh hangat yang telah disiapkan oleh mbok Sri untukku
"Non sebelum aden pergi dia sempat menitipkan ini sama mbok, katanya ini harus sampai ke tangan non Puspa" Ucap mbok Sri saat aku selesai menyeruput teh hangat buatannya, tangan mbok Sri menyerahkan sebuah kotak kecil merah darah padaku. Aldi memang sangat mengetahui warna favoritku
"Apa ini mbok ?" Tanyaku bingung
"Mbok juga gak tau non, maaf mbok masih banyak kerjaan di dapur" Jawab mbok Sri berjalan ke arah dapur meninggalkanku.

Saat mbok Sri telah tak terlihat lagi, akupun membuka kotak berwarna merah darah itu ternyata isinya sebuah DVD yang bertuliskan
"For : My Princess {Puspa Angela Wiratama (Wiguna)}
From : Your Prince {Aldi Wiguna Saputra (Wiratama)}"
"Apa maksud dari semua ini ?" Tanyaku dalam hati, akupun langsung memasukan DVD tersebut ke dalam laptop yang selalu berada di dalam tas milik ku. Dari layar laptop terlihat jelas sebuah video isi dari DVD yang ku masukan tadi, video itu menontonkan Aldi yang duduk di ranjang miliknya sambil berucap
"Hallo tuan putri labil, aku tau saat kamu menonton video ini pasti kamu lagi di rumah aku di depan laptop kesayangan kamu tapi aku gak tau kapan kamu nonton video ini
Sangat berat untukku melakukan ini tapi kamu harus tau kalo aku begitu mencintaimu aku juga sangat menyayangimu untuk itu aku pergi, aku pergi bukan untuk meninggalkanmu tapi aku sudah tau tentang hubunganmu dengan Joe. Iya kamu cocok dengan Joe, aku berharap semoga kamu bahagia dengan Joe, aku janji gak akan ganggu kamu sama Joe lagi tapi kalo kamu sedih kamu bisa liat video ini lagi karena di akhir video ini aku bakal stand up, emang sih buat kamu mungkin ini garing banget karena aku pake materinya Ge Pamungkas tapi ini stand up aku yang pertama kali dan khusus buat kamu. Hari ini alias hari minggu tanggal 13 Maret 2016 aku akan meneruskan kuliah ku ke Singapore, sekali lagi aku doin semoga tuan putri labil ku selalu bahagia sama sahabat karibku sejak dulu. Aku sayang kamu princess and you are my best love" ternyata benar video itu ditutup Aldi dengan dia melakukan stand up comedy menggunakan tema tipe orang pacaran di bioskop.

Menyaksikan video tersebut membuat air mataku kembali menetes
"Aldi berangkat tanggal 13 kemungkinan besar dia masih di bandara" Analisa ku
"Gue harus buru-buru susul Aldi ke bandara" Hatiku berbicara, tanpa pikir panjang aku langsung ke luar rumah Aldi untuk mencari taksi ke arah Bandara. Pelan tapi pasti ban taksi yang ku naiki berputar menuju bandara, tapi jalanan di depan ku sedang macet total karena ada sebuah kecelakaan. Karena merasa kesal akupun turun dari taksi itu
"Eh korbannya cowo kasian banget ya" Bisik seseorang pada temannya, karena penasaran aku berusaha menerobos gerombolan orang-orang yang mengelilingi korban kecelakaan
"Aldi" Batinku berucap saat melihat jam tangan yang dipakai sang korban, aku sangat mengenal jam tangan itu karena setiap bulan pada tanggal jadian ku dengan Aldi aku selalu memberinya hadiah jam tangan keluaran terbaru. Perlahan-lahan aku melangkah mendekati korban kecelakaan itu
"My prince" Erangku saat mengetahui orang itu memang Aldi, dengan derai air mata aku langsung mendekap kepala Aldi yang berlumuran darah
"My prin.....princess" Ucap Aldi terbata-bata, tangannya yang berdarah mengelus pelan pipi ku
"Sayang, maafin aku"Jawabku menggenggam tangan Aldi
"Ka.....ka.....mu gak sa....salah sa.....yang" Aldi berkata masih dengan terbata-bata
"A.....aku seneng ba......banget saat detik-detik terakhir hi.....hi....hidup aku berada da....lam pelukan orang yang paling a....ku cinta" Lanjut Aldi
"Gak ! ini bukan detik-detik terakhir hidup kamu pangeran bawel, kamu harus kuat demi aku sayang" Isak ku, air mataku perlahan jatuh
"Ma.....ma.....maafin aku sa.....sayang, a.....a......ku harus pergi" Jawab Aldi, tangannya yang berada dalam genggaman ku mulai melemah
"Gak sayang ! Kamu gak boleh pergi dari aku" Larangku mencium kening Aldi, saat itu juga nafas Aldi berhembus kencang
"I will always love You my princess because you are my best love" Suara Aldi terdengar lebih jelas dari sebelumnya
"Aldiiiiiiiiiii" Teriak ku senyaring mungkin saat menyadari Aldi telah tak berdaya lagi dalam ciumanku dan "BUUUGGGHHHHH" Aku jatuh pingsan.

Saat mataku telah terbuka aku telah berada di dalam sebuah ruangan yang sama sekali tak ku kenal
"Lo udah sadar ?" Tanya Joe padaku
"Aldi di mana ?" Aku balik bertanya
"Ayo ikut Gue" Ajak Rizcha
"Kemana ?" Tanyaku tak mengerti maksud ajakan Rizcha
"Jangan bawel, ikut aja" Jawab Rizcha menarik tanganku.

Aku tersentak kaget saat Rizcha menghentikan langkah kakinya dan melepaskan tarikan pada tanganku tepat di depan sebuah gundukan tanah merah dengan batu nisan bertuliskan "Aldi Wiguna Saputra"
"Ini gak mungkin, karena Gue yakin semua kejadian tadi mimpi doang" Lirihku bersimpuh di depan makam Aldi
"Maafin aku pangeran bawel" Lanjutku memeluk batu nisan Aldi

"Penyesalan tak akan datang di awal perbuatan tapi penyesalan pasti akan selalu hadir pada diri kita dan semua yang kita miliki tak akan ada yang abadi jadi jangan pernah sia-siakan orang yang tulus menyanyangimu hanya karena kamu merasa ada yang lebih baik darinya karena di mata orang yang tulus padamu cuma kamu yang terbaik sehingga dia tak akan pernah mau meninggalkanmu untuk orang yang terlihat lebih baik darimu"
@Ks_Rizcha's Qoute