Jumat, 13 Juni 2014

Tragedi 05 November


Tragedi 05 November    
Cerpen by : Riz Jacko  
(@ks_rizcha)



WARNING ! ! !
Cerita ini hanyalah fiktif belaka
yang bersumber dari hayalan Gue
sebagai penulis saja.
Apabila terdapat kejadian aneh/
tidak mungkin terjadi harap di-
anggap wajar saja (Namanya juga
khayalan/imajinasi Gue).
Dan untuk orang yang namanya
Gue pake, Gue cuman bisa
minta ma’af kalo ada konflik
yang membuat kalian tidak suka,
atau ada sesuatu yang tidak sesuai
dengan karakter dan kehidupan nyata
yang kalian jalani (Namanya juga
khayalan/Imajinasi Gue)

“Brum brum brum bruuummm” Terdengar suara deru mesin motor gede warna merah menuju ke arah parkiran sebuah kampus yang cukup besar
“Eh tunggu Lo Naufal Fadila Putra Husin kan ?” Tanya seorang gadis berbaju ungu pada saat pengendara motor gede itu membuka helmnya
“Iya” Jawab Naufal singkat langsung menghadap ke arah orang yang menyapanya tadi
“Siapa Lo ?” Sambung Naufal bertanya dengan nada cukup cuek
“Gue Vira teman masa kecil Lo, masa Lo lupa ?” Jawab orang itu bertanya balik
“Vira ? Vira mana yah ?” Tanya Naufal bingung mencoba mengingat-ingat semua teman masa kecilnya
“Ya ampuuuuuun, Nevira Aorora Gusandra kan ? apa kabar Lo ?” Naufal kembali bertanya saat sudah ingat siapa yang sekarang berdiri di hadapannya sambil langsung menjabat tangan Nevira
“Ya seperti yang kaya Lo liat sekarang” Jawab Nevira tersenyum kecil
“Lo dari dulu emang gak berubah yah ?” Gumam Naufal menatap lekat wajah Nevira
“Gak berubah apanya ? gak berubah cantiknya yah ?” Tanya Nevira dengan sangat percaya diri
“Bukan” Jawab Naufal tersenyum jahil
“Terus gak berubah apanya ?” Tanya Nevira terlihat sangat penasaran
“Maksud Gue yang gak berubah itu hidung Lo, tetap pesek” Jawab Naufal menjulurkan lidahnya langsung berlari
“Idih rese banget sih Lo Fal, awas yah Gue kejar Lo” Ketus Nevira langsung berusaha mengejar Naufal
“Ayo kejar kalo bisa, Lo kan dari dulu larinya kaya siput pelan banget” Ledek Naufal dari kejauhan sambil mempercepat larinya.
Aksi kejar mengejar antar dua sahabat lama itupun tak terhindarkan lagi, hingga tiba-tiba saja
“BUUUGGGHHH” Naufal menabrak seseorang
“Iiiiihhh Lo apa-apan sih ? kalo jalan tuh pake mata !” Ketus orang yang ditabrak Naufal
“Apa ? jalan pake mata ? emang bisa ? eh mbak di mana-mana itu jalan pake kaki kali” Jawab Naufal
“Ih Lo itu udah salah, sombong, nyolot lagi. Emang Lo gak tau Gue siapa ?” Tanyanya masih ketus
“Enggak, Gue emang gak tau siapa Lo” Jawab Naufal santai
“Tapi tunggu, kayanya Gue baru liat Lo deh. Lo mahasiswi baru yah ?” Sambung Naufal fokus pada wajah orang yang di hadapannya
“Iiiih natapnya gak usah gitu juga kali, iye Gue mahasiswi baru” Jawab orang itu santai
“Nah itu artinya Lo junior dan Gue senior, jadi jangan sok belagu dan berani tantang Gue deh Lo” Ucap Naufal dengan angkuhnya mendorong pelan orang itu lalu kembali melangkah
“Eh tunggu, emang Lo bener-bener gak tau Gue ini siapa ?” Orang itu menarik kasar tangan Naufal
“Udah tau ko, mahasiswi baru kan? Udah deh Gue ada mata kuliah pagi” Jawab Naufal menepiskan tangan orang tersebut lalu kembali melangkah
“Eh asal Lo tau aja yah Gue Puspa Nur Cahyani anak pemilik kampus ini” Teriak orang itu
Mendengar nama orang itu Naufal sontak kaget sehingga dia langsung menghentikan langkahnya
“Lo pikir Gue percaya gitu ? hahaha.......... mimpi Lo ! mana ada tampang jutek kaya Lo anak pemilik kampus ini, Gue sama Lo aja lebih pantas Gue jadi anak pemilik kampus ini” Ledek Naufal meremehkan orang itu
“Gak usah mimipi tinggi-tinggi deh Lo ! Lo itu gak pantes jadi anak pemilik kampus ini” Lanjut Naufal tertawa sinis.
Baru saja Naufal selesai berucap dia langsung menyadari ada satu sentuhan dipundaknya, ya orang yang menyentuh pundak Naufal itu adalah Nevira
“Fal dia itu beneran anak pemilik kampus ini, dia anak hukum dituntut sama dia mampus Lo” Bisik Nevira
“Apa alasan dia mau tuntut Gue ?” Tanya Naufal
“Pencemaran nama baik bego” Nevira mulai kesal meladeni pertanyaan Naufal
“Ya udah yuk kita kabur aja” Ajak Nevira.
Awalnya Naufal  merasa lega karena bisa kabur dari Puspa tapi saat kembali ke parkiran Naufal sedikit kaget karena Puspa kini berada di hadapannya lagi
“Kenapa Lo kaaget ?” Tanya Puspa
“Gak papa, ngapain Lo depan motor Gue ?” Naufal balik bertanya
“Yeee mana Gue tau itu motor Lo” Jawab Puspa
“Udah deh gerah Gue lama-lama di sini ntar kulit Gue hitam lagi iiiuhh” Lanjut Puspa meninggalkan Naufal
“Dasar Cewek aneh” Gumam Naufal langsung membawa motor gedenya ke arah barat.
Baru beberapa meter motor gede itu berjalan
“Aduh koq kaya ada yang aneh sama motor Gue” Batin Naufal langsung turun
“Arrrggghhh sial bannya bocor” Teriak Naufal menendang ban belakang motornya
“Kenapa mas motornya ?” Tanya seseorang dari arah belakang Naufal.
Saat mendengar ucapan itu refleks Naufal langsung melihat ke arah belakangnya. Terlihat jelas Puspa dengan rambut hitam yang keriting gantung berdiri santai di depan mobil sport pink miliknya, dres putihnya hampir menyentuh tanah dan high heels hitamnya membuat tubuhnya terlihat semakin tinggi
“Ooohhh jadi ini kerjaan Lo ?” Tanya Naufal
“Makanya jangan main-main sama seorang Puspa Nuh Cahyani !” Jawab Puspa masih santai.
Naufal berjalan mendekati Puspa, hingga kini wajah Nuafal dan Puspa telah berhadapan. Jarak antar wajah mereka hanya berjarak beberapa CM saja, kedua tangan Naufal berpegangan pada mobil Puspa sehingga Naufal seperti memeluk Puspa. Matanya menatap tajam mata Puspa
“Lo ma........ ma....... mau nga...... nga..... pain ?” Tanya Puspa terbata-bata kaena gugup
“Menurut Lo ?” Naufal balik bertanya dengan nada cukup sinis matanya masih menatap tajam mata Puspa.
Wajah Puspa terlihat semakin pucat karena ketakutan melihat tatapan mata Naufal
“Aaauuu........” Ringis Naufal secara tiba-tiba karena high heels Puspa yang cukup lancip menginjak dengan kuat kaki Naufal
“Enak aja Lo mau ngapa-ngapain Gue” Oceh Puspa mendorong kasar tubuh Naufal lalu Puspa langsung menuju pintu mobilnya
“Eh GE’ER banget sih Lo jadi cewek, siapa juga yang mau ngapa-ngapain Lo. Gue bukan cowok brengsek kali” Teriak Naufal memegangi kakinya, tapi Puspa tak menghiraukannya malah langsung menjalanka mobilnya.
Belum terlalu jauh mobil sport pink itu berjalan tapi sudah berhenti lagi, Puspa langsung keluar dari mobilnya dan membuka bagasi depan mobilnya
“Gue gak ngerti mesin lagi” Batin Puspa
“Kenapa mobil Lo ?” Tanya Naufal berjalan dengan terpingkal-pingkal menghampiri Puspa
“Gak tau mogok” Jawab Puspa jutek
“Galak amat sih, coba sini Gue cek” Ucap Naufal langsung melihat-lihat keadaan mesin mobil Puspa.
Setelah mengetahui apa masalah yang terjadi pada mobil Puspa, Naufalpun langsung mengambil sebotol air mineral dari dalam tas yang dibawanya
“Eh eh eh mobil Gue mau Lo apa’in ?” Puspa panik
“Bawel Lo, ini radiator mobil Lo kosong jadi perlu diisi” Jawab Naufal langsung menuangkan air mineral tersebut ke dalam radiator mobil Puspa
“Nah, coba deh Lo starter mobilnya” Sambung Naufal.
Puspa langsung mencoba menyalakan mobilnya dan ternyata langsung hidup
“Thanks yah” Ucap Puspa saat sudah di depan Naufal lagi
“Iya” Jawab Naufal singkat
“Boleh tanya gak ?” Tanya Puspa
“Tanya apa ?” jawab Naufal seraya melemparkan kalimat tanya
“Koq Lo bisa sih baik sama Gue padahal kan Gue udah bikin ban motor Lo bocor ?” Tanya Puspa dengan tatapan kosong
“Gak seharusnya kan air tuba dibales air tuba” Jawab Naufal tersenyum
“Maafin Gue yah” Pinta Puspa
“Iya, woles mbak bro” Jawab Naufal
“Oke, sebagai tanda permintaan maaf Gue, gimana kalo Lo pulangnya naik mobil Gue ?” Tawar Puspa
“Gini Loh, kalo Gue pulang naik mobil Lo motor Gue gimana ?” Tanya Naufal
“Gampang, Gue tinggal nelpon orang kepercayaan bokap Gue aja biar motor Lo dibawa ke bengkel” Jawab Puspa
“Ya udah deh” Naufal menerima tawaran Puspa
“Tapi Lo yang nyetir yah” Pinta Puspa
“Ya udah” Jawab Naufal menyambut kunci yang diberikan Puspa.
Dengan perlahan mobil sport pink milik Puspa itupun mulai berjalan
“Thanks yah tumpangannya” Ucap Naufal saat sudah berada di depan halaman rumahnya
“sama-sama, eh boleh minta contact Lo gak ?” Jawab Puspa
“Boleh nih” Naufal memberikan secarik kertas bertuliskan 12 angka yang diawali angka nol
“Thanks, Gue pulang dulu. Besok Gue jemput Lo lagi biar Lo bisa ambil motor Lo di bengkel” Ucap Puspa langsung memutar balikan mobilnya.
Semenjak hari itu kedekatan antara Naufal dan Puspa semakin intens saja. tidak terasa tiga bulan sudah mereka bersama. Kini setiap hari Naufal selalu menjemput Puspa untuk berangkat dan pulang kuliah dengan motor gede  merahnya.
 Kantin adalah tempat yang paling sering dijadikan sebagai tempat Naufal dan Puspa bersama
“Cie yang makin hari makin akrab. Berduan terus nih kalian, boleh gak Gue duduk di sini ?” Sapa Nevira sembari menunjuk kursi kosong di sebelah Puspa
“Boleh banget koq” Jawab Naufal dengan senyumnya
“Oh iya, Gue hampir lupa. Puspa ini Nevira sabat Gue sewaktu kecil dulu, eh sampai sekarang sih” Sambung Naufal saat Nevira sudah duduk
“Gue Nevira Aurora Gusandra” Ucap Nevira mengulurkan tangannya
“Gue........” Ucap Puspa terhenti
“Puspa Nur Cahyani” Potong Nevira
“Koq tau ?” Puspa heran
“Siapa sih yang gak kenal anak pemilik kampus kaya Lo, yaaah kecuali Naufal beberapa bulan lalu” Sindir Nevira melirik Naufal
“Udah deh pesek jangan dibahas lagi itu kan dulu” Naufal dengan cepat menghentikan pembicaraan Nevira
“Iiih Lo bawa-bawa hidung mulu” Nevira cemberut
“Idih makin cemberut makin pesek tuh hidung” Goda Naufal
“Rese deh Lo” Jawab Nevira langsung melahap nasi goreng dihadapannya, sedangkan Puspa hanya bisa tersenyum kecil melihat perdebatan kedua sahabat tersebut.
Rabu pagi lebih tepatnya tanggal
05 – November – 2014 tak seperti biasanya karena Naufal tidak bisa menjemput Puspa dengan alasan sedang berada di luar kota, maka dengan terpaksa Puspa berangkat kuliah sendiri
“PLAAAKKK” Puspa dikagetkan dengan sebuah tamparan yang mendarat di pipinya pada saat dia bersama dengan teman-temannya di koridor sekolah, ya tamparan itu bersumber dari tangan mulus Nevira
“Lo kenapa ? apa salah Gue ? kenapa Lo gampar Gue ?” pertanyaan bertubi-tubi itu terucap dari bibir Puspa yang dihiasi lipstik pink
“Karena Lo udah rebut Naufal dari Gue” Jawab Nevira
“Maksud Lo apa Gue gak ngerti” jawab Puspa memegangi pipinya yang memang masih terasa sakit
“Asal Lo tau yah semenjak dia kenal Lo semua perhatian dia selalu tertuju buat Lo dan apa-apa pasti selalu Lo yang diutamakan. Dia juga mulai lupain Gue gara-gara Lo ya semua gara-gara Lo” Ucap Nevira mulai meneteskan air matanya
“Jadi maksudnya Lo.........” Jawab Puspa
“Ya, Gue iri sama Lo Gue iri banget sama Lo karena Gue cinta sama Naufal tapi Lo rebut Naufal dari Gue” Sambar Nevira, air matanya semakin deras membasahi pipinya
“Tapi Gue gak ada niat rebut Naufal dari Lo” Jawab Puspa mulai ketakutan
“Lo jahat Pus, Gue benci sama Lo”Ucap Nevira
“Sumpah Gue bener-bener gak tau Lo bisa segitunya cinta sama Naufal” Lirih Puspa semakin ketakutan.
Begitu sangat ketakutannya Puspapun berlari, tapi dikejar oleh Nevira sampai akhirnya mereka sampai di sebuah gudang kampus yang tak dikunci
“Lo gak tau Pus gimana sakitnya hati Gue dicuekin sama Naufal karena dia terlalu sibuk sama Lo. Sakit Pus, sakit banget rasanya” Ucap Nevira masih dengan derai air mata
“Maafin Gue Vir, maafin Gue” Hanya kata itu yang dapat diucap Puspa dalam ketakutannya
“PRAAAAAKKK” Nevira memecahkan pot bunga
“Apa jadinya kalo beling ini Gue goreskan ke wajah mulus Lo ? wow pasti sakit yah ? tapi pasti juga rasanya itu gak sesakit hati Gue” Teriak Nevira memegang sepotong beling
“Gue mohon jangan lakuin itu ke Gue Vira, Gue minta maaf” Jawab Puspa melangkah mundur dengan perlhan hingga dia terpojok di dinding
“Lo udah gak bisa kemana-mana lagi Puspa” Nevira mengarahkan sepotong beling itu ke wajah Puspa.
Puspa semakin ketakutan dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, tapi belum sampai beling itu menyentuh kulit Puspa tiba-tiba saja terdengar lagu favorite Puspa berjudul Asmara 2 yang dipopulerkan oleh Setia Band, tidak lama setelah itu Naufal datang membawa sebuah kue tart cokelat yang diatasnya dihiasi lilin membentuk angka 19 yang diiringi oleh beberapa orang terdekat Puspa
“Selamat Ulang Tahun Puspa” Ucap Naufal
“Oooh jadi kalian kompakan buat ngerjain Gue ?” Tanya Puspa yang baru mengerti setelah meniup lilin
“Iya maafin Gue yah, semua omongan Gue tadi bohong. Semua impropipasi doang, ini semua rencananya Naufal. Gimana akting Gue oke kan ?” Jawab Nevira melirik ke arah Naufal
“Iya gak papa koq” Puspa langsung memeluk Nevira
“Oh iya thanks yah All” Ucap Puspa tersenyum lebar saat sudah melepaskan pelukannya dari pelukan Nevira
“Puspa Gue sayang sama Lo, Gue cinta sama Lo mau gak Lo jadi pacar Gue ?” Ucap Naufal bersujud di hadapan Puspa sambil memberikan 19 tangkai bunga mawar pink. Puspa langsung mengambil mawar pink itu
“Itu artinya Lo terima Gue ?” Tanya Naufal langsung berdiri, sedangkan Puspa hanya mengangguk pelan
“Oh Puspa thank you so much and I Love You” Ucap Naufal seraya memeluk Puspa lalu mencium mesra kening Puspa.
# # # # # SELESAI # # # # #

  
Oh iya jangan lupa follow juga yah  twitter Gue @ks_rizcha kalo Gue buka twitter dan Lo (Readers) udah follow pazti Gue follback deh. #thanksBefaore

Minggu, 08 Juni 2014

Dendam Jadi Cinta



Dendam Jadi Cinta
Cerpen By : Riz Jacko
(@ks_rizcha)


WARNING ! ! !
Cerita ini hanyalah fiktif belaka
yang bersumber dari hayalan Gue
sebagai penulis saja.
Apabila terdapat kejadian aneh/
tidak mungkin terjadi harap di-
anggap wajar saja (Namanya juga
khayalan/imajinasi Gue).
Dan untuk orang yang namanya
Gue pake, Gue cuman bisa
minta ma’af kalo ada konflik
yang membuat kalian tidak suka,
atau ada sesuatu yang tidak sesuai
dengan karakter dan kehidupan nyata
yang kalian jalani (Namanya juga
khayalan/Imajinasi Gue)
 



Cowok paling populer di kampus yang cukup ternama di daerah Jakarta, punya wajah ganteng, tajir banget, kemana-mana naik mobil sport mewah yang bergonta ganti, pintar ngegombal, jago main alat musik dan bersuara emas. Adalah ciri-ciri cowok yang bernama lengkap Whendry Dunant ini.
Karena semua kelebihannya tersebut membuat Whendry dengan mudahnya mendapatkan cinta setiap cewek yang diinginkannya sehingga Whendry dikenal publik sebagai cowok playboy kelas kakap.
Tapi tiba-tiba saja repurtasi Whendry di kampusnya jadi turun sejak dia jadi pacar Amel cewek satu kampus dengannya yang terkenal anak pejabat paling kaya
“BRAAAAAKKKK” Tangan kekar Whendry mendarat tepat pada meja yang di hadapan Amel yang sedang asyik berkumpul bersama teman-temannya di kantin kampus
“Apa maksud Lo kasih pengumuman ke anak-anak satu kampus kalo Gue mantan pacar 6 jam Lo ?” Geram Whendry tak peduli pada semua mahasiswa dan mahasiswi yang menontonnya
“Bukannya kita emang pacaran kurang lebih cuman 6 jam doang ?” Amel balik bertanya dengan nada sinis
“Maksud Lo ?” Whendry semakin heran
“Ya kita emang udah putus” Jawab Amel enteng
“Kurang ajar Lo” Whendry tersulut emosina dan hendak melayangkan tangannya ke arah wajah mulus Amel tapi dengan cepat Amel menahan tangan Whendry
“Jangan pikir Lo bisa gampar Gue” Ucap Amel langsung melepaskan tangan Whendry dengan kasar
“Whendry Dunant dengar Gue baik-baik ! biarpun banyak cewek-cewek di seluruh Indonesia ini yang tergila-gila sama Lo, tapi Gue gak ! karena Lo itu bukan cowok tipe Gue” Jawab Amel berdiri lalu menatap tajam mata Whendry
“Tapi kenapa Lo beberapa hari ini Lo kaya ngejar-ngejar cinta Gue banget, dan kenapa tadi malam Lo bilang takut kehilangan Gue ?” Whendry kembali bertanya
“Ya itu cuman sebagian dari trik Gue doang biar Gue bisa menang taruhan sama teman-teman Gue dan dapetin ini” Jawab Amel membanting 5 lembar tiket liburan ke Paris di hadapan Whendry.
Mendengar ucapan Amel barusan Whendrypun tersentak kaget
“Udahlah, Guys yuk kita cabut” Ucap Amel langsung meninggalkan Whendry yang masih bengong
“Brengsek, bisa-bisanya Gue dipermaluin sama cewek di depan umum. Amel liat aja suatu saat nanti semua perlakuan lo ini bakal Gue balas !” Batin Whendry, tangannya menggenggam tissue
“Apa Lo semua liat-liat mending bubar sekarang !” Perintah Whendry langsung meninggalkan kantin tersebut.
Waktu terus berjalan, semenjak kejadian di kantin itu Amel jadi cewek yang semakin populer saja di kampusnya. Hingga pada suatu hari ketika Amel pulang ke rumahnya dia kaget karena melihat ayahnya sedang dibentak-bentak orang yang berjas hitam
“Ada apa ini ? kenapa ayah saya dibentak-bentak ?” Tanya Amel bingung
“Tanya ayahmu !” Jawab orang berjas hitam itu
“Pah ini ada apa ?” Tanya Amel pada ayahnya
“Dia pak Andry, sahabat papah sewaktu SMA dan kita tadi mengenang masa SMA jadi kita latihan drama” Jawab ayah Amel
“Bohong” Sambar pak Andry
“Memang benar saya teman sewaktu SMA ayah kamu, tapi sebenarnya saya bentak-bentak ayah kamu tadi karena ingin mengambil rumah ini dan kalian harus ninggalin rumah ini” Lanjut pak Andry
“Kenapa rumah ini harus om ambil ?” Tanya Amel
“Karena ayah kamu tidak bisa membayar hutang-hutangnya pada saya” Jawab pak Andry.
Beberapa saat setelah selesai pak Andry berbicara turunlah seseorang dari sebuah mobil sport hitam, ya dia adalah Whendry
“Papi ngapaindi sini ?” Tanya Whendry pada pak Andry
“Seharusnya papi yang tanya gitu” Jawab pak Andry
“Aku kebetulan lewat sini tapi liat mobil papi” Whendry menjawab dengan santai sambil bersandar di samping mobilnya
“Nah papi ngapain di sini ?” Sambung Whendry bertanya
“Ya papi mau ambil rumah ini karena orang ini punya hutang sangat banyak sama papi” Jawab pak Andry menunjuk wajah ayah Amel
“Oh, terus apa hubungannya sama cewek itu ?” Lagi-lagi Whendry bertanya
“Dia anaknya” Jawab pak Andry
“Oooohhhh jadi mantan pacar Gue yang abis liburan dari Paris yang katanya anak pejabat paling kaya ini ternyata ayahnya punya hutang sama papi aku dan gak bisa membayarnya” Ucap Whendry mendekati Amel dan melirik ke ayah Amel
“Diem Lo !” Bentak Amel
“Andry, kan kita dulu SMA sahabatan, jadi ayolah kasih aku waktu dulu” Mohon ayah Amel dengan wajah yang mengiba
“Ini saatnya Gue balas dendam” Batin Whendry menatap ayah Amel
“Pi, Whendry mau ngomong bentar” Pinta Whendry menarik ayahnya menarik pak Andry menjauh dari keluarga Amel.
Setelah berbicara 4 mata Whendry dan Andrypun kembali ke hadapan Amel dan Ayahnya
“Hutang-hutangnya bisa dianggap lunas jika anak kita tunangan” Ucap pak Andry menepuk pundak ayah Amel
“Tunangan ?” Amel tersentak kaget
“Kalo gak mau sih gampang, ya tinggalin aja rumah Lo ini !” Ucap Whendry
“Ya sudah pikirkan baik-baik, besok kami kembali” Lanjut pak Andry langsung meninggalkan Amel dan Ayahnya.
Sedangkan Amel dan ayahnya hanya bisa memandang mobil pak Andry dan mobil Whendry yang beriringan menjauh dari rumahnya
“Gue harus jadi jaminan tempat tinggal Gue dengan cara bertunangan sama Whendry orang yang Gue jatuhin harga dirinya di depan umum beberapa hari lalu ? gak Gue gak mau mempermalukan diri Gue sendiri tapi Gue juga gak mau rumah Gue ini jadi milik om Andry, kalo rumah Gue ini jadi milik om Andry Gue mau tinggal di mana ? aduuuh koq jadi ribet gini sih ? Gue pusiiiiiiing” Batin Ameldengan tatapan kosong
“Hai koq anak papah ngelamun ? ntar kesambet loooh” Ayah Amel membuyarkan lamunan anak gadisnya itu dengan menepuk pundak Amel
“Ah papah bikin kaget aja” Jawab Amel tersenyum kecil
“Gimana nak apa kamu mau tunangan sama anaknya om Andry ?” Tanya sang ayah
“Demi keluarga dan tempat tinggal kita ini Amel mau pah” Jawab Amel getir
“Kamu yakin nak ?” Ayah Amel ragu
“Iya pah Amel yakin, lagian Whendry mantan pacar Amel jadi Amel gak papa koq” Amel menjawab dengan mata yang berkaca-kaca
“Makasih nak, pengorbanan kamu ini tak akan pernah papah lupakan”Ucap ayah Amel langsung memeluk Amel.
Hari telah berganti, hingga tepat pada hari jum’at di sebuah gedung mewah tamu-tamu dari berbagai kalangan berdatangan untuk menyaksikan pertunangan Amel yang terbialang cukup meriah itu
“Kenapa Lo ? dari tadi koq cemberut mulu ?” Tanya Whendry pada Amel yang terus memasang wajah masam sepanjang acara
“Berisik Lo” Ketus Amel
“Ooooh jadi pertunangannya mau dibatalin aja ? biar Lo gak punya rumah lagi ?” Ancam Whendry berbisik pelan, hendak melepas cincin dari jari manisnya
“Jangan dong” Larang Amel
“Makanya jangan macam-macam sama Whendry Dunant, ayo senyum dong masih banyak tamu teman-teman bisnis ayah Gue yang mau datang” Jawab Whendry tersenyum penuh kemenangan
“Nah udah kan” Ucap Amel tersenyum dengan terpaksa
“Gitu dong, kan tunangan aku jadi lebih cantik” Sanjung Whendry
“Itu udah rahasia umum kali” Gumam Amel.
Pesta pertunangan itu terus berlangsung sampai sore, tamu-tamu terus saja silih berganti berdatangan langsung mengucapkan selamat atas pertunangan Whendry dan Amel
“Huuufft cape juga” Amel mengeluh pada saat pesta telah selesai
“Pah pulang yuk aku mau tidur” Ucap Whendry mengajak ayahnya pulang
“Idih gak pengertian banget sih jadi cowok, bukannya kasih minum ke atau antar pulang ke denger Gue ngeluh cape gitu. Eh malah ditinggal pulang Guenya” Batin Amel kesal.
Seminggu sudah berlalu, kabar pertunangan antara Whendry dan Amel sudah tersebar di seluruh kota Jakarta, di bawah terik matahari yang cukup panas Amel melangkah dengan cukup pelan menuju rumahnya
“Bodoh juga yah Gue, kenapa tadi tawaran Whendry buat antar Gue pulang. Jadi cape sendiri Gue kan” Oceh Amel.
Amel masih saja asyik mengoceh tak jelas tiba-tiba “BYUUURRR”  air kotor bersumber dari jalan yang becek mengenai baju putih Amel dari mobil silver mewah yang nyaris nyerempet Amel
“Woooooyyyyyyyy” Teriak Amel seraya mengejar mobil itu, akhirnya mobil silver mewah itu berhenti tanpa membuka kaca mobilnya
“Eh keluar Lo !” Ucap Amel sambil mengetuk kaca mobil itu
“Ada apa sih mbak ?” Tanya pengemudi mobil itu yang ternyata adalah cowok lalu keluar dengan sepatu hitam bermerk cukup mahal dan jins hitam polos lengkap dengan jas hitam sangat rapi dan kaca mata hitam
“Jacko” Kaget Amel ketika melihat wajah pengemudi mobil silver mewah itu
“Amel” Jawab Jacko tak kalah kagetnya
“Udahlah Jack Gue gak butuh Lo lagi” Jawab Amel lalu membalikan tubuhnya hendak pergi
“Amel, I Miss You So Much” Ucap Jacko menarik tangan Amel lalu langsung memeluk erat Amel
“Apa-apaan sih Lo Jack ? lepasin Gue !” Jawab Amel sambil berontak
“Gue bakalan lepasin asalakan Lo mau jalan bareng sama Gue” Bisik Jacko mempererat pelukannya
“Gak mau” Tolak Amel terus berontak
“Ya udah, gampang koq gak bakal Gue lepasin” Jawab Jacko santai
“Lepasin gak ? kalo gak Gue bakalan teriak !” Ancam Amel masih berontak
“Ya udah Gue lepasain tapi Lo harus mau Gue antar pulang” Jawab Jacko
“Oke Gue mau” Jawab Amel mengalah
“Ayo sayang” Jacko menjawab lalu langsung menggendong Amel masuk ke dalam mobilnya, hal ini membuat Amel hanya bisa pasrah karena tidak bisa berbuat apa-apa lagi
“Jacko sudahlah ! jangan ganggu Gue lagi ! karena Gue sudah tunangan ini buktinya” Ucap Amel memperlihatkan cincin yang melingkar di jari tengahnya pada saat mobil Jacko sudah jalan
“Alah itu kan cuman bisa-bisanya Lo aja” Jacko tak percaya
“Terserah Lo mau percaya apa gak, yang jelas Gue udah tunangan” Jawab Amel
“Kita udah sampe” Ucap Jacko
“Thanks” Jawab Amel langsung turun dari mobil Jacko
“Ooooh jadi ini alasan Lo jadi gak mau Gue antar pulang ?” Tanya Whendry yang tiba-tiba muncul, melihat Whendry bismapun langsung turun
“Whendry ini semua gak yang kaya Lo liat dan gak kaya yang Lo pikirin” Ucap Amel gugup
“Apa arti ini ?” Tanya Whendry memperlihatkan 5 jarinya ke hadapan Amel
“Maafin aku When, itu tadi Jacko cuman mau antarin Gue pulang gak lebih” Amel berusaha menjelaskan kenyataannya
“Udahlah Amel ! Gue gak butuh penjelasan Lo yang Gue mau adalah pertunangan kita Gue batalin” Whendry berucap sembari melepaskan cincinnya lalu meninggalkan Amel
“Whendry tunggu !” Teriak Amel langsung memungut cincin yang dibuang Whendry dan berusaha mengejar Whendry
“Amel kenapa sih Lo ngebet banget tunangan sama tuh cowok ? mending Lo tungan sama Gue aja toh Gue lebih perfect” Jacko menarik tangan Amel
“Diem Lo ! Lo gak ngerti” Bentak Amel seraya menepiskan tangan Jacko dengan kasar lalu kembali mengejar Whendry.
Whendry terus berjalan dan Amel terus mengejarnya
“Whendry Gue mohon Lo jangan batalin pertunangan kita, karena Gue gak mau gak punya rumah lagi” Mohon Amel meneteskan air matanya
“Gue rela lakuin apa aja asalkan Lo jangan batalin pertunangan kita” Lanjut Amel
“Udah udah jangan nangis Gue paling gak suka liat cewek nangis apa lagi itu adalah cewek yang Gue cintai” Whendry berucap sambil mengusap air mata Amel
“Cewek yang Lo cintai ? maksudnya ?” Tanya Amel kaget
“Eh gak itu tadi Gue salah ngomong, udahlah jangan dibahas lagi ! oke Gue gak jadi batalin pertungan kita ini buktinya cincin ini Gue pakai lagi” Jawab Whendry langsung memakai ciincinya
“Makasih Whendry” Ucap Amel refleks lagsung memeluk Amel.
Tepat di saat Amel masih memeluk Whendry sebuah bus yang membawa banyak penumpanng melaju kencang ke arah mereka dari belakang Whendry yang memang tak melihat bus itu dan “BRAAAAAKKK” bus itu menabrak Amel karena sebelum bus itu mendekat Amel sempat dengan cepat mendorong tubuh Whendry ke pinggir jalan.
Bunyi sirine mobil ambulance membawa Amel yang berlumuran darah mengiang di jalan raya
“Amel Gue mohon bangun, Gue janji kalo Lo bangun Gue bakal bikin Lo bahagia dan jaga Lo karena Gue gak mau kehilangan Lo. Amel sebenarnya Gue cinta dan sayang sama Lo” Mohon Whendry dengan mata yang berkaca-kaca tangannya mengenggam tangan Amel yang terbaring tak sarkan diri di sebuah kamar rawat rumah sakit.
Sore telah tiba Whendry masih setia menunggu Amel, tidak disangka-sangka Amel sadarkan diri
“Lo udah sadar ?” Tanya Whendry
“Gu...... Gu...... Gue dimana ?” Tanya Amel
“Di rumah sakit, eh thanks yah Lo udah tolong nyawa Gue” Jawab Whendry
“Itu udah jadi kewajiban seorang tunangan” Amel menjawab sambil tersenyum
“Aku panggil dokter yah” Ucap Whendry
“Gak usah, aku baik-baik aja koq” Jawab Amel.
 Beberapa hari kemudian, Amel sudah sembuh tapi belum diperbolehkan keluar dari rumah sakit
“When Gue bosen tiduran di sini terus” Ucap Amel
“Ya udah abisin dulu makanannya, abis itu kita jalan-jalan ke taman dekat rumah sakit ini” Jawab Whendry yang menyuapi Amel.
Setelah semua makanan rumah sakit itu di lahap Amel, Whendrypun mengajak Amel jalam-jalan ke taman dekat rumah sakit tersebut
“Whendry makasih yah Lo udah perhatian banget sama Gue selama Gue di rumah sakit ini” Ucap Amel pada saat duduk bersampingan dengan dengan Whendry di bangku taman tersebut
“Amel Gue boleh jujur gak ?” Tanya Whendry tiba-tiba
“Boleh koq” Jawab Amel tersenyum kecil
“Sebenernya Gue minta papi Gue buat bikin kita tunangan itu cuman mau balas dendam sama Lo karena Lo udah permalu’in Gue depan umum” Ucap Whendry memandang lekat wajah Amel
“Iya Gue tau itu” Jawab Amel pelan
“Tapi setelah kebersamaan kita selama ini perlahan rasa dendam itu berubah jadi rasa cinta” Jawab Whendry tak melepaskan pandangannya dari wajah Amel, wajahnya mengekspresikan keseriusan
“Tapi When..........” Ucapan Amel terhenti karena Whendry menyentuh bibir pucat Amel dengan telunjuknya
“Tapi tenang Lo bisa kembali sama mantan pacar Lo yang ngater Lo pulang kemarin, karena Gue bakal minta sama papi Gue ikhlasin hutang-hutang ayah Lo tanpa Lo harus bertungan sama Gue” Ucap Whendry.
Whendrypun beranjak dari duduknya
“Semoga Lo bahagia sama kehidupan baru Lo” Ucap Whendry melepas cincin pertangannya dengan Amel lalu mengantonginya dan melangkah pergi
“Whendry Gue juga cinta sama Lo Gue gak mau kehilangan Lo makanya Gue rela selamatin Lo dari tabrakan bus kemarin” Ucap Amel langsung mengejar dan memeluk Whendry dari arah belakang
“Lo serius ?” Tanya Whendry langsung melepaskan pelukan Amel dan menatap matanya.
Amel tak menjawab dia hanya membalas tatapan Whendry sambil mengangguk pelan
“Love You” Ucap Whendry langsung memeluk Amel
“Too” Jawab Amel membalas pelukan Whendry, tangan Whendrypun membelai lembut rambut Amel.

=== The End ===


Oh iya jangan lupa follow juga yah  twitter Gue @ks_rizcha kalo Gue buka twitter dan Lo (Readers) udah follow pazti Gue follback deh. #thanksBefaore