Jumat, 13 Juni 2014

Tragedi 05 November


Tragedi 05 November    
Cerpen by : Riz Jacko  
(@ks_rizcha)



WARNING ! ! !
Cerita ini hanyalah fiktif belaka
yang bersumber dari hayalan Gue
sebagai penulis saja.
Apabila terdapat kejadian aneh/
tidak mungkin terjadi harap di-
anggap wajar saja (Namanya juga
khayalan/imajinasi Gue).
Dan untuk orang yang namanya
Gue pake, Gue cuman bisa
minta ma’af kalo ada konflik
yang membuat kalian tidak suka,
atau ada sesuatu yang tidak sesuai
dengan karakter dan kehidupan nyata
yang kalian jalani (Namanya juga
khayalan/Imajinasi Gue)

“Brum brum brum bruuummm” Terdengar suara deru mesin motor gede warna merah menuju ke arah parkiran sebuah kampus yang cukup besar
“Eh tunggu Lo Naufal Fadila Putra Husin kan ?” Tanya seorang gadis berbaju ungu pada saat pengendara motor gede itu membuka helmnya
“Iya” Jawab Naufal singkat langsung menghadap ke arah orang yang menyapanya tadi
“Siapa Lo ?” Sambung Naufal bertanya dengan nada cukup cuek
“Gue Vira teman masa kecil Lo, masa Lo lupa ?” Jawab orang itu bertanya balik
“Vira ? Vira mana yah ?” Tanya Naufal bingung mencoba mengingat-ingat semua teman masa kecilnya
“Ya ampuuuuuun, Nevira Aorora Gusandra kan ? apa kabar Lo ?” Naufal kembali bertanya saat sudah ingat siapa yang sekarang berdiri di hadapannya sambil langsung menjabat tangan Nevira
“Ya seperti yang kaya Lo liat sekarang” Jawab Nevira tersenyum kecil
“Lo dari dulu emang gak berubah yah ?” Gumam Naufal menatap lekat wajah Nevira
“Gak berubah apanya ? gak berubah cantiknya yah ?” Tanya Nevira dengan sangat percaya diri
“Bukan” Jawab Naufal tersenyum jahil
“Terus gak berubah apanya ?” Tanya Nevira terlihat sangat penasaran
“Maksud Gue yang gak berubah itu hidung Lo, tetap pesek” Jawab Naufal menjulurkan lidahnya langsung berlari
“Idih rese banget sih Lo Fal, awas yah Gue kejar Lo” Ketus Nevira langsung berusaha mengejar Naufal
“Ayo kejar kalo bisa, Lo kan dari dulu larinya kaya siput pelan banget” Ledek Naufal dari kejauhan sambil mempercepat larinya.
Aksi kejar mengejar antar dua sahabat lama itupun tak terhindarkan lagi, hingga tiba-tiba saja
“BUUUGGGHHH” Naufal menabrak seseorang
“Iiiiihhh Lo apa-apan sih ? kalo jalan tuh pake mata !” Ketus orang yang ditabrak Naufal
“Apa ? jalan pake mata ? emang bisa ? eh mbak di mana-mana itu jalan pake kaki kali” Jawab Naufal
“Ih Lo itu udah salah, sombong, nyolot lagi. Emang Lo gak tau Gue siapa ?” Tanyanya masih ketus
“Enggak, Gue emang gak tau siapa Lo” Jawab Naufal santai
“Tapi tunggu, kayanya Gue baru liat Lo deh. Lo mahasiswi baru yah ?” Sambung Naufal fokus pada wajah orang yang di hadapannya
“Iiiih natapnya gak usah gitu juga kali, iye Gue mahasiswi baru” Jawab orang itu santai
“Nah itu artinya Lo junior dan Gue senior, jadi jangan sok belagu dan berani tantang Gue deh Lo” Ucap Naufal dengan angkuhnya mendorong pelan orang itu lalu kembali melangkah
“Eh tunggu, emang Lo bener-bener gak tau Gue ini siapa ?” Orang itu menarik kasar tangan Naufal
“Udah tau ko, mahasiswi baru kan? Udah deh Gue ada mata kuliah pagi” Jawab Naufal menepiskan tangan orang tersebut lalu kembali melangkah
“Eh asal Lo tau aja yah Gue Puspa Nur Cahyani anak pemilik kampus ini” Teriak orang itu
Mendengar nama orang itu Naufal sontak kaget sehingga dia langsung menghentikan langkahnya
“Lo pikir Gue percaya gitu ? hahaha.......... mimpi Lo ! mana ada tampang jutek kaya Lo anak pemilik kampus ini, Gue sama Lo aja lebih pantas Gue jadi anak pemilik kampus ini” Ledek Naufal meremehkan orang itu
“Gak usah mimipi tinggi-tinggi deh Lo ! Lo itu gak pantes jadi anak pemilik kampus ini” Lanjut Naufal tertawa sinis.
Baru saja Naufal selesai berucap dia langsung menyadari ada satu sentuhan dipundaknya, ya orang yang menyentuh pundak Naufal itu adalah Nevira
“Fal dia itu beneran anak pemilik kampus ini, dia anak hukum dituntut sama dia mampus Lo” Bisik Nevira
“Apa alasan dia mau tuntut Gue ?” Tanya Naufal
“Pencemaran nama baik bego” Nevira mulai kesal meladeni pertanyaan Naufal
“Ya udah yuk kita kabur aja” Ajak Nevira.
Awalnya Naufal  merasa lega karena bisa kabur dari Puspa tapi saat kembali ke parkiran Naufal sedikit kaget karena Puspa kini berada di hadapannya lagi
“Kenapa Lo kaaget ?” Tanya Puspa
“Gak papa, ngapain Lo depan motor Gue ?” Naufal balik bertanya
“Yeee mana Gue tau itu motor Lo” Jawab Puspa
“Udah deh gerah Gue lama-lama di sini ntar kulit Gue hitam lagi iiiuhh” Lanjut Puspa meninggalkan Naufal
“Dasar Cewek aneh” Gumam Naufal langsung membawa motor gedenya ke arah barat.
Baru beberapa meter motor gede itu berjalan
“Aduh koq kaya ada yang aneh sama motor Gue” Batin Naufal langsung turun
“Arrrggghhh sial bannya bocor” Teriak Naufal menendang ban belakang motornya
“Kenapa mas motornya ?” Tanya seseorang dari arah belakang Naufal.
Saat mendengar ucapan itu refleks Naufal langsung melihat ke arah belakangnya. Terlihat jelas Puspa dengan rambut hitam yang keriting gantung berdiri santai di depan mobil sport pink miliknya, dres putihnya hampir menyentuh tanah dan high heels hitamnya membuat tubuhnya terlihat semakin tinggi
“Ooohhh jadi ini kerjaan Lo ?” Tanya Naufal
“Makanya jangan main-main sama seorang Puspa Nuh Cahyani !” Jawab Puspa masih santai.
Naufal berjalan mendekati Puspa, hingga kini wajah Nuafal dan Puspa telah berhadapan. Jarak antar wajah mereka hanya berjarak beberapa CM saja, kedua tangan Naufal berpegangan pada mobil Puspa sehingga Naufal seperti memeluk Puspa. Matanya menatap tajam mata Puspa
“Lo ma........ ma....... mau nga...... nga..... pain ?” Tanya Puspa terbata-bata kaena gugup
“Menurut Lo ?” Naufal balik bertanya dengan nada cukup sinis matanya masih menatap tajam mata Puspa.
Wajah Puspa terlihat semakin pucat karena ketakutan melihat tatapan mata Naufal
“Aaauuu........” Ringis Naufal secara tiba-tiba karena high heels Puspa yang cukup lancip menginjak dengan kuat kaki Naufal
“Enak aja Lo mau ngapa-ngapain Gue” Oceh Puspa mendorong kasar tubuh Naufal lalu Puspa langsung menuju pintu mobilnya
“Eh GE’ER banget sih Lo jadi cewek, siapa juga yang mau ngapa-ngapain Lo. Gue bukan cowok brengsek kali” Teriak Naufal memegangi kakinya, tapi Puspa tak menghiraukannya malah langsung menjalanka mobilnya.
Belum terlalu jauh mobil sport pink itu berjalan tapi sudah berhenti lagi, Puspa langsung keluar dari mobilnya dan membuka bagasi depan mobilnya
“Gue gak ngerti mesin lagi” Batin Puspa
“Kenapa mobil Lo ?” Tanya Naufal berjalan dengan terpingkal-pingkal menghampiri Puspa
“Gak tau mogok” Jawab Puspa jutek
“Galak amat sih, coba sini Gue cek” Ucap Naufal langsung melihat-lihat keadaan mesin mobil Puspa.
Setelah mengetahui apa masalah yang terjadi pada mobil Puspa, Naufalpun langsung mengambil sebotol air mineral dari dalam tas yang dibawanya
“Eh eh eh mobil Gue mau Lo apa’in ?” Puspa panik
“Bawel Lo, ini radiator mobil Lo kosong jadi perlu diisi” Jawab Naufal langsung menuangkan air mineral tersebut ke dalam radiator mobil Puspa
“Nah, coba deh Lo starter mobilnya” Sambung Naufal.
Puspa langsung mencoba menyalakan mobilnya dan ternyata langsung hidup
“Thanks yah” Ucap Puspa saat sudah di depan Naufal lagi
“Iya” Jawab Naufal singkat
“Boleh tanya gak ?” Tanya Puspa
“Tanya apa ?” jawab Naufal seraya melemparkan kalimat tanya
“Koq Lo bisa sih baik sama Gue padahal kan Gue udah bikin ban motor Lo bocor ?” Tanya Puspa dengan tatapan kosong
“Gak seharusnya kan air tuba dibales air tuba” Jawab Naufal tersenyum
“Maafin Gue yah” Pinta Puspa
“Iya, woles mbak bro” Jawab Naufal
“Oke, sebagai tanda permintaan maaf Gue, gimana kalo Lo pulangnya naik mobil Gue ?” Tawar Puspa
“Gini Loh, kalo Gue pulang naik mobil Lo motor Gue gimana ?” Tanya Naufal
“Gampang, Gue tinggal nelpon orang kepercayaan bokap Gue aja biar motor Lo dibawa ke bengkel” Jawab Puspa
“Ya udah deh” Naufal menerima tawaran Puspa
“Tapi Lo yang nyetir yah” Pinta Puspa
“Ya udah” Jawab Naufal menyambut kunci yang diberikan Puspa.
Dengan perlahan mobil sport pink milik Puspa itupun mulai berjalan
“Thanks yah tumpangannya” Ucap Naufal saat sudah berada di depan halaman rumahnya
“sama-sama, eh boleh minta contact Lo gak ?” Jawab Puspa
“Boleh nih” Naufal memberikan secarik kertas bertuliskan 12 angka yang diawali angka nol
“Thanks, Gue pulang dulu. Besok Gue jemput Lo lagi biar Lo bisa ambil motor Lo di bengkel” Ucap Puspa langsung memutar balikan mobilnya.
Semenjak hari itu kedekatan antara Naufal dan Puspa semakin intens saja. tidak terasa tiga bulan sudah mereka bersama. Kini setiap hari Naufal selalu menjemput Puspa untuk berangkat dan pulang kuliah dengan motor gede  merahnya.
 Kantin adalah tempat yang paling sering dijadikan sebagai tempat Naufal dan Puspa bersama
“Cie yang makin hari makin akrab. Berduan terus nih kalian, boleh gak Gue duduk di sini ?” Sapa Nevira sembari menunjuk kursi kosong di sebelah Puspa
“Boleh banget koq” Jawab Naufal dengan senyumnya
“Oh iya, Gue hampir lupa. Puspa ini Nevira sabat Gue sewaktu kecil dulu, eh sampai sekarang sih” Sambung Naufal saat Nevira sudah duduk
“Gue Nevira Aurora Gusandra” Ucap Nevira mengulurkan tangannya
“Gue........” Ucap Puspa terhenti
“Puspa Nur Cahyani” Potong Nevira
“Koq tau ?” Puspa heran
“Siapa sih yang gak kenal anak pemilik kampus kaya Lo, yaaah kecuali Naufal beberapa bulan lalu” Sindir Nevira melirik Naufal
“Udah deh pesek jangan dibahas lagi itu kan dulu” Naufal dengan cepat menghentikan pembicaraan Nevira
“Iiih Lo bawa-bawa hidung mulu” Nevira cemberut
“Idih makin cemberut makin pesek tuh hidung” Goda Naufal
“Rese deh Lo” Jawab Nevira langsung melahap nasi goreng dihadapannya, sedangkan Puspa hanya bisa tersenyum kecil melihat perdebatan kedua sahabat tersebut.
Rabu pagi lebih tepatnya tanggal
05 – November – 2014 tak seperti biasanya karena Naufal tidak bisa menjemput Puspa dengan alasan sedang berada di luar kota, maka dengan terpaksa Puspa berangkat kuliah sendiri
“PLAAAKKK” Puspa dikagetkan dengan sebuah tamparan yang mendarat di pipinya pada saat dia bersama dengan teman-temannya di koridor sekolah, ya tamparan itu bersumber dari tangan mulus Nevira
“Lo kenapa ? apa salah Gue ? kenapa Lo gampar Gue ?” pertanyaan bertubi-tubi itu terucap dari bibir Puspa yang dihiasi lipstik pink
“Karena Lo udah rebut Naufal dari Gue” Jawab Nevira
“Maksud Lo apa Gue gak ngerti” jawab Puspa memegangi pipinya yang memang masih terasa sakit
“Asal Lo tau yah semenjak dia kenal Lo semua perhatian dia selalu tertuju buat Lo dan apa-apa pasti selalu Lo yang diutamakan. Dia juga mulai lupain Gue gara-gara Lo ya semua gara-gara Lo” Ucap Nevira mulai meneteskan air matanya
“Jadi maksudnya Lo.........” Jawab Puspa
“Ya, Gue iri sama Lo Gue iri banget sama Lo karena Gue cinta sama Naufal tapi Lo rebut Naufal dari Gue” Sambar Nevira, air matanya semakin deras membasahi pipinya
“Tapi Gue gak ada niat rebut Naufal dari Lo” Jawab Puspa mulai ketakutan
“Lo jahat Pus, Gue benci sama Lo”Ucap Nevira
“Sumpah Gue bener-bener gak tau Lo bisa segitunya cinta sama Naufal” Lirih Puspa semakin ketakutan.
Begitu sangat ketakutannya Puspapun berlari, tapi dikejar oleh Nevira sampai akhirnya mereka sampai di sebuah gudang kampus yang tak dikunci
“Lo gak tau Pus gimana sakitnya hati Gue dicuekin sama Naufal karena dia terlalu sibuk sama Lo. Sakit Pus, sakit banget rasanya” Ucap Nevira masih dengan derai air mata
“Maafin Gue Vir, maafin Gue” Hanya kata itu yang dapat diucap Puspa dalam ketakutannya
“PRAAAAAKKK” Nevira memecahkan pot bunga
“Apa jadinya kalo beling ini Gue goreskan ke wajah mulus Lo ? wow pasti sakit yah ? tapi pasti juga rasanya itu gak sesakit hati Gue” Teriak Nevira memegang sepotong beling
“Gue mohon jangan lakuin itu ke Gue Vira, Gue minta maaf” Jawab Puspa melangkah mundur dengan perlhan hingga dia terpojok di dinding
“Lo udah gak bisa kemana-mana lagi Puspa” Nevira mengarahkan sepotong beling itu ke wajah Puspa.
Puspa semakin ketakutan dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, tapi belum sampai beling itu menyentuh kulit Puspa tiba-tiba saja terdengar lagu favorite Puspa berjudul Asmara 2 yang dipopulerkan oleh Setia Band, tidak lama setelah itu Naufal datang membawa sebuah kue tart cokelat yang diatasnya dihiasi lilin membentuk angka 19 yang diiringi oleh beberapa orang terdekat Puspa
“Selamat Ulang Tahun Puspa” Ucap Naufal
“Oooh jadi kalian kompakan buat ngerjain Gue ?” Tanya Puspa yang baru mengerti setelah meniup lilin
“Iya maafin Gue yah, semua omongan Gue tadi bohong. Semua impropipasi doang, ini semua rencananya Naufal. Gimana akting Gue oke kan ?” Jawab Nevira melirik ke arah Naufal
“Iya gak papa koq” Puspa langsung memeluk Nevira
“Oh iya thanks yah All” Ucap Puspa tersenyum lebar saat sudah melepaskan pelukannya dari pelukan Nevira
“Puspa Gue sayang sama Lo, Gue cinta sama Lo mau gak Lo jadi pacar Gue ?” Ucap Naufal bersujud di hadapan Puspa sambil memberikan 19 tangkai bunga mawar pink. Puspa langsung mengambil mawar pink itu
“Itu artinya Lo terima Gue ?” Tanya Naufal langsung berdiri, sedangkan Puspa hanya mengangguk pelan
“Oh Puspa thank you so much and I Love You” Ucap Naufal seraya memeluk Puspa lalu mencium mesra kening Puspa.
# # # # # SELESAI # # # # #

  
Oh iya jangan lupa follow juga yah  twitter Gue @ks_rizcha kalo Gue buka twitter dan Lo (Readers) udah follow pazti Gue follback deh. #thanksBefaore

Tidak ada komentar:

Posting Komentar