Jumat, 05 September 2014

Cinta Seputih Bulu Angsa


Cinta Seputih Bulu Angsa
Cerpen by : Riz Jacko 
 (@ks_rizcha)        

 
WARNING ! ! !
Cerita ini hanyalah fiktif belaka
yang bersumber dari hayalan Gue
sebagai penulis saja.
Apabila terdapat kejadian aneh/
tidak mungkin terjadi harap di-
anggap wajar saja (Namanya juga
khayalan/imajinasi Gue).
Dan untuk orang yang namanya
Gue pake, Gue cuman bisa
minta ma’af kalo ada konflik
yang membuat kalian tidak suka,
atau ada sesuatu yang tidak sesuai
dengan karakter dan kehidupan nyata
yang kalian jalani (Namanya juga
khayalan/Imajinasi Gue)




Prilly Latuconsina, siapa yang tak mengenal gadis remaja berparas cantik ini ? selain berparas cantik dia juga merupakan salah satu siswi sangat populer dan cukup berprestasi dalam sekolah Menengah Atas terfavorit di daerah DKI Jakarta. Kedua orangtua gadis yang akrab disapa Prilly ini adalah selebriti senior yang sampai saat ini namanya masih menghiasi layar televisi.
Selasa pagi yang cukup cerah Prilly sudah mengemudikan mobilnya dengan seragam putih abu-abu ke arah sekolahnya, tapi baru saja prilly ingin memarkirkan mobilnya tiba-tiba saja sebuah mobil putih tulang dengan cepat merebut tempat yang diincar Prilly untuk jadi tempat parkirnya
“Woy keluar Lo !” Ketus Prilly mengetuk-ngetuk kaca hitam mobil orang yang merebut tempat parkirnya.
Pintu mobil putih tulang itu langsung terbuka dan pada saat itu juga turunlah laki-laki yang memakai seragam yang sama dengannya
“Eh Lo siapa sih ? ini jalan bukan punya Lo kan ? kenapa se’enak jidat Lo aja motong jalan mobil Gue dan rebut tempat parkir Gue ? Jangan mentang-mentang mobil Lo lebih keren dari pada mobil Gue terus Lo pikir Lo bisa parkir sesuka hati Lo ?” Bentak Prilly, telunjuknya menunjuk tepat di wajah laki-laki berkacamata hitam di hadapannya
“Berisik Lo” Sahut laki-laki tersebut menepiskan telunjuk Prilly seraya langsung melangkah santai meninggalkan Prilly yang terdiam karena kaget mendapat perlakuan orang yang tak dikenalnya itu
“OMG dia siapa sih ? dan apa gak tau siapa Gue ?” Kesal Prilly lalu kembali masuk ke dalam mobilnya dan memarkirkannya di tempat yang kosong.
Setelah selesai memarkirkan mobilnya Prilly berjalan menuju kelasnya
“Ada apa’an nih koq rame-rame gini sih ?” Tanya Prilly pada siswa-siswi yang berkumpul di meja paling depan pada kelasnya
“Ini ada undangan buat pesta topeng di sekolah nanti malam” Jawab seseorang yang berdiri di dekat Prilly. Pesta topeng memang menjadi acara rutin tahunan di sekolah Prilly untuk merelaksasikan pikiran semua siswa-siswi dan para guru-guru.
Tidak lama kemudian masuklah bu Dhila, beliau adalah guru muda yang masih cantik tapi tetap tegas yang mengajar pelajaran matematika
“Selamat pagi anak-anak, kita hari ini kedatangan murid baru yang tak lain adalah anak dari pemilik sekolah ini. Ali silahkan perkenalkan nama kamu” Ucap bu Dhila
“Hai semua nama Gue Aliando Syarief Gue anak pemilik sekolah ini” Ucap orang yang berdiri di depan kelas itu dengan nada sombong
“OMG orang yang Gue bentak-bentak tadi ternyata anak pemilik sekolah ini” Benak Prilly
“Cukup Ali ! sekarang kamu cari tempat duduk !” Perintah bu Dhila
“Boleh saya memilih tempat duduk sesuka hati saya bu ?” Tanya Ali
“Ya, terserah kamu sajalah” Jawab bu Dhila
“Saya mau duduk di samping dia” Ucap Ali sembari menunjuk Prilly
“Ya sudah, Jessica Mila kamu pindah ke kursi pojok kiri yang kosong itu sekarang !” Suruh bu Dhila sambil menyebut nama lengkap teman Prilly yang duduk di samping Prilly, mendengar itu Mila langsung beranjak dari duduknya sambil meraih tasnya
“Oh no ! Gue gak mau duduk deketan sama dia” Tolak Prilly menahan tangan Mila
“Mila jangan pindah dong” Pinta Prilly masih menahan tangan sahabatnya tersebut
“Prilly jangan bantah ibu ! kamu tau kan bagaimana kuasa Ali di sekolah ini ?” Bu Dhila berbicara sambil menghampiri tempat duduk Prilly
“Tapi bu saya cewek dan Ali cowok masa kita duduk sebelahan ?” Protes Prilly
“Selama kalian masih sama-sama bisa jaga sikap dengan baik ibu yakin tidak akan terjadi apa-apa” Jawab bu Dhila tersenyum manis
“Ali, silahkan kamu duduk di samping Prilly” Sambung bu Dhila mempersilahkan Ali untuk duduk.
Ali melangkah dengan gaya angkuhnya menuju kursi di sebelah Prilly, wajahnyapun menunjukan ekspresi dingin
“Baiklah, sekarang buka buku LKS kalian halan 125 !” Lanjut bu Dhila saat Ali sudah duduk di kursi yang diinginkannya dan Bu Dhila sendiri sudah kembali duduk di depan meja guru
“Lo udah tau kan siapa Gue dan bagaimana kuasa Gue di sekolah ini ? selama ini Lo emang cewek paling Populer dan paling berprestasi, tapi sebentar lagi kepopuleran serta semua prestasi Lo itu bakal Gue rebut SECEPATNYA” Bisik Ali tepat di telinga Prilly, Ali sengaja menekankan kata secepatnya. Selesai berucap Ali meniup telinga Prilly. Mendengar bisikan itu Prilly tak menggubris dia hanya bergidik ngeri.
Bel istirahat telah berbunyi, semua siswa-siswi telah membaur menuju kantin
“Gue kan lagi diet jadi segelas jus apel uduh cukup” Gumam Prilly, tangannya membawa segelas jus apel sedangkan kakinya melangkah untuk mencari meja kosong. Belum sampai Prilly ke meja yang kosong tiba-tiba “BUUUGGGHHH” Prilly menabrak seseorang dan ternyata orang yang ditabrak Prilly itu adalah Aliando, otomatis jus apel yang dibawa Prilly tumpah ke baju Ali sehingga jus apel tersebut hanya tersisa setengah gelas
“Lo lagi” Ketus Ali
“Sorry Gue gak sengaja” Jawab Prilly
“Sorry ? Lo bilang sorry ? Lo udah bikin baju Gue basah dan Lo cuman bilang sorry enak banget yah” Sinis Ali
“Ya terus mau Lo apa ?” Tanya Prilly dengan nada cukup tinggi
“Bersihin baju Gue !” Perintah Ali
“Oooh bersihin baju Lo ? oke, nih Gue bersihin” Jawab Prilly langsung menumpahkan sisa jus apel dalam gelas yang ditangannya
“Lo ngajak berantem yah ?” Ali hendak melayangkan tangannya ke arah wajah Prilly
“Stop ! jangan sakitin Prilly !” Teriak seseorang yang tiba-tiba datang langsung menahan tangan Ali sehingga pipi Prilly bebas dari gamparan Ali
“Wow ada pahlawan kesiangan rupanya, emang Lo siapa ?” Secara cepat Ali menepiskan tangan orang tersebut dengan kasar
“Gak salah tuh pertanyaan Lo ? masa Lo gak tau siapa Gue ?” Orang itu balik bertanya
“Tapi wajar sajalah Lo gak tau siapa Gue karena Lo murid baru, oke sekarang  mending Gue tanya sama semua yang ada di sini. Guys Gue  siapa sih ?” Sambung orang itu menatap sekeliling kantin
“Kevin Julio” Jawab siswa-siswi di kantin itu dengan serempak dan kompak
“Kevin Julio, ketua OSIS di sekolah ini. Tapi sepertinya anak-anak salah pilih ketua OSIS deh” Ucap Ali
“Salah pilih ? mereka tau kali yang terbaik buat sekolah ini, tapi yang jelas Gue gak suka Lo nyakitin Prilly. Kalo Lo sampe nyakitin Prilly Lo bakal berurusan sama Gue ! ingat itu !” Ancam Kevin
“Lo ngancem Gue ? sadar gak siapa yang Lo ancam ?” Bentak Ali
“Woles bro, Gue sadar koq siapa yang Gue ancam” Jawab Kevin menepuk pelan pundak Ali
“Aliando syarief kan ? seorang siswa baru anaknya pemilik sekolah ini” Sambung Kevin menatap tajam mata Ali
“Nah itu Lo tau, tapi kenapa berani ancam Gue ?” Tanya Ali
“Kenapa harus takut ? Gue yakin bokap Lo pasti setuju kalo Lo harus diskors karena berbuat tidak menyenangkan pada siswi berprestasi di sekolah ini” Jawab Kevin santai.
Jawaban Kevin membuat Ali terdiam, suasana kantin yang tadinya ricuhpun kini berubah menjadi hening. Semua berbicara dengan hati kecilnya masing-masing
“Sudalah, daripada kita ngeladenin anak belagu satu ini mending kita cabut dari sini” Ajak Kevin pada Prilly yang masih terdiam, tanpa perlawanan sama sekali Prilly mengikuti langkah Kevin yang menggandengnya
“BRAAAKKK” Secara mendadak Kevin jatuh menabrak salah satu meja kantin karena Ali tiba-tiba menendang tubuh atletis Kevin dengan sangat kuat dari arah belakang, spontan Kevin bangkit dan menoleh kearah belakang terlihat oleh Kevin senyum sinis terukir di bibir Ali
“Dasar banci Lo” Teriak Kevin yang mulai tersulut emosinya sendiri
“Apa Lo bilang ? jaga yah mulut Lo !” Ali berteriak tak kalah nyaring dengan teriakan Kevin
“Cowok yang cuman berani menyerang dari arah belakang itu namanya BANCI” Ucap Kevin menekankan pada kata banci
“PLAAAKKK” Genggaman tangan Ali mendarat tepat di wajah rupawan Kevin.
Mendapat pukulan dari Ali yang cukup membuat wajahnya merasakan sakit secepat kilat Kevin membalasnya, aksi pukul memukul antar dua remaja tampan tersebutpun tak terhindarkan
“Udah.......... udah........... berhenti ! buat apa sih kalian pukul-pukulan kaya gini ? apa untungnya ?” Mohon Prilly matanya mulai berkaca-kaca.
Mendengar permohonan Prilly, akhirnya Kevin menghentikan aksinya
“Auuuuu..........” Ali dan Kevin sama-sama meringis
“Ya ampun ka, itu pasti sakit banget ya udah aku obatin ke UKS aja” Ucap Prilly wajahnya menggambarkan rasa kepanikan luar biasa saat melihat darah yang mengucur di pinggir bibir Kevin
“Aku gak papa koq, tenang aja” Jawab Kevin mengusap darah yang dimaksud Prilly
“Gak papa gimana ? jelas-jelas berdarah gitu, pokoknya kakak harus ikut aku ke UKS” Paksa Prilly seraya menarik tangan Kevin ke arah UKS.
Sesampainya mereka di UKS, Prilly langsung meraih kotak P3K dalam lemari. Setelah membuka kotak P3K Prilly mengambil kapas lalu melumurinya beberapa tetes alkohol
“Auuuuu............. pelan-pelan dong” Ringis Kevin ketika kapas tersebut menyentuh kulit Kevin yang membiru
“Iya ini juga udah pelan koq ka, sakit yah ? ma’af deh. Lagian siapa suruh pake acara berantem segala sama Ali ? jadi babak belur gini kan” Oceh Prilly
“Jangankan cuman babak belur doang, matipun kakak rela buat lindungin kamu” Ucap Kevin, tatapan tajam matanya mengarah pada wajah putih mulus Prilly dan tangannya menggenggam tangan Prilly yang masih memegang kapas
“Kamu tau kan dari dulu seberapa besar cinta kakak untuk kamu, tapi sayang cinta kakak cuman bertepuk sebelah tangan” Lanjut Kevin masih menggenggam tangan Prilly
“Makasih banget kakak udah mau lindungin dan mau cinta sama aku. Tapi ma’af ka, aku gak bisa balas cinta kakak” Prilly menjawab sambil melepaskan tangannya dari genggaman Kevin lalu bangkit dari duduknya dan berdiri membelakangi Kevin
“Prilly Pliiisss buka hati kamu buat kakak” Kevin memohon sambil memeluk Prilly dari arah belakang.
Tepat di saat Kevin masih memeluk Prilly datanglah Mila
“Kalian ngapain ?” Selidik Mila
“Lo sendiri ngapain ke sini ?” Tanya Kevin langsung melepaskan pelukannya dari Prilly
“Mila ?” Prilly tersentak kaget saat melihat Mila
“Kenyataannya gak kaya yang Lo liat, beri Gue waktu buat ngejelasinnya !” Pinta Prilly
“Oke, Gue cukup tau aja” Jawab Mila memutar tubuhnya, kakinya mulai berlari menuju luar UKS
“Mila tunggu Gue !” Teriak Prilly berusaha untuk mengejar Mila, tapi usahanya terhambat karena Kevin menarik tangan Prilly
“Ka, lepasin aku ! aku mau ngejar Mila !” Perintah Prilly berusaha melepaskan tarikan tangan Kevin
“Buat apa kamu kejar dia ? lagian dia kenapa coba ?” Tanya Kevin
“Dasar gak peka !” Jawab Prilly setengah berteriak
“Gak peka ? sumpah aku gak ngerti sama maksud ucapan kamu” Heran Kevin
“Udahlah ka jangan dibahas lagi ! Mila itu sahabat aku, jadi aku harus kejar dia. Mending sekarang kakak lepasin tangan aku, jangan paksa aku jadi kasar sama kakak !” Ancam Prilly
“Oke, silahkan kamu kejar sahabat kamu itu” Jawab Kevin sembari melepaskan tangan Prilly.
Setelah Kevin melepaskan tangannya, Prilly berlari mengejar Mila, sementara itu Mila sudah berada di pinggir danau belakang sekolah
“Udah Gue tebak pasti Lo di sini” Ucap Prilly pelan
“Ngapain Lo di sini ?” Tanya Mila sinis
“Mila koq mata Lo merah ? Lo abis nangis yah ?” Prilly menjawab sambil melemparkan kalimat tanya
“Itu adalah pertanyaan terbodoh yang pernah Gue dengar, Prilly Lo tau kan gimana perasaan Gue sama ka Kevin ? Lo tau kan sejak awal kita masuk sekolah ini Gue udah suka banget sama ka Kevin ? Lo juga tau kan gimana sakitnya hati Gue saat dicuekin sama ka Kevin ? tapi kenapa Lo tega khianatin Gue dengan rebut ka Kevin ? apa ini yang namanya sahabat ?” Pertanyaan bertubi-tubi itu terlontar dari bibir Mila
“Enggak Mil, Gue gak ada niat sama sekali khianatin Lo atau rebut ka Kevin” Jawab Prilly
“Jelas-jelas Gue liat pake mata kepala Gue sendiri kalo Lo pelukan sama ka Kevin, itu yang Lo bilang gak rebut ka Kevin ?” Tanya Mila
“Makanya beri Gue waktu buat jelasin apa yang sebenarnya terjadi !” Pinta Prilly
“Apa yang udah Gue liat tadi udah ngejelasinnya” Jawab Mila
“Lo salah paham, karena sebenarnya ..................” Ucap Prilly menggantung
“Udahlah Gue gak mau punya sahabat penghianat kaya Lo” Potong Mila meninggalkan Prilly
“OMG harus gimana lagi sih biar Gue bisa jelasin yang sebenarnya sama Mila” Gumam Prilly melempar kerikil ke arah danau.
*******************
Malam telah tiba, Pesta topeng di sekolah Prilly akan segera dimulai. Jam sudah menunjukan tepat pukul 19 : 00 Waktu Indonesia bagian Barat tapi Prilly baru saja turun dari mobilnya, dengan langkah anggun Prilly memasuki sekolahnya. Topeng ungu yang  menutupi wajahnya terlihat sangat serasi dengan gaun panjang membalut tubuhnya yang juga berwarna ungu
“Selamat malam semua, wah semuanya terliahat keren malam ini. Perlu diingat pesta ini bertujuan untuk merelaksasikan pikiran kita semua, jadi jangan disalahgunakan yah” Ucap bu Dhila yang telah dipercaya oleh kepala sekolah untuk menjadi pembawa acara dalam pesta topeng tahun ini
“Mari kita nikmati pesta malam ini, dan semua boleh dengan sesuka hati memakan kue-kue dan minuman yang tersedia di meja konsumsi” Sambung Bu Dhila.
Malam semakin larut, satu per satu acara telah berjalan dengan lancar
“Hai Putri cantik, dansa yuk” Ajak seorang berjas silver pada Prilly
“Siapa Lo berani-beraninya ngajak seorang Prilly Latuconsina dansa” Jawab Prilly judes
“Coba tebak deh !” Perintah orang tersebut
“Gak lucu deh main tebak-tebakan” Sungut Prilly
“Dari tadi koq putri cantik judes amat sih, aku Kevin Julio” Jawab orang tersebut membuka topengnya
“Ma’af ka, aku laper mau ke meja komsumsi dulu” Prilly menolak ajakan Kevin secara halus
“Gila yah tuh ka Kevin, Gue udah pake topeng gini dia masih aja kenal sama Gue” Benak Prilly
“Nah akhirnya kita sampai pada puncak acara yaitu Pemilihan.................” Ucapan bu Dhila terhenti karena secara mendadak semua menjadi gelap karena listrik tiba-tiba mati.
Semua menjadi panik tak karuan, karena takut kegelapan maka dengan refleks Prilly memeluk orang yang di dekatnya dan langsung memejamkan matanya. Beberapa menit telah berlalu semuanya kembali normal jadi terang kembali, tapi Prilly masih tetap memejamkan matanya dan memeluk orang tersebut, sedangkan orang yang dipeluk Prilly membuka matanya lebar-lebar sehingga bola matanya seakan-akan ingin keluar dari matanya
“Ya acara puncak pesta ini adalah pemilihan pasangan teromantis dan sepertinya ibu telah menemukannya” Sambung bu Dhila.
Mendengar suara bu Dhila dari arah speaker dengan cepat Prilly membuka matanya dan melepaskan pelukannya
“Ini dia pasangan teromantis kita tahun ini” Ucap bu Dhila berdiri di tengah-tengah Prilly dan orang yang dipeluknya tadi
“Kenapa mereka terpilih menjadi pasangan teromantis ? karena pada saat lampu dan sound system sengaja kita matikan tadi mereka berpelukan sampai lampunya kembali kita nyalakan lagi, mereka juga masih berpelukan. Tapi tetap berpelukan pada batas kewajaran saja” Lanjut bu Dhila sembari menyatukan tangan Prilly dan orang yang dipeluknya saat mati listrik tadi
“Gimana kalo kita minta mereka untuk membuka topengnya sekarang ?” Tanya bu Dhila pada saat membawa kedua remaja pilihannya itu ke atas panggung
“Setujuuuuu..................” Teriak semua yang ada dalam pesta topeng itu serempak
“Oke, mari sama-sama kita hitung sampai tiga” Ajak bu Dhila
“Satu........... dua ......... tiga............” Lanjut bu Dhila diikuti semua yang ada di sekolah itu.
Dengan bersamaan Prilly dan orang yang dipeluknya membuka topeng yang dipakai mereka
“Wow ternyata pasangan teromantis di pesta topeng tahun ini adalah Aliando Syarief dan Prilly Latuconsina” Kaget bu Dhila
“Oh jadi cewek murahan yang meluk-meluk Gue tadi itu Lo ?” Tanya Ali sinis
“PLAAAKKKKK” Tamparan tangan Prilly mengenai tepat pada pipi Ali
“Jaga yah mulut Lo ! Gue bukan cewek murahan” bentak Prilly
“Cewek meluk lawan jenisnya sembarangan tanpa tau siapa yang dipeluknya itu bukan cewek murahan ?” Sergah Ali
“Gue meluk Lo juga gak sengaja, karena Gue emang takut sama gelap” Prilly berusaha membela dirinya, tak disadari olehnya butiran air mata dengan perlahan membasahi pipinya
“Hari gini takut gelap ? peres Lo” Ucap Ali masih sinis
“Terserah Lo mau percaya apa gak yang jelas Lo udah bikin Gue bener-bener malu” Jawab Prilly Pelan. Sedangkan semua yang terlibat dalam acara pesta topeng tersebut hanya bisa berbisik-bisik pelan dengan mata yang menonton kejadian di atas panggung pada hadapan mereka.
Setelah menjawab ucapan Ali, kaki Prilly melangkah bergegas turun dari atas panggung tapi baru saja Prilly menginjak tiga anak tangga pada panggung itu Ali sudah menarik tangan Prilly
“Apa lagi sih ? belum puas Lo bikin Gue malu ?” Tanya Prilly ditengah-tengah isakannya
“Lo malu ? justru Gue jauh lebih malu karena Lo udah gampar Gue depan umum” Bisik Ali
“Gue gak mau tau, pokoknya Lo harus minta ma’af sama Gue di atas panggung !” Lanjut Ali mempererat tarikan tangannya pada tangan Prilly
“No !” Jawab Prilly setengah membentak sambil menepiskan tangan Ali dengan sangat kasar, tapi tarikan tangan Ali jauh lebih kuat sehingga Prilly tak mampu melepaskan tarikan tangan Ali. Karena high heels yang dipakai Prilly cukup tinggi membuat Prilly langsung kehilangan keseimbangan tubuhnya
“BUGGGHHH” Saat itu juga Prilly terguling-guling dari tangga dan terjatuh ke atas lantai, tangan Ali yang masih memegang tangan Prilly membuat Ali juga ikut terjatuh, Ali terjatuh pas di atas tubuh Prilly.
Posisi jatuh tersebut membuat Prilly tak mampu berkutik, sementara itu semuanya hanya melongo batin mereka masing-masing penuh dengan pertanyaan heran
“Ya ampun putri cantik kamu gak papa ?” Panik Kevin membuka topengnya lalu mendekat ke arah Prilly
“Minggir Lo !” Perintah Kevin menarik Ali dengan cukup kasar
“Woles kali, orang gak sengaja juga” Dumel Ali sembari bangkit dari jatuhnya
“Putri cantik, ada yang sakit gak ?” Tanya Kevin sambil membantu Prilly bangkit
“Kaki aku ka, kaki aku sakit” Prilly mengeluh tanpa sadar tangannya merangkul bahu Kevin
“Ya udah kakak antar pulang yah ?” Tawar Kevin.
Prilly tak menjawab dia hanya mengangguk pertanda setuju, pesta topeng tersebut diakhiri dan Kevin mengantarkan Prilly ke rumahnya
“Gimana dok keadaan kaki Prilly ?” Tanya Kevin pada dokter pribadi Prilly yang ditelpon Prilly untuk segera datang ke rumahnya
“Kaki Prilly hanya terkilir saja” Jawab sang dokter tersenyum kecil
“Syukurlah” Kevin bernapas lega
“Baiklah, saya harus pulang. Prilly obatnya jangan lupa diminum yah” Dokter mengingatkan Prilly
“Makanya lain kali pake sendal tuh jangan yang terlalu tinggi dong !, ya udah kakak pulang dulu. Cepat sembuh buat kamu, sampai ketemu besok di sekolah” Oceh Kevin, sekaligus meminta izin untuk pulang
“Makasih yah ka” Ucap Prilly tersenyum lebar
“Cinta tak mengenal terimakasih” Jawab Kevin terus melangkahkan kakinya ke arah pintu rumah Prilly.
***************
Jam dinding terus berdetak, kini jam sudah menunjukan pukul 06 : 00 Prilly sudah bernyanyi-nyanyi di dalam kamar mandinya. Selepas mandi Prilly langsung memakai seragam putih abu-abunya
“Good morning All, pagi yang indah buat diawali dengan makan roti selai cokelat” Sapa Prilly pada semua yang ada di meja makan
“Morning too dear” Jawab sang ibu
“Gak mau makan nasi goreng ?” Tanya sang ayah
“Gak pi” Jawab Prilly singkat.
Setelah menghabiskan dua potong roti Prilly menyalami ayah dan ibunya lalu berangkat ke sekolahnya menggunakan mobil yang biasa dipakainya
“Pagi putri cantik, gimana kakinya ?” Sapa Kevin pada Prilly yang baru turun dari mobilnya
“Udah baikan koq ka” Sahut Prilly cuek
“Putri cantik ko kakak ditinggal ?” Kevin berusaha untuk mengimbangi langkah Prilly yang cukup cepat
“Ka, kakak mau ngabulin satu permintaan aku gak ?” Secara mendadak Prilly menghentikan langkahnya tanpa menoleh kearah belakang tempat di mana kevin berdiri
“Aduh putri cantik, jangankan satu permintaan seribu permintaan juga kakak kabulin buat kamu ?” Jawab Kevin berdiri di samping Prilly
“Ya udah, aku ganti jadi dua permintaan” Prilly berucap dengan tatapan kosong
“Ya udah, apa sih permintaan Putri cantik ? minta jadi pacar aku yah ?” Tanya Kevin
“Bukan, tapi aku minta mulai hari ini tolong kakak jauhin aku !” Prilly memberitahukan permintaannya
“Mana bisa sih aku jauhin seorang Prilly Latuconsina, cewek yang dari dulu aku cintai. Putri cantik dengerin kakak du...........” Ucapan Kevin terhenti
“Dan stop panggil aku Putri cantik !” Sambar Prilly dengan nada cukup tinggi lalu melangkahkan kakinya untuk berlari meninggalkan Kevin.
Prilly terus berlari tanpa ada yang mengetahui jika air matanya bercucuran, sedangkan Kevin terpaku di rempat dia berdiri
“Ka Kevin maafin aku ka, aku gak mungkin korbanin persahabatan aku sama Mila cuman gara-gara kaka” hati kecil Prilly berkata
“Prilly, kenapa sih aku gak pernah mendapat tempat di hati kamu sedikit aja ? kenapa cinta aku selalu bertepuk sebelah tangan ?” Batin Kevin.
Prilly terus berlari menuju danau belakang sekolah, karena danau belakang sekolah memang menjadi tempat Prilly untuk menenangkan hatinya. Tapi ditengah jalan Prilly bertemu Ali
“Lo kenapa ? Lo abis nangis ?” Tanya Ali menghentikan langkah kaki Prilly
“Kepo Lo” Bentak Prilly mengusap air matanya
“Bukannya Gue kepo tapi Gue heran aja, koq bisa sih cewek selebay Lo nangis”  Tanya Ali Bingung
“Itu kepo keles namanya, udah deh urusan Gue bukan urusan Lo karena Gue bukan siap-siapa Lo” Jawab Prilly dengan sengaja menyenggol tubuh Ali lalu meninggalkan Ali yang mematung
“Kenapa Lo ikutin Gue ?” Tanya Prilly yang menyadari bahwa Ali berdiri di belakangnya dengan tangan yang dimasukan ke kantong celana
“Gue bingung, apa sih bagusnya tempat ini ? perasaan gak Lo, gak Mila sering banget ke sini” Jawab Ali langsung duduk di samping Prilly
“Gue suka banget ke danau ini karena di sini Gue bisa liat air danau yang tenang dan kalo Gue liat air tenang gini hati Gue seakan-akan terhipnotis jadi Gue bisa lebih tenang deh” Ucap Prilly
“Apalagi kalo liat angsa-angsa itu hati Gue jadi tambah tenang bahkan terkadang Gue suka berangan-angan punya pacar yang kesetiaannya itu kaya angsa” Sambung Prilly sambil menunjuk ke arah beberapa ekor angsa yang tengah berenang di tengah danau
“Koq pengen punya pacar kaya angsa ?” Ali penasaran
“Ada penelitian yang menyatakan kalo angsa itu salah satu binatang yang paling setia sama pasangannya, karena angsa gak akan cari pasangan hidup baru jika salah satu diantara mereka telah mati. Coba deh Lo bayangin jika dua ekor angsa menyatukan kepalanya, pasti akan membentuk satu hati” Jawab Prilly merebahkan tubuhnya di atas rerumputan pinggir danau tersebut.
Setengah sadar Ali juga langsung merebahkan tubuhnya di samping Prilly
“Lo sama Mila lagi berantem yah ?” Tanya Ali
“Iya, tapi dalam persahabatan wajar aja berantem-berantem kecil” Jawab Prilly, matanya menatap lurus ke arah langit yang memendung
“Palingan juga gara-gara cowok” Ali menebak
“Sok tau Lo” Sungut Prilly seraya mencubit pelan pinggang Ali
“Biasanya dua cewek berantem pasti gara-gara cowok” Jawab Ali menghindari cubitan Prilly
“Ali, Gue minta maa’f yah soalnya dari awal pertemuan kita udah banyak kejadian gak asyik” Ucap Prilly tiba-tiba sembari menatap lekat wajah tampan Ali
“Iya, Gue juga minta ma’af yah kalo dari awaal pertemuan kita Gue sering kasar sama Lo. Apalagi tadi malam Gue sampai bikin kaki Lo terkilir” Jawab Ali membalas tatapan wajah Prilly.
Suasana hening menyelimuti Prilly dan Ali, entah apa yang ada dipikiran Ali sehingga dia refleks meraih jari tangan kanan Prilly lalu menyematkan di sela-sela kelima jari tangan kirinya. Hal itu otomatis membuat tangan Prilly dan Ali menjadi satu dalam genggaman. Beberapa detik berlalu wajah dua remaja tersebut sudah saling behadap-hadapan
“OMG kalo diliat dari dekat gini  muka Ali kece juga yah ternyata” Benak Prilly
“Wow baru nyadar Gue ternyata Prilly cantik” Hati kecil Ali berucap.
Ali dan Prilly sama-sama membisu, keduanyapun masih saling bertatapan. Tak tau kenapa perlahan-lahan Ali mendekatkan wajahnya ke wajah Prilly, mungkin karena terbawa suasana Prilly tak memberikan berontak sedikitpun malah Prilly memejamkan matanya. Wajah Prilly dan Wajah Ali semakin dekan saja makin dekat makin dekat makin dekat dan “BYUUURRR” tiba-tiba hujan mengguyur mereka berdua, dengan cepat Prilly bangun lalu mencari tempat untuk berteduh
“Sorry tadi Gue gak maksud kurang ajar sama Lo” Ucap Ali pada saat dia daan Prilly sudah berteduh
“Sorry banget yah karena tadi itu Gue cuman.............” Sambung Ali
“Cuman terbawa suasana” Potong Prilly
“Koq Lo tau ?” Ali tersentak kaget
“Karena Gue juga terbawa suasana” Jawb Prilly menadahkan tangannya di bawah tetesan air hujan
“Terus sekarang mau dilanjut gak ?” Goda Ali mendekati Prilly
“Ogah” Tolak Prilly sambil menyipratkan air hujan dari tangannya ke arah wajah Ali
“Ngajak becanda nih” Gumam Ali ikut mencipratkan air hujan ke wajah Prilly.
Candaan-candaan seru ditengah guyuran hujan akhirnya terjadi antara Prilly dan Ali, namun candaan seru itu harus terhenti oleh bunyi bel pertanda waktunya masuk sekolah
“Koq Mila gak ada di kursinya sih ?” Batin Prilly memandang kursi Mila yang kosong
“Jangan ngelamun, ntar kesambet looh” Bisik Ali
“Bodo amat” Sahut Prilly acuh
“Belum tentu loh amat bodoh” Jawab Ali
“Sorry ganggu, Ali Lo sama Prilly disuruh ke ruang guru buat nemui bu Dhila” Seorang siswi berambut lurus menghentikan percakapan Ali dan Prilly
“Oh, thanks yah” Ali menjawab sambil memamerkan senyum manisnya.
Siswi berambut lurus itu tak menjawab dia hanya membalas senyuman Ali
“Kalian tau kenapa kalian bertiga ibu panggil ?” Tanya bu Dhila ketika Ali dan Prilly sudah duduk di hadapan bu dhila yang sudah menunggu mereka dari tadi bersama dengan Kevin
“Sepertinya ibu ingin membicarakan tentaang kejadian dalam pesta topeng tadi malam” Jawab Kevin tegas
“Tepat sekali. Kalian bertiga punya peran penting di sekolah ini karena kamu Kevin Julio adalah ketua OSIS, kamu Prilly Latuconsina siswi paling berprestasi dan kamu Aliando Syarief kamu adalah anak dari pemilik sekolah ini. Tapi kenapa bisa-bisanya kalian membuat pesta topeng tadi malam menjadi sangat kacau ?” Tanya bu Dhila dengan wajah seriusnya sambil menatap satu persatu tiga remaja di hadapannya saat ini
“Maaf bu sebelumnya, tapi kekacauan itu gak akan terjadi kalo dia bisa jaga sikap dan kata-katanya” Jawab Kevin menunjuk Ali yang duduk disampingnya
“Lo nyalahin Gue ?” Bentak Ali memukul meja
“Ali stop ! jaga sikap kamu sebagai anak pemilik sekolah ini !” Teriak bu Dhila, mendengar teriakan bu Dhila membuat Ali segera nmenundukan kepalanya
“Kevin, ibu tau sikap Ali kurang baik. Tapi yang ibu tidak mengerti adalah tentang maksud kamu Ali yang tidak dapat menjaga kata-katanya” Lanjut bu Dhila
“Ibu dengar sendiri kan bagaimana kata-katanya yang sangat menghina putri cantik di atas panggung tadi malam ?” Tanya Kevin
“Putri cantik ?” Bu Dhila bertanya karena memang tak mengerti siapa putri cantik
“Maksud saya Prilly Latuconsina bu” Jawab Kevin tersipu malu
“Tapi menurut saya kekacauan pesta topeng tadi malam itu karena kesalahan kalian bertiga, untuk itu ibu beserta kepala sekolah memutuskan untuk meminta pertanggung jawaban kalian” Ucap bu Dhila
“Maksud ibu ?” Tanya Prilly
“Kalian harus memikirkan apa ganti dari pesta topeng agar semua siswa-siswi serta guru-guru bisa meraksasikan pikiran” Jawab bu Dhila
“Saya punya ide bu, gimana kalo sekolah diliburkan aja, kalo libur pasti pikirannya jadi rilek kan bu” Prilly mengeluarkan idenya
“Maksud kami merelaksasikan pikiran tanpa mengganggu jam belajar” Jawab bu Dhila
“Gimana kalo belajar di luar kelas dengan suasana alam yang indah ?” Usul Kevin
“Ide yang bagus, tapi tempat yang pas dimana ?” Tanya bu Dhila
“Kenapa gak kita manfaatkan aja danau belakang sekolah ?” Ali mulai angkat bicara
“Boleh, oke sore ini kalian datang ke sekolah kita atur semuanya”  Perintah bu Dhila
“Ya sudah, sekarang kalian boleh kembali ke kelas” Lanjut bu Dhila.
Waktu pulang sekolah tiba, dengan terburu-buru Prilly keluar kelas menuju mobilnya
“Eh tunggu, Gue nebeng Lo dong” Pinta Ali pada Prilly
“Gue gak tau rumah Lo, lagian Gue mau ke rumah Mila dulu. Emang mobil Lo kenapa ?” Jawab Prilly melempar kalimat tanya
“Mobil Gue di bengkel, nah kebetulan banget komplek rumah Gue sama komplek rumahnya Mila sebelahan” Ali menjelaskan
“Ehem baru pulang sekolah udah berduan aja” Sindir Kevin menghampiri Prilly dan Ali
“Emang kenapa ? Lo sirik ?” Tanya Ali sinis
“Ngapain sirik sama Lo ? toh putri cantik pasti lebih milih Gue” Jawab Kevin tak kalah sinis
“Kalian kenapa sih setiap  kali ketemu pasti berdebat mulu, akur napa sekali-kali” Omel Prilly
“Dia yang cari masalah” Jawab Ali dan Kevin hampir bersamaan
“Eh eh eh koq pada masih ngobrol, ini waktunya kalian pulang. Lupa yah sore ini kan kita mau mempersiapkan belakang sekolah buat belajar di luar kelas besok, oh iya Kevin bukannya kamu hari ini ada rapat OSIS ?” Sapa bu Dhila yang baru selesai mengajar di kelas sebelah kelas Prilly dan Ali
“Oh iya bu, saya hampir lupa” Jawab Kevin
“Ya sudah, ayo ikut ibu !” Ajak bu Dhila.
Kevin mengikuti langkah bu Dhila untuk menghadiri rapat OSIS
“Gue nebang Lo yah pliiissss” Mohon Ali dengan ekspresi wajah memelas
“Ya udah deh, tapi Lo yang nyetir” Jawab Prilly
“Yang nebeng siapa ? yang nyetir siapa ?” Gerutu Ali
“Gak mau ya udah” Ancam Prilly
“Oke oke, kuncinya mana ?” Ali mengalah.
Tidak sampai tiga puluh menit mobil Prilly yang distir Ali telah memasuki halaman rumah Mila
“Ayo masuk” Ajak Prilly ketika dia dan Ali sudah berdiri di teras rumah Mila
“Gak, Gue nunggu di sini aja” Tolak Ali
“Ya udah deh, Gue masuk dulu yah” Ucap Prilly
“Oke” Jawab Ali singkat.
Prilly telah memasuki rumah Mila, tapi rumah itu terlihat sepi
“Mau kemana non ?” Terdengar suara serak dari bi Surti yang tak lain tak bukan adalah pembantu rumah tangga di rumah Mila
“Mau ketemu Mila bi” Jawab Prilly setengah kaget
“Oh............ silahkan non masuk aja, non Mila ada di kamarnya” Bi Surti mempersilahkan Prilly
“Makasih bi, oh iya bi koq Mila tadi gak masuk sekolah sih ?” Tanya Prilly yang memang sudah cukup akrab dengan pembantu Mila tersebut
“Lho non Prilly gak tau tho kalo non Mila kemarin kecelakaan pas pulang sekolah ?” Bi Surti balik bertanya dengan logat jawanya yang kental.
Prilly tersentak kaget mendengar pertanyaan bi Surti
“Whats ? bibi serius ?” Kaget Prilly
“Iya non, menurut informasi sih non Mila ditemukan kecelakaan dengan derai air mata” Jawab bi Surti
“OMG kenapa gak ada yang kabarin saya sih ?”  celoteh Prilly
“Ya udah minggir bi, aku mau liat keadaan Mila” Lanjut Prilly menerobos menuju ke kamar Mila.
Langkah Prilly terhenti ketika dia sampai di depan pintu kamar Mila yang terbuka, seketika itu juga air matanya menetes karena melihat sahabatnya terkujur lemah di atas tempat tidurnya dengan kepala, tangan dan kaki yang diperban. Dengan segala daya upaya Prilly memberanikan diri mendekati Mila
“Ngapain Lo ke sini ?” Pertanyaan yang terdengar kasar itu terlontar dari bibir Mila yang tiduran membelakangi pintu kamarnya
“Gue ke sini bertujuan untuk jenguk sahabat Gue sendiri, emang salah yah ?” Lirih Prilly
“Iya salah banget” Ketus Mila tanpa menoleh ke arah Prilly seedikitpun.
Prilly kembali memberanikan dirinya untuk mendekat dan menatap wajah sahabatnya
“Mil Gue mau jelasin apa yang Lo lihat kemarin” Ucap Prilly dengan wajah yang bersungguh-sungguh sewaktu sudah bertatap muka Mila
“Jelasin apa lagi sih ? semuanya udah jelas. Prilly Latuconsina yang ngakunya sahabat Gue peluk-pelukan di UKS sama orang yang dari dulu Gue suka, bagi Gue Lo itu gak lebih dari seorang penghianat” Jawab Mila memalingkan wajahnya agar bisa membelakangi Prilly lagi
“Mila Lo bilang Gue pengkhianat ?” Prilly tak percaya dengan pendengarannya
“Iya, Lo emang pengkhianat. Dari sekian banyak cowok di sekolah kenapa harus ka Kevin sih yang pelukan sama Lo ? Lo udah bikin Gue bener-bener sakit hati” Tanya Mila membiarkan air matanya mengalir dengan deras membasahi pipinya
“Mila Gue sama ka Kevin gak.................” Prilly kembali berusaha menjelasakan
“Gak apa ? gak ada hubungan apa-apa ? basi alasan Lo. Udah deh Lo gak usah cari-cari alasan lagi !” Sambar Mila
“Gue gak cari alasan apa-apa Mil, Gue cuman mau jelasin semuanya” Jawab Prilly, Air mulai bercucuran dari matanya
“Lo tau kan Gue suka banget sama ka Kevin ?” Tanya Mila tiba-tiba
“Gue tau Mil, Gue sangat tau itu” Jawab Prilly terisak-isak
“Tapi kenapa Lo harus Khianatin orang yang katanya Lo anggap sebagai sahabat ?” Mila kembali bertanya
“Mila, harus berapa kali sih Gue bilang kalo Gue gak pernah khianatin Lo ?” Tanya Prilly polos
“Gak khianatin gimana ? jelas-jelas mata kepala Gue sendiri liat Lo peluk-pelukan sama ka Kevin” Jawab Mila seakan tak menghiraukan perasaan Prilly
“Lo salah paham Mila” Dengan cepat Prilly menjawab
“Salah paham ? enteng banget Lo bilang Gue salah paham, Prilly mata Gue masih normal” Bentak Mila
“Jadi Lo lebih percaya sama apa yang Lo liat daripada penjelasan Gue ?” Tanya Prilly
“Ya jelas” Jawab Mila singkat
“Mila Lo harus tau satu hal yang terlihat benar di mata Lo, belum tentu pada kenyataannya benar. Mending Lo tanya sama hati Lo sendiri mungkinkah Gue mengkhianati atau bikin hati sahabat baik Gue sendiri  sakit ?” Ucap Prilly pelan
“Udah deh, mulai hari ini Lo bukan sahabat Gue lagi. Mending Lo pergi dari sini ! pergi Lo pengkhianat !” Suruh Mila dengan nada lantang
“Lo usir Gue Mil ?” Tanya Prilly
“Pergi !” Teriak Mila
“Oke, Gue akan pergi. Tapi sebelum Gue pergi Gue mau ngembaliin ini” Ucap Prilly melepaskan kalung dari lehernya lalu meletakannya ke genggaman tangan Mila, ya kalung itu adalah tanda persahabatan antara Mila dan Prilly. Liontin kalungnya bebentuk hati yang dibelah dua, satu bagian dipakai oleh Prilly dan satu bagian lainnya dipakai oleh Mila.
Setelah kalung itu telah berada dalam genggaman tangan Mila, langkah kaki cukup pelan dialunkan oleh Prilly menuju ke luar kamar Mila dengan derai air matanya
“PRAAAKKK” Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang jatuh
“Lo lempar kalung persahabatan kita ?” Tanya Prilly saat mengetahui suara tersebut bersumber dari kalung yang dilempar oleh Mila
“Iya, buat apa Gue simpan kalung itu ? toh yang punya Gue udah Gue buang ke danau” Jawab Mila
“Gue gak nyangka Mil Lo bisa setega ini sama Gue” Isak Prilly berlari meninggalkan Mila.
Kini Prilly sudah berada di depan Ali
“Lo nangis ?” Tanya Ali mendekati Prilly
“Dituduh sahabat sendiri mengkhianati dia rasanya sakit banget” Keluh Prilly
“Udah jangan nangis lagi, ntar cantiknya ilang Loooh” Ceplos Ali langsung mengusap air mata Prilly
“Lo bilang apa tadi ? coba ulangin” Ucap Prilly nyengir kuda
“Apaan ? yang mana ?” Ali pura-pura tak mengerti
“Yang tadi udah jangan nangis lagi, nah abis itu apa lagi kelanjutannya ulang dong ?” Jawab Prilly sengaja mengulang sebagian kalimat yang diucapkan Ali
“Oh itu, Gue tadi ngomongnya gini udah jangan nangis lagi, ntar jeleknya nambah Loooh” Dengan sengaja Ali mengubah bagian belakang kalimatnya
“Hahaha boong tuh perasaan tadi gak kaya gitu deh kata-katanya hahaha” Prilly menjawab sambil tertawa lepas
“Nah gitu dong, kalo ketawa ketawa gitu jeleknya gak jadi nambah” Ucap Ali tersenyum bangga
“Iiiihhh nyebelin banget sih, orang Gue cantik badai gini dibilang jelek” Sungut Prilly menginjak kaki Ali
“Auuu sakit tau” Ringis Ali
“Makanya jadi orang jangan nyebelin” Jawab Prilly menjulurkan lidahnya
“Udah ah, kita pergi yuk dari sini” Ajak Prilly menggandeng tangan Ali.
Ali dan Prilly sudah sama-sama berada dalam mobil, Ali duduk di depan stir sedangkan Prilly duduk disampingnya dengan tatapan kosong
“Apa yang harus Gue lakuin biar Mila percaya sama Gue ?” Batin Prilly
“Mungkin ini cara satu-satunya buat bikin Mila mau percaya sama Gue, iya Gue harus lakuin ini” Sambung batin Prilly.
Tangan Prilly menyusup ke dalam tasnya meraih Blackberry dari dalam sana, setelah menemukan sebuah nama Prilly langsung meletakan blackberrynya di telinga
“Hallo putri cantik, ada apa nih tumben telpon kakak dulun. Kangen yah ?” Terdengar suara Kevin dari dalam blackberry Prilly
“Kakak masih cinta sama aku ?” Tanya Prilly
“Sampai kapanpun cinta kakak buat putri cantik gak akan pernah hilang” Jawab Kevin
“Kakak mau liat aku bahagia ?” Lagi-lagi Prilly bertanya
“Pastinya dong” Jawab Kevin
“Kalo kakak mau liat aku bahagia kakak harus jadian sama Mila” Ucap Prilly.
Ucapan Prilly membuat Kevin bagaikan tersambar petir di siang bolong, bibir Kevin terdiam ibarat tergembok dan urat sarafnya terasa mati seketika itu juga ponselnya terlepas dari tangan
“Hallo, ka Kavin masih di sana kan ?” Tanya Prilly
“I.......... i............. iya putri cantik kakak masih di sini” Kevin meraih kembali ponselnya dan menjawab dengan terbata-bata karena masih sangat shok
“Gimana apa kakak mau jadi pacarnya Mila ?” Tanya Prilly lagi
“Putri cantik, haruskah kakak melakukan itu untuk membuktikan cinta kakak untuk kamu ? mana mungkin bisa, karena kakak sama sekali gak ada perasaan apa-apa sama Mila. Rasa cinta kakak cuman buat putri cantik seorang” Tolak Kevin
“Ka aku mohon sama kakak jadilah pacar Mila, aku mohon ka karena ini satu-satunya cara bikin Mila bahagia dan gak anggap aku penghianat lagi. Kalo kakak mau buktiin rasa cinta kakak buat aku, pasti kakak mau ngelakuinnya buat aku dan kalo kakak mau ngelakuinnya siang ini silahkan kakak datang ke rumah Mila” Mohon Prilly seraya menekan tombol merah pada blackberrynya.
Ketika hubungan teleponnya dengan Kevin telah terputus pipi Prilly kembali basah karena air matanya mulai menetes lagi
“Sekarang Gue ngerti permasalahannya, Lo dan Kevin sama-sama cinta tapi Mila juga cinta sama Kevin” Ucap Ali memberikan tissue pada Prilly
“Sok tau Lo” Ketus Prilly menyambut tissuenya
“Setiap tetesan air mata Lo yang jatuh membuat semua terlihat jelas ya yang kaya Gue bilang tadi, intinya kalian terlibat cinta segitiga. Tapi Lo itu adalah sahabat terbodoh di dunia ini, gimana gak bodoh mau maunya Lo korbanin cinta Lo cuman demi sebuah persahabatan doang” Dumel Ali
“Bagi Gue persahabatan jauh lebih penting dari pada cinta, karena di hati Gue orang yang Gue cinta bisa digantikan oleh siapa saja, tapi sahabat Gue gak bisa digantikan oleh siapapun” Jawab Prilly dengan tatapan mata kosong
“Jadi maksudnya Kevin bisa aja Lo buang dari hati Lo tapi Mila gak bisa gitu ?” Ali mengambil kesimpulan
“Bener banget” Ceplos Prilly
“Nah kan bener kalo lo itu cinta sama Kevin” Jawab Ali tiba-tiba
“Lo bisa aja mancingnya” Sahut Prilly
“Tapi Gue mohon Lo jaga rahasia ini baik-baik yah” Pinta Prilly
“Gak janji yah” Goda Ali
“Jahat banget sih Lo” Sungut Prilly
“Yeee manyun lagi tambah jelek tuh” Jawab Ali.
**********************
Sementara itu di rumahnya Kevin masih bingung harus berbuat apa, dia ingin sekali membuktikan ketulusan cintanya pada Prilly tapi di sisi lain dia tidak ingin menjadi pacar Mila orang yang tidak pernah dicintainya.
Namun pada akhirnya hati Kevin tergugah dia memutuskan untuk datang ke rumah Mila
“Ngapain kakak ke sini ?” Tanya Mila kasar pada saat Kevin sudah berada di depan pintu kamarnya
“Ya mau jenguk Jessica Mila adik kelas kakak yang paling cantik ini dong” Jawab Kevin memberi Mila rangkain bunga Aster
“Makasih banget yah ka” Ucap Mila tersenyum manis sembari menghirup wangi rangkaian bunga Aster yang baru diterimanya
“Koq pake kartu ucapan segala sih ka ?” Protes Mila ketika melihat kartu ucapan berwarna pink
“Baca dong isi kartu ucapannya” Pinta Kevin
“Jessica Mila mau gak jadi pacar Kevin Julio ???” Itulah kalimat yang terbaca Mila
“Kakak serius ?” Tanya Mila
“Masih kurang menyakinkan yah ? apa perlu kakak teriakin isi kartu ucapan itu ?” Kevin menjawab sekaligus bertanya
“Kalo kakak serius, kenapa kemarin yang kakak peluk malah Prilly ?” Mila ragu.
Kevin terdiam sejenak berusaha mencari jawaban yang pas untuk pertanyaan gadis yang sekarang berada dihadapannya
“Hahaha kemarin itu kakak cuman latihan pengen nembak kamu aja koq” Tawa Kevin
“Yang bener ka ?” Tanya Mila
“Iya, Kamu sama Prilly itu udah terkenal sebagai sahabat terbaik di sekolah mana mungkin sih dia bikin kamu sakit hati. Sekarang kakak tanya kamu mau gak jadi pacar kakak ?” Jawab Kevin seraya menggenggam kedua tangan Mila yang duduk bersandar di tempat tidurnya
“Pasti aku lagi mimpi” Gumam Nayla
“Au koq pipi aku dicubit sih ?” Sungut Mila
“Sakit kan ? berarti kamu bukan mimpi dong” Jawab Kevin tersenyum kecil
“Iya” Balas Mila
“Iya buat apa nih, iya buat gak mimpi apa iya buat jawaban atas cinta aku ?” Tanya Kevin
“Kalo buat dua-duanya boleh gak ?” Mila bertanya balik
“Boleh dong” Jawab Kevin tersenyum lebar.
Saat Kevin selesai mejawab, saat itu juga Mila memeluk tubuh Kevin. Dengan sedikit ragu Kevin membalas pelukan Mila
“Makasih yah ka udah kasih aku kesempatan buat milikin cinta kakak” Ucap Mila
“Seharusnya kakak dong yang bilang makasih karena kamu udah mau terima cinta kakak” Jawab Kevin melepaskan pelukannya lalu langsung mendaratkan ciumannya di kening Mila
“Aku boleh minta sesuatu ?” Tanya Mila tiba-tiba yang tak marah atas perlakuan Kevin
“Minta apa ?” Kevin balik bertanya
“Aku mau panggil kaka Keju sayang” Jawab Mila
“Boleh banget koq Mila sayang” Ucap Kevin tersenyum lebar
“Di balik senyum lebar ku ini tersimpan luka yang luar biasa, luka itu ada karena dengan terpaksa aku harus menjadi pacar sahabat wanita yang benar-benar ku cintai. Mila ma’afin atas semua kebohongan yang aku katakan hari ini, ma’afin aku yang berpura-pura cinta sama kamu” Benak Kevin
“Hari ini akan menjadi hari paling bersejarah dalam hidup ku karena hari ini aku dapat memiliki laki-laki yang selama ini aku inginkan untuk jadi pacar aku” Hati kecil Mila berkata. Wajah pucat Mila telah berubah jadi sangat ceria.
Sore telah tiba, Kevin masih berada di dalam kamar Mila bahkan kini Kevin tengah menyuapi bubur ayam untuk Mila. Sebuah getaran secara mendadak dirasakan Kevin dari saku celananya, getaran itu bersumber dari ponselnya pertanda ada pesan singkat yang masuk
“Ka, aku sama Ali udah nunggu di danau nih” Begitulah isi pesan singkat dari Prilly pada Kevin
“Mila sayang, aku ada kerjaan sama Ali di danau belakang sekolah dan sekarang Alinya udah nunggu. Boleh kan aku berangkat sekarang ?” Izin Kevin dengan nada sangat lembut
“Ikuuuttt” Manja Mila
“Tapi kan keadaan kamu masih lemes Mila sayang jadi kamu masih belum bisa jalan” Jawab Kevin
“Pake kursi roda lah. Pliiisss Keju sayang aku mau banget ikuuuttt” Mohon Mila dengan wajah memelas
“Emang kursi rodanya ada ?” Tanya Kevin
“Ada dong, bentar yah aku telpon satpam dulu” Jawab Prilly meraih handphonenya.
Sementara Mila menelpon satpamnya tangan Kevin menari-nari di layar sentuh ponselnya
“Iya putri cantik, ini kakak udah mulai meluncur ke TKP ko’ sama Mila juga karena kakak udah memenuhi permintaan kamu untuk menjadi pacar Mila” Seperti itulah balasan pesan singkat pada Prilly, sedangkan di pinggir danau Prilly kembali meneteskan air matanya setelah membaca balasan sms dari Kevin
“Huuuh lagi lagi dan lagi Lo buang-buang air mata, giamana Jakarta mau bebas dari kebanjiran orang Lo terus nambah-nambahin airnya” Oceh Ali duduk di samping Prilly sambil meraih blackberry lalu membaca sms dari Kevin
“Hati Gue hancur” Jawab Prilly menumpah ruahkan air matanya di dada Ali
“Sabar yah” Ucap Ali refleks membelai rambut lurus lembut Prilly.
Prilly terus menangis dalam pelukan Ali, dia sangat merasakan sakit pada hatinya ketika teringat berita yang diberitahukan Kevin padanya via pesan singkat tadi
“Prilly Gue kagum sama Lo, karena Lo rela mengorbankan perasaan Lo demi persahabatan” Benak Ali
“Eh bentar deh Lo tunggu bentar yah di sini ! jangan kemana-mana !” Perintah Ali melepaskan pelukan Prilly lalu melangkah meninggalkan Prilly sendiri
“Iiih Gue lagi GEGANA maksimal gini bukannya dihibur eh dia malah ninggalin Gue” Kesal Prilly.
Tidak sampai lima menit Ali telah kembali ke hadapan Prilly membawa setengah kantong pelastik uang receh karena dia memang sengaja menukarkan uang kertas miliknya dengan uang hasil kerja pengamen jalanan dekat sekolahnya
“OMG Lo kira Gue anak kecil yang lagi nangis terus dikasih uang koin langsung diam” Oceh Prilly
“Bukannya gitu, tapi Lo liat deh uang receh ini kan ada nilainya masing-masing ada 100, ada 200, ada 500 dan ada 1000. Nah Gue mengibaratkan masalah Gue sama uang koin ini, kalo Gue lempar uang koin 100 Gue anggapnya 100 masalah Gue juga udah ikut terlempar” Ali menjelaskan panjang lebar
“Lo coba deh,siapa tau dengan Lo lempar uang koin bisa bikin hati Lo lebih tenang” Saran Ali memberikan uang koin bernilai 500
“Boleh juga” Jawab Prilly menyambut koin itu lalu melemparnya
“Nah itu tandanya 500 masalah dalam hati Lo udah terlempar sama koin itu” ucap Ali
“Kalo mau lebih asyik, kita lempar koinnya bareng-bareng ke danau tapi kita lomba siapa yang lemparnya lebih jauh dia pemenangnya dan digendong kemana aja sama yang kalah selama satu menit” Tawar Ali
“Jadi Lo nantangin Gue ? oke siapa takut” Tantang Prilly merebut satu genggam koin
“PLUNG” Koin Ali dan Prilly jatuh ke danau
“Yeee Gue menaaaang”Ali histeris saat melihat koin yang dilemparnya jatuh lebih jauh daripada koin yang dilempar Prilly
“Ya udah gendong belakang aja yah” Ucap Prilly berdiri membelakangi Ali
“HUP” Ali naik ke punggung Prilly, tangannya melingkar di leher Prilly. Hal itu terluang tiga kali berturut-turut karena tiga kali berturut-turut lemparan koin Ali lebih jauh daripada lemparan Prilly.
Prilly kembali mengangkat tangannya untuk siap-siap melempar koin yang keempat kalinya
“Eiiittsss tunggu bentar” Ali menahan tangan Prilly
“Gue punya penawaran bagus, kan Gue udah menang tiga kali jadi kalo sekarang Lo berhasil ngalahin Gue durasi gendongnya ditambah empat menit jumlahnya jadi lima menit. Tapi kalo Lo kalah main lempar koinnya udahan aja dan Lo wajib traktir Gue makan mie ayam di dekat sini soalnya Lo udah keliatan cape banget sampe keringatan gini” Sambung Ali mengusap keringat di dahi Prilly dengan sapu tangan cokelat miliknya
“Apaan sih ? Gue gak cape koq” Jawab Prilly menjauhkan wajahnya dari sapu tangan Ali
“Bilang aja gak mau traktir Gue” Ejek Ali
“Enak aja, siapa takut. Oke tawaran Lo diterima” Sahut Prilly ketus
“Hahaha kali ini Gue menang berarti Lo harus gendong gue selama lima menit” Teriak Prilly kegirangan ketika koin yang dilemparnya lebih jauh daripada lemparan Ali.
Tanpa ba bi bu lagi kedua kaki Prilly langsung diangkat oleh tangan kanan Ali, sedangkan tangan kirinya mengangkat kepala Prilly
“Iiih Lo koq gendongnya mendadak sih ? Gue jadi kaget tau” Protes Prilly mencubit hidung Ali
“Cie pegang-pegang” Goda Ali
“Apaan sih ? itu namanya gerak refleks gara-gara kaget, ayo bawa Gue ke sana” Elak Prilly memerintah Ali untuk membawanya ke arah barat
“Oke” Jawab Ali membawa Prilly ke arah yang dimaksud Prilly dengan berlari kecil.
Gelak tawapun mewarnai kebersamaan Ali dan Prilly sore itu di pinggir danau
“Baru juga empat menit udah ngos-ngosan aja” Ledek Prilly yang mengetahui nafas Ali mulai tak teratur
“Abisnya badan Lo kecil tapi berat” Jawab Ali
“Ayo gendong Gue satu menit lagi” Suruh Prilly
“Enam puluh detik lagi kali” Celoteh Ali
“Sama aja keles” Jawab Prilly.
Prilly kembali diajak Ali berjalan dalam gendongannya, sampai akhirnya Kevin datang dengan mendorong kursi roda yang ditumpangi oleh Mila
“Ehem yang berduaan di pinggir danau sambil gendong-gendongan” Sapa Kevin
“Eh akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, sama siapa Lo ? sama pacar baru yah ?” Tanya Ali melirik ke arah Mila
“Iya dong” Jawab Mila menggenggam dan mengelus tangan kanan Kevin sambil tersenyum manis
“Bagi pajak jadiannya dong” Goda Ali
“Ma’af Gue harus pergi” Ucap Prilly secara tiba-tiba, sebisa mungkin Prilly menahan air matanya
“Prilly tunggu !” Mila menahan tangan Prilly.
Merasa tangannya ditahan oleh Mila dengan gerakan refleks Prilly mengarahkan pandangan matanya ke arah wajah sahabatnya tersebut
“Ada apa ?” Tanya Prilly pelan
“Gue cuman minta ma’af sama Lo karena Gue udah nuduh Lo yang bukan-bukan” Jawab Mila
“Jadi sekarang Lo udah tau yang sebenernya ?” Tanya Prilly lagi
“Iya, Keju sayang udah jelasin semuanya” Mila menjawab sambil melepaskan tangan Prilly
“Keju sayang ?” Heran Prilly
“Gue lupa Lo belum tau yah panggilan kesayangan dari aku buat ka Kevin itu Keju sayang dan panggilan kesayangan dari ka Kevin buat aku Mila sayang” Dengan bangganya Mila memberitahukan panggilan kesangannya dengan Kevin pada Prilly
“Oh gitu” Prilly merespon pemberitahuan dari Mila hanya dengan dua kata
“Iya, tapi Lo mau kan Ma’afin Gue ?” Tanya Mila. Tapi Prilly yang ditanya Mila tak menjawab dia langsung memeluk Mila
“Gak ada alasan apapun buat gak ma’afin seorang sahabat terbaik kaya Lo Mila” Ucap Prilly dengan derai air mata
“Makasih yah” Jawab Mila membalas pelukan Prilly
“Koq bisa yah di sini ada teletubbies ?” Sindir Ali
Mendengar sindiran Ali langsunglah Prilly dan Mila melepaskan pelukan mereka
“Ngiri Lo ? sini pelukan sama Gue” Goda Kevin melirik Ali dengan senyum jahilnya
“Males, Gue masih normal kali. Mending Gue peluk Prilly aja” Tolak Ali sembari merangkul Prilly yang sekarang sudah berdiri di sampingnya
“Eh ngapain Lo rangkul-rangkul ?” Geram Kevin
“Keju sayang koq kamu kasar sama Ali ?” Selidik Mila
“Bukannya gitu Mila sayang, tapi aku ngerasa gak enak aja liat sahabatnya pacar aku dirangkul-rangkul gitu” Dusta Kevin
“Prillynya aja gak marah tuh dirangkul-rangkul sama Ali, kenapa Keju sayang harus sewot ?” Mila bertanya dengan ekspresi curiga
“Tau nih, Mila pacar Lo sensi banget yah ?” Sahut Ali
“Lho koq pipi kamu basah sih ? sini aku lap” Sambung Ali seraya mengusap air mata Prilly
“Keju sayang liat deh mereka cocok banget yah ? beruntung banget deh kalo Prilly jadi pacar orang yang perhatian banget kaya Ali” Sanjung Mila
“Biasa aja” Jawab Kevin jutek. Di belakang kursi roda Mila terlihat jelas tangan Kevin mengepal seakan mengisyaratkan rasa kesal di hatinya.
Satu minggu telah berlalu semua berjalan sesuai rencana, karena semua siswa-siswi dan guru-guru dapat merelaksasikan pikirannya sambil belajar di pinggir danau cukup indah belakang sekolah tersebut selama lima hari berturut-turut. Tiga hari terakhir ini Mila sudah masuk sekolah walaupun dengan menggunakan kursi rodanya. Selama tiga hari itu juga Prilly harus menyaksikan kemesraan Kevin dan Mila, walaupun Prilly tau sesungguhnya kemesraan yang diberikan Kevin pada Mila hanyalah sebuah sandiwara belaka tapi tetap saja hati Prilly merasakan keperihan yang luar biasa.
Hari itu siswa-siswi kelas Prilly belajar di perpustakaan karena ingin mendapatkan materi yang lebih banyak daripada hari biasanya. Bel pertanda waktunya untuk istirahat telah berbunyi, dengan cukup tergesa-gesa Kevin menuju perpustakaan
“Pokoknya Gue harus bisa ketemu putri cantik tapi gak boleh ketahuan sama Mila” Batin Kevin terus melangkahkan kakinya masuk kelas Prilly
“Eh Keju sayang, kamu ke sini pasti pengen ngajak aku ke kantin yah ?” Tanya Mila dengan wajah yang berseri-seri karena bahagia Kevin datang
“Iya Mila sayang, karena aku tau pasti pacar aku tersayang ini  lagi laper” Dusta Kevin berusaha menghilangkan rasa kagetnya dengan mencolek lembut dagu Mila
“Iiih Keju sayang tau aja kalo cacing di perut aku udah pada demo, ayo ke kantin sekarang” Ajak Mila bersuara dengan nada manja
“Oke Mila sayang” Jawab Kevin langsung mendorong kursi roda Mila menuju kantin sekolah.
Prilly yang melihat Live show kemesraan yang dijalin Kevin dan Mila membuat matanya berkaca-kaca sehingga dia tak memperdulikan buku-bukunya yang cukup tebal jatuh
“Aduh ceroboh banget sih jadi orang, sampe sampe buku aja jatuh. Gue bantu yah ?” Tawar Ali yang kebetulan melihat buku-buku Prilly jatuh. Tapi tak ada jawaban dari Prilly karena dia masih melamun
“Prilly Lo nangis lagi ?” Tanya Ali
“Harus yah Gue merasakan hati yang seperih ini setiap kali melihat sahabat Gue bahagia sama pacarnya ?” Prilly mengeluh
“Prilly denger Gue ! Lo udah berani mengambil sebuah keputusan, berarti Lo juga harus berani nanggung resikonya” Ucap Ali, tangannya menyentuh kedua pipi Prilly sedangkan kedua matanya menatap tajam kedua mata Prilly
“Dan bukannya Lo udah bilang Lo siap menggantikan   Kevin di hati Lo dengan siapapun ?” Lanjut Ali tanpa merubah posisi tangan dan matanya
“Bantu aku untuk Move on dari ka Kevin” Pinta Prilly langsung memeluk Ali.
*********************    

Hari berganti hari, tak terasa satu bulan sudah berlalu. Hubungan Ali dan Prilly semakin dekat saja bahkan tidak jarang mereka sering menghabiskan waktu berdua di pinggir danau belakang sekolah sambil menyaksikan betapa bahagianya para angsa yang berenang ke sana kemari bersama kekasihnya. Prilly dan Ali juga sering menatap keindahan ketika matahari menuju ufuk barat untuk menyesaikan tugasnya.
Canda tawa yang disertai keromantisan sering terukir setiap saat Ali dan Prilly bertemu, sedangkan di sisi lain Kevin dengan sangat terpaksa harus terus menjalani sandiwara cintanya dengan Mila demi membuktikan ketusan cintanya pada Prilly.
Tak  jarang Prilly meneteskan air matanya ketika dia melihat cinta palsu Kevin pada Mila yang makin hari terlihat seperti cinta asli, tapi Ali terus berusaha keras untuk menghibur Prilly dan mengusap air mata Prilly. Mungkin orang yang tak mengenal mereka pasti mengira Ali dan Prilly adalah sepasang kekasih yang tengah dimabuk asmara.
Minggu pagi Kevin sedang sarapan bersama Mila di sebuah cafe yang cukup mewah untuk merayakan kebahagiaan atas kesembuhan Mila
“Prok....... Prok............ prok” Ali bertepuk tangan sembari menghampiri Kevin yang sedang duduk sendirian karena Mila lagi pergi ke toilet
“Kenapa Lo ?” Sinis Kevin menoleh ke arah Ali
“Hebat banget yah akting Lo, bisa-bisanya Lo menutupi cinta palsunya Lo buat Mila. Eh asal Lo tau yah setiap kali Prilly liat kemesraan Lo sama Mila air mata Prilly jatuh dan Gue harus berjuang abis-abisan biar bisa hibur Prilly” Jawab Ali kasar
“Asal Lo tau yah ! Gue ngelakuin ini juga karena terpaksa atas permintaan Prilly” Bisik Kevin dingin
“Ya Gue tau itu, tapi Prilly tersakiti dengan sikap Lo yang seolah-olah beneran cinta sama Mila” Jawab Ali tak kalah dinginnya
“Kalo pada akhirnya Gue beneran cinta sama Mila kenapa ? Masalah buat Lo ?” Tanya Kevin
“BUUUGGGHHH” Ali tak menjawab pertanyaan Kevin tapi langsung melayangkan genggaman tangannya ke arah wajah Kevin
“Dengan Lo pura-pura cinta sama Mila aja udah bikin hati Prilly hancur banget, apalagi kalo Lo beneran cinta sama Mila” Hardik Ali terus memukuli Kevin
“Asal Lo tau yah Gue udah cape hati menghadapi cinta Gue buat Prilly yang bertepuk sebelah tangan, dan Gue bahagia bisa membalas cinta Mila” Jawab Kevin menggenggam kerah baju Ali
“BUUUGGGHHH” Lutut Kevin mendarat tepat di perut Ali
“Lagian ngapain sih Lo ikut campur dengan urusan perasaan dan hati Prilly ? Lo suka yah sama Prilly ?” Tanya Kevin terus memukuli Ali
“Iya Gue emang suka sama Prilly”Ali menjawab sambil menangkis pukulan Kevin.
Keadaan jadi berbalik karena kini Ali yang memberikan pukulannya yang bertubi-tubi pada Kevin, sedangkan orang-orang yang di cafe itu hanya dapat menonton saja karena Ali sudah seperti orang yang mengamuk
“Sakitnya pukulan Gue gak seberapa bila dibandingkan dengan rasa sakit hati Prilly” Ucap Ali dengan brutal terus memukuli Kevin.
Saat wajah Kevin sudah mulai lebam karena pukulan-pukulan yang diberikan Ali baru Mila datang
“Ali stop !” Teriak Mila nyaring langsung melerai perkelahian yang terjadi antara Kevin dan Ali
“Lo apa-apa’an sih bikin malu tau, kenapa Lo mukulin pacar Gue ?” Tanya Mila pada Ali
“Bukan urusan Lo” Bentak Ali
“Berani yah Lo bentak pacar Gue ?” Kevin kembali tersulut emosinya
“Kenapa harus takut ?” Tantang Ali
“Udah-udah !” Lerai Mila
“Lagian apa coba yang bikin kalian berantem ?” Tanya Mila bingung
“Tanya tuh sama pacar Lo ! tapi yang jelas sekarang sahabat Lo masuk rumah sakit” Ketus Ali
“Maksud Lo Prilly ?” Mila tersentak kaget
“Siapa lagi ? pasti Lo gak tau kan ? makanya jangan pacaran mulu” Jawab Ali masih ketus seraya melangkah meninggalkan cafe tersebut.
Sore harinya Mila bersama Kevin datang ke rumah sakit untuk menjenguk Prilly
“Prilly Lo kenapa ? koq bisa masuk rumah sakit gini ?” Tanya Mila menggenggam tangan Prilly
“Gue gak papa koq Mil, biasa magh Gue lagi kambuh” Jawab Prilly tersenyum kecil
“Gara-gara mikirin seseorang yang jahat mulu tuh” Sindir Ali melirik ke arah Kevin
“Mila sayang, kita pulang aja yuk gerah nih lama-lama di sini” Ajak Kevin secara mendadak
“Keju sayang gimana sih ? kan kita baru datang, aku masih kangen nih sama sahabat aku” Tolak Mila dengan gaya manjanya
“Terserah Mila sayang deh, pokoknya aku mau pulang” Kevin bersi keras dengan kemauannya
“Ya udah deh kalo itu mau keju sayang, kamu pulang aja duluan ! Aku masih mau di sini” Mila mengambil keputusan dengan tegas
“Liat sendiri gimana kuatnya persahabatan mereka, terus Lo mau ancurin gitu aja ?” Bisik Ali sinis tapi Kevin tak menjawab dia hanya bisa membisu dengan tatapan kosong.
*********************
Hari ini adalah hari dilaksanakannya pesta kelulusan untuk angkatan Kevin Julio serta semua teman-temannya
“Kakak tunggu kamu sekarang di danau belakang sekolah, ada sebuah kejujuran yang akan kakak ungkap hari ini” Itulah kata-kata yang dikirim Kevin melalui pesan singkat pada Prilly dan Mila sekaligus.
Setelah membaca pesan singkat itu Prilly dan Mila berlari menuju danau belakang sekolah
“Makasih kalian udah mau datang” Ucap Kevin saat kedua gadis yang dikiriminya pesan singkat sudah berada di hadapannya
“Ada apa sih Keju sayang ?” Tanya Mila
“Putri cantik ma’afin kakak yah ? karena kakak gagal membuktikan ketulusan cinta kakak sama kamu” Ucap Kevin menatap wajah lekat cantik Prilly
“Keju sayang maksud kamu apa sih ? dan yang Keju sayang panggil Putri cantik itu siapa ?” Protes Mila
“Putri cantik yang dimaksud ka Kevin itu aku Mil” Jawab Prilly ragu.
Spontan Mila kaget, dia langsung mematung di tempatnya berdiri. Bibirnya seakan terkunci dan Kevinpun langsung mendekati Mila lalu menggenggam kedua tangan Mila
“Mila sayang ma’afin aku, awalnya aku terpaksa jadi pacar kamu karena atas permintaan putri cantik. Tapi seiring berjalannya waktu dan intensnya kebersamaan kita membuat aku benar-benar jatuh cinta sama kamu bahkan rasa cinta aku buat kamu melebihi rasa cinta aku buat putri cantik, tapi semua keputusan udah aku serahkan sepenuhnya sama kamu. Sekarang aku pasrah kamu mau tetap mempertahankan hubungan kita atau mengakhirinya, karena aku udah diterima jadi mahasiswa di negeri kangguru. Kalo kamu mau mengakhiri hubungan kita aku akan pergi besok tapi kalo kamu mau mempertahankan hubungan kita maka aku akan tetap bertahan di sini” Kevin menjelaskan kebenarannya panjang lebar.
Mila yang dihadapkan dengan dua pilihan tersebut tidak langsung menjawab tapi dia mendekati Prilly
“Prilly, ma’afin Gue yah karena Gue udah terlanjur cinta banget sama ka Kevin” Ucap Mila pelan
“Iya Mila gak papa koq, Gue sekarang sadar kalo selama ini Gue gak pernah cinta sama ka Kevin tapi cuman kagum aja. Kalo Lo bener-bener cinta sama ka Kevin kejar dia” Jawab Prilly yang telah mengetahui bahwa Kevin telah melangkah menjauh
“Keju sayang, aku mohon jangan tinggalin aku karena aku udah ma’afin kamu koq dan aku udah terlanjur cinta banget sama” Mohon Mila sembari memuluk Kevin dari arah belakang
“Kamu serius ?” Tanya Kevin membalikan tubuhnya
“Serius banget” Jawab Mila
“Makasih yah Mila sayang” Ucap Kevin langsung menggendong tubuh Mila sambil berputar.
Prilly yang melihat itu tersenyum puas, tapi tiba-tiba di hadapannya kini ada seikat tulips putih
“Prilly Lo dulu pernah bilang kalo di hati Lo Kevin bisa digantikan oleh siapa saja, boleh gak Gue yang gantiin Kevin di hati Lo ?” Tanya orang yang memegang tulips putih tersebut sambil berlutut di hadapan Prilly
“Ali ?” Prilly tersentak kaget
“Iya, Prilly Latuconsina Lo mau gak jadi pacar Gue ?” Jawab Ali sekaligus melemparkan kalimat tanya
“Aliando Syarief Lo gak lagi becanda kan ?” Prilly ragu
“Emang muka Gue keliatan kaya orang becanda yah ? sekali lagi Gue tanya Lo mau gak jadi pacar Gue ?” Lagi-lagi kalimat akhir yang diucap Ali sama
“Males ah” Jawab Prilly dengan cepat menarik bunga yang diberikan Ali
“Maksudnya Lo nolak Gue ? Gue kalah keren dari Kevin yah ? atau Lo belum bisa move on dari Kevin ?” Pertanyaan bertubi-tubi itu diberikan Ali pada Prilly yang sudah berada dipaling pinggir danau
“Gue belum selesai ngomong, sebenarnya Gue mau ngomong males ah Gue nolak Lo” Jawab Prilly
“Lo serius ?” tanya Ali mendekati Prilly
“Emang muka Gue keliatan kaya orang becanda yah ? sekali lagi Gue bilang Gue males nolak Aliando Syarief” Prilly sengaja mengulang kalimat yang pernah diucapkan Ali padanya tadi
“Makasiiihhh darling, Gue janji Gue bakal jadi cowok setia kaya angsa karena cinta aku seputih bulu angsa” Ucap Ali memeluk Prilly.
Tanpa ragu sedikitpun Prilly membalas pelukan Ali, wajah dua remaja itupun terlihat sama-sama bahagia
“BYUUURRR” Tiba-tiba Ali dan Prilly tercebur ke danau karena di dorong oleh Mila
“Hahaha selamat berbahagia yah buat putri cantik sama pangeran barunya” Tawa Kevin merangkul pinggul Mila dengan tangan kanannya
“Semoga langgeng sampai kakek nenek” Sambung Mila menarik tangan kanan Kevin ke arah tengah-tengah pinggangnya dengan pinggang Kevin
“I Love You Prilly Latuconsina” Teriak Ali mencipratkan air danau ke wajah Prilly
“I Love You too Aliando Syarief” Prilly membalas teriakan Ali sambil mengejar Ali yang berenang ke tengah danau.

###====### The End ###====###

       Oh iya jangan lupa follow juga yah twitter Gue @ks_rizcha kalo Gue buka twitterdan Lo (Readers) udah follow pazti Gue follback deh. #thanksBefaore
 

1 komentar:

  1. Betfair casino site. Best odds for casino sites - Lucky Club
    A guide to the best Betfair online casino site on the luckyclub.live internet. Betfair casino is one of the leading casino sites in the UK with over 700 slots,

    BalasHapus